BAB 37

6.4K 796 260
                                    

HEII MAAFKAN KEY TELAAAAT HUAAA TAPI YANG PENTING KEY UPDATE YAAA! BESOK KEY UPDATE LAGI KALAU VOMMENT-NYA UP UP UP HEHEHEHE. EH TOLONG SEDIAIAN KIPAS ☺️

Putri Lavendar bersandar di pintu kamar Putri Harmony sembari melipat kedua tangannya di depan dada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Putri Lavendar bersandar di pintu kamar Putri Harmony sembari melipat kedua tangannya di depan dada. Ekspresinya nampak kesal melihat Putri Harmony yang sedang asyik memoles diri di depan cermin sembari bersenandung ringan. Ia jelas tak percaya saat memasuki kamar kakaknya, menemukan setumpuk pakaian berserakan di atas ranjang. Tidak perlu diragukan lagi, kakaknya itu pasti sedang sibuk memilih jenis pakaian apa yang tepat untuk dipakai.

"Kau terlihat cantik, Kak." Putri Lavendar memutar bola matanya jengah. Nadanya sangat jelas terdengar menyindir.

Sepertinya Putri Harmony terlalu larut dalam kebahagiaannya sehingga ia tak benar-benar menyadari sikap Putri Lavendar. Ia justru berdiri dari duduknya setelah selesai memoles lipstik di bibirnya, tersenyum lebar ke arah Putri Lavendar. "Thanks, Lavy." Putri Harmony lalu mengambil beberapa pakaian dari setumpuk pakaian yang berserakan di atas ranjang, menunjukkannya pada Putri Lavendar dengan antusias. "Menurutmu, yang mana yang bagus, aku sangat bingung. Aku suka yang putih, tapi Silas sangat suka warna hitam, jadi kupikir aku akan memakai yang hitam. Apakah menurutmu yang biru ini juga bagus? Aku suka bagian dadanya," celotehnya semangat.

Putri Lavendar menganga. Ia menggelengkan kepalanya tak percaya dengan dahi berkerut muram. Bukan hanya karena berapa antusiasnya Putri Harmony, pakaian yang dipegang olehnya adalah yang pertama membuatnya ingin komat-kamit.

"Darimana kau mendapatkan pakaian sejenis itu, Kak?" tanya Putri Lavendar.

Gaun-gaun itu memang nampak cantik dan mahal mengingat brand-nya juga tak main-main, akan tetapi gaun kekurangan bahan itu jelas adalah larangan bagi anggota keluarga kerajaan sepertinya, apalagi ia merupakan calon ratu.

"Aku baru memesannya dan menyuruh Marcus mengambilnya. Mereka cantik, bukan?"

"Cantik." Putri Lavendar setuju. "Tapi menjijikkan. Kau bisa menemui pria itu dengan pakaian yang lebih baik, Kak. Aku yakin Daddy akan marah jika melihatmu memakainya."

Ekspresi ceria Putri Harmony berubah muram. Ia menatap kesal adiknya. "Kau membuatku terdengar seperti pelacur, Lavendar. Silas suamiku. Aku mau menggunakannya untuk suamiku dan sama sekali tidak ada masalah, tidak untukku, tidak untukmu, tidak juga untuk Daddy."

"Ya dan kau akan semakin dilihat pria itu sebagai pelacurnya. Dia mempertahankan dirimu dan pernikahan kalian karena itu, bukan? Dia hanya menginginkan tubuhmu," cetus Putri Lavendar.

"Jaga bicaramu." Putri Harmony berucap dingin. Tangannya berusaha untuk tidak mendarat di pipi adiknya. "Kau tidak tahu siapa sebenarnya Silas. Kau dan Daddy hanya melihatnya dari satu bukti kesalahannya. Setiap orang punya kesalahan, Lavendar, aku hanya tidak menyangka kalian terus menghakimi Silas hanya karena satu kesalahannya."

Princess Harmony's Lover (Wealthbridge Kingdom Series II)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang