BAB 9

9.8K 720 276
                                    

DOH, MAAP KEY KEMARIN NDAK UPDATE BUAT KALIAN. KEY AGAK GAK SREG SAMA NASKAH BAB INI SEBELUMNYA JADI KEY GANTI DULU SEBELUM UPDATE LAGI, TAPI GANTINYA KEY UPDATE DOUBLE DEUH ASAL VOMMENT-NYA YANG BANYAK YAK?☺️

 KEY AGAK GAK SREG SAMA NASKAH BAB INI SEBELUMNYA JADI KEY GANTI DULU SEBELUM UPDATE LAGI, TAPI GANTINYA KEY UPDATE DOUBLE DEUH ASAL VOMMENT-NYA YANG BANYAK YAK?☺️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ah!" Miguel Trevor langsung merampas gelas anggur di tangan Pangeran Silas sebelum Pangeran Victoria itu sempat menyesapnya. Ia mengangkat alisnya mendapatkan tatapan membunuh Pangeran Silas. "Aku pikir tadi pagi cookies sudah menjadi temanmu dan kenapa kau memutuskan berteman dengan anggur lagi malam ini?" canda Miguel.

Aura membunuh Pangeran Silas yang menguar membuat Miguel melenyapkan senyum konyolnya. Raut wajahnya berubah serius dan ia langsung duduk di samping Pangeran Silas tanpa mengembalikan gelas anggurnya.

"Apalagi yang dilakukan Magnus kali ini?" tanya Miguel, mengernyitkan kening dengan perban di hidung Pangeran Silas dan beberapa lebam di rahangnya.

Pangeran Silas menatap dingin Miguel. "Aku tidak sedang dalam mood membicarakan Magnus atau Harmony atau sialan apapun yang berhubungan dengan mereka. Kembalikan gelas anggurku karena sialan aku butuh minum," desisnya.

"Tidak, brother." Miguel membuang gelas ke dalam kolam renang tanpa peduli gelas tersebut adalah salah satu koleksinya. Ia bahkan tak segan meraih botol anggur di bawah kakinya, lalu membuatnya menyusul si gelas. "Cukup anggurmu. Ada Miles di sini dan meskipun dia sedang di dalam, kau takkan pernah mau dia datang dan melihat ayahnya seperti ini."

Pangeran Silas memiringkan kepalanya ke satu sisi. "Siapa yang mengenalkanku pada temanku itu, Hm?"

Miguel menarik napas, duduk di samping Pangeran Silas. Tangannya meremas bahu Pangeran Silas. "Thats when we are fucking damn sixteen, brother. Enough of all that shit. Aku di sini jika kau butuh teman bicara, kau tahu."

"Tentu aku akan bicara." Pangeran Silas mengeluarkan sesuatu yang ia selipkan di balik saku jas Armani-nya. "Dengan ini." Pangeran Silas menyelipkan rokok di antara bibirnya, menyulutkan api ke ujung roknya.

Miguel hanya bisa menghela napas pasrah. Menggeleng-gelengkan kepalanya. Dia tidak mau mendebat Pangeran Silas saat ini atau pangeran itu akan menjadi jauh lebih keras kepala.

"Kau benar." Pangeran Silas membiarkan asap dari mulutnya mengepul ke udara. "Aku datang tepat waktu. Magnus hampir menodai Harmony."

"Apa?" Miguel yakin dia tidak mempercayai Pangeran Silas kali ini. "Kau bilang Magnus...." Miguel lalu tertawa. Tawanya benar-benar menertawakan sesuatu yang lucu. "Si perjaka itu mau memperkosa Harmony? Kau bercanda atau bagaimana, Hm? Aku yakin dia bahkan tidak tahu caranya memuaskan perempuan," kekeh Miguel geli.

"Magnus akan dijodohkan dengan Parison," gumam Pangeran Silas, mengabaikan tawa lelucon Miguel, menolak membahas lebih lanjut kejadian sialan yang masih membuatnya panas.

Princess Harmony's Lover (Wealthbridge Kingdom Series II)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang