[Di Ruang Tunggu Peserta]
"Nero, apa orang yang tadi di atas dengan rambut putih itu kakakmu?" Tanya Scarra.
"Iya benar, dia itu Hunter yang begitu dikagumi, menghormati hukum, dan menjadi panutan bagi semua orang," Nero mengepalkan tangannya dan dengan ekspresi terkagum-kagum dirinya berkata "Aku berjuang menjadi seorang Hunter karena aku ingin menjadi seperti kakakku."
"Eh... Dia malah curhat."
"Tsuhira menyerang balik!" Teriak Shiro mengomentari pertandingan.
Dengan kecepatan yang dimilikinya, Tsuhira terus menyerang tanpa henti, dan dia juga bahkan mampu menghindari setiap serangan yang di lancarkan oleh Lion.
Tsuhira adalah Destroyer pengguna dua senjata, senjata sebelah kanannya memiliki Element Sihir Api, dan senjata sebelah kirinya merupakan Element Sihir Es.
Dengan kedua senjata tersebut, Tsuhira tanpa henti menghantam Lion dan terus mencoba menghancurkan Holy Barrier miliknya.
Ledakan api yang keras, serta bongkahan es yang tajam, selalu keluar dari kedua senjata tersebut setiap kali dia menghempaskannya.
"Tak seperti sebelumnya, serangannya kali ini berhasil memojokkannya!" Ucap Shiro.
Tsuhira mulai melihat sebuah retakan pada Barrier milik Lion "Sepertinya kau tidak bisa mempertahankan Barrier mu itu dalam waktu yang lama, ya?" Ucap Tsuhira sambil terus menyerangnya.
Lion tidak merespon ucapan Tsuhira saat itu, dirinya hanya fokus bertahan dan menyerang meski serangannya selalu dapat dihindari.
"Jika aku terus menyerangmu seperti ini, cepat atau lambat Barrier kerasmu itu pasti akan hancur, bukan begitu, Senior Lion?" Ucap Tsuhira sambil tersenyum tipis.
Dan benar saja, tidak lama kemudian Barrier itupun hancur.
"Saatnya serangan pamungkasku, matilah kau!" Teriak Tsuhira sambil menghentakkan pedang kirinya ke lantai, kemudian dari lantai tersebut muncul sebuah es yang tajam dan merambat dengan cepat ke arah Lion.
Lion mencoba melompat untuk menghindarinya, namun karena pergerakannya yang lambat, es tersebut mengenai kaki kirinya dan menusuk betisnya, dengan perlahan betisnya membeku merambat hingga ke pahanya, sehingga membuat dirinya tidak bisa bergerak.
Dengan cepat Tsuhira memanfaatkan keadaan tersebut, dirinya berlari sangat cepat ke arah Lion dan kemudian melompat lalu menghantamnya dengan sangat keras tepat di kepalanya.
"Bbaamm."
Lion menahan serangan tersebut dengan perisainya, namun perisai itupun membeku dan perlahan merambat hingga ke tangan kirinya.
Akibat serangan tersebut setengah dari tubuh Lion saat itu sudah membeku.
"Masih belum!" Teriak Tsuhira.
Tsuhira memutar arah lalu melompat dan menghantamnya sekali lagi dengan sangat keras, kali ini dia menggunakan pedang Element Api miliknya.
"Duuaarr."
Hantaman tersebut menyebabkan ledakan api yang dahsyat hingga menggetarkan arena, dan es di sekitar arena itupun terciprat menjadi air dan mulai menguap, dan tubuh Lion saat itu di tutupi asap yang tebal akibat ledakan api tersebut.
"Nah, karena sudah tau kekuatanku, jadi jangan sekali-kali menyatakan perang terhadapku, ya!" Ucap Tsuhira dengan ekspresi angkuh.
"Aku tidak bisa melihat! apa sudah berakhir! apa Lion berhasil di tumbangkan!" Teriak Shiro.
"Bodoh, kau pikir seranganmu itu mampu mengalahkan ku! sekarang juga akan aku bungkam mulut besarmu!" Teriak Lion.
Kemudian di balik asap yang tebal tersebut, terlihat sebuah cahaya terang berwarna kuning menyala, dan tiba-tiba saja dengan seketika cahaya itu menghujam lurus secepat kilat ke arah Tsuhira.
KAMU SEDANG MEMBACA
King Of The Crown
FantasyKisah ini bercerita tentang seseorang yang bernama Rhaka seorang pria muda berumur 19thn, dia adalah seorang anak yatim piatu yang sedang berjuang mencari pekerjaan untuk menyambung hidupnya. Namun siapa sangka, dulu dia adalah seorang top player di...