HEY, GUYS! KEY MINTA MAAF BEUD LAMA UPNYA. KEY SIBUK BERAT DENGAN TUGAS2 KULIAH KEY :( INI KEY USAHAIN UP BUAT KALIAN. MAAP KEY NDAK KASIH GAMBAR UNTUK MEMUDAHKAN IMAJINASI KALIAN. ITS REALY QUICK UPDATE, BUT HOPE YOU GUYS KEEP CONTINUE TO READ DAN JAN LUPA VOMMENT-NYA, GENKS :)
PLAK.
Tamparan keras mendarat di pipi Pangeran Magnus hingga kepala pewaris utama Kerajaan Wealthbridge itu sampai terpelanting ke samping. Warna merah bekas telapak tangan Raja Maranello nampak di pipinya dan Pangeran Magnus jelas terkejut bukan main. Ia sedang duduk merenung di kursi tunggu sudut ruangan steril tempat Pangeran Silas dirawat ketika ayahnya tiba-tiba menghampirinya bersama Carlos. Ia baru akan bertanya mengenai kondisi ayahnya saat justru dua tamparan bolak-balik yang lebih dulu diterimanya.
"Dad, apa yang kau-"
"Apa yang aku lakukan?" Raja Maranello menyahut cepat. Kedua bola mata birunya berkilat penuh amarah. Ia berusaha berdiri dari kursi rodanya sembari memegangi dada kirinya. Carlos ingin membantunya, namun tangan penasehat itu ditepis cepat oleh Sang Raja. "Aku tidak pernah mengenalmu lagi, Magnus. Tidak setelah aku sedang berusaha memperjuangkan hakmu. Kau bukan Magnus putraku. Kau bukan Magnusku!" Raja Maranello menaikkan nada suara di akhir kalimatnya.
"Dad, aku tidak mengerti-"
"Cukup akting sialanmu. Jangan berpura-pura lagi karena aku takkan percaya padamu. Jangan memanggilku dengan sebutan 'Dad' karena aku tidak sudi memiliki putra sepertimu." Raja Maranello mendesis dingin. "Magnus, kau tahu Silas adalah putra kesayanganku. Kehilangannya sama dengan kehilangan jiwaku dan saat aku tahu kau adalah orang yang membuat Silasku kesakitan, Silasku-" Suara Raja Maranello mulai bergetar mengingat kembali Pangeran Silas yang mengerang kesakitan. Darah putranya yang bahkan sampai sekarang masih menempel di kemeja putihnya... "Bagaimana kau bisa membayar orang untuk membunuh adikmu sendiri?! Bagaimana bisa, Mag?!" bentaknya.
Pangeran Magnus melebarkan matanya. Ia tentu terkejut dengan informasi yang baginya baru. Ia melirik Carlos yang menunduk, menolak menatap matanya sebelum kemudian perhatiannya kembali teralihkan pada ayahnya.
"Dad, aku tidak-"
"Aku tidak pernah mencintai ibumu. Tidak sedikit pun." Raja Maranello menggelapkan matanya. Ekspresinya keras dan dingin. "Cintaku sejak dulu hanya untuk Amarossa dan kasih sayangku pada Silas... Dia adalah satu-satunya putraku yang akan aku berikan segalanya, sekalipun dia meminta nyawaku." Raja Maranello membuang wajahnya ke samping. "Ibumu sudah tidak ada, begitu pula nenekmu. Aku yang mempunyai kekuasaan untuk memutuskan dan dengarkan ini, Magnus..."
"Aku tidak peduli dengan hak sialanmu lagi, dengan janjiku pada ibumu. Lakukan apa yang ingin kau lakukan selama kau tidak berada di dekatku," sambung Raja Maranello lagi, tanpa sedikitpun melihat wajah putra sulungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess Harmony's Lover (Wealthbridge Kingdom Series II)
Romance📳 CERITA SUDAH TAMAT (Sinopsis lengkap terdapat di dalam) ⚠️ WARNING : Latar tempat, unsur sejarah serta budaya merupakan karangan penulis. Full Romance Drama. Sekuel kedua The Secrets of Prince Silas, buku kedua di seri Wealthbridge Kingdom. Ple...