Episode 36 - Aku Bukan Penyusup

1K 89 1
                                    

[Suatu Tempat Paling Rahasia]

"Jadi, apa yang terjadi? Apa yang membuat para Master Besar sampai berkumpul?" Tanya Estera kepada seorang Pria yang berjalan menghampirinya.

"Laporannya harusnya sudah dikirimkan padamu." Jawab Landers Lavine.

"Aku tidak membacanya. Lebih cepat menanyakan langsung pada orang yang terlibat, kan? Jadi, Anak Iblis itu belum berevolusi? Bukankah kalian diperintahkan untuk mengurusnya?"

"Seseorang menghentikan pergerakan kami, Gion yang saat itu mengawal misi penculikan telah tewas ditempat. Ditambah Nigun pun tewas saat mencoba membalaskan dendamnya. Akhirnya kami pun terpaksa harus mundur."

"Sekuat itu kah?"

"Ya, dia sangat kuat."

"Apa dia seorang Pria?"

"Ya."

"Lalu, antara aku dan dia menurutmu siapa yang lebih kuat?"

"Tentu saja dirimu."

"Begitu ya, sayang sekali kalau begitu. Padahal aku ingin sekali bertarung dengan seseorang yang lebih kuat dariku.

* Estera Delova - Kapten #1 XGuard *

**

Di halaman Kastil Tua terlihat puluhan Prajurit milik Scarra sedang mengepung Ares dan Riku. Namun hanya belasan saja yang maju menyerang dan mencoba menangkap mereka.

Ares dan Riku mencoba melakukan perlawanan, dan pertarungan pun tak bisa dihindarkan.

Traaankk... Traankk... Treenkk...

"Riku, sekarang!

Bbooom.

"Tak bisa! Serangan Ku tak bisa menembusnya!"

"Cih, makhluk apa mereka! Tubuhnya keras sekali!"

"Ninja Evasion!"

Ares meningkatkan daya hindarannya, sehingga reflek dan kecepatan geraknya meningkat hingga 2x lipat.

"Ninja Clown!"

Ares menggandakan dirinya, dan memberikan setengah kekuatannya kepada bayangannya tersebut.

"Riku, ayo kita lakukan!"

"Baiklah, Sage Of The Darkness!"

Riku menggandakan pedangnya menjadi 10 bagian, dan masing-masing pedang tersebut menyerang setiap prajurit di hadapannya.

Ares dan bayangannya menyerang salah satu prajurit yang terlihat sangat kuat. Mereka berdua menyerang secara bergantian dengan sangat cepat dan terus menerus.

Traankk... Traannkk...

Prajurit tersebut menghempaskan pedang besarnya dan mengenai tubuh Ares. Namun tubuh Ares saat itu berubah menjadi sebuah balok kayu, dan kemudian dia muncul tepat di atas kepala Prajurit Raksasa tersebut.

"Kena kau!"

Btaaannkk.

Serangan Ares tak mampu menembus pelindung kepala Prajurit tersebut.

Di atas udara Ares memutarkan tubuhnya sambil mengayunkan pedangnya, dan mencoba menyerang lagi kepalanya untuk kedua kalinya.

Traannkk.

Bayangan Ares menyambutnya dengan menebas bagian kaki Prajurit tersebut.

Traannkk.

"Sial! Keras sekali!"

Prajurit besar tersebut terus bertahan dari serangan Ares yang sangat cepat, sambil sesekali berusaha melancarkan serangan balik kepadanya. Namun karena badannya yang besar membuat gerakannya menjadi lebih lambat. Dan hal itu menjadi keuntungan bagi Ares.

King Of The CrownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang