BAB 17

8.5K 723 186
                                    

KEY UP! VOMMENT-NYA YANG BANYAK DI TUNGGU YA! KEY DAH SEMPET2IN BUAT KALIAN DI TENGAH PADET JADWAL KEY NIH. ☺️

"Sorry aku telat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sorry aku telat. Ada banyak sederet urusan yang perlu aku selesaikan." Pangeran Silas menarik kursi kosong di sebelah Parison Courtney, melompat naik ke atas kursi tinggi tersebut dan melirik dua orang yang memiliki janji minum dengannya hari ini. "Kalian sudah pesan minuman?" tanyanya.

"All good, brother. Kau terlalu lama, padahal aku menunggu-nunggu kau membayar minuman kita," sahut Miguel bercanda. "Urusan apa sebenarnya yang kau kerjakan? Urusan ranjang dengan Putri Harmony, Hm?" tambahnya jahil.

"Aku takkan kemari jika memang itu yang sedang aku kerjakan." Pangeran Silas menjawab tenang, sama sekali tak merasa terganggu, bahkan ketika Parison memberikan lirikan padanya. "Sialnya urusan ini adalah urusan pertemuan dengan pejabat tinggi negara ini, pejabat tinggi negara itu, pemimpin ini, pemimpin itu." Pangeran Silas menggerutu kesal. Dia sebenarnya tidak benar-benar menyukai pekerjaannya sebagai pewaris kedua tahkta Kerajaan Wealthbridge dengan sederet pertemuan dan lebih buruk lagi banyak kamera di sekitarnya.

"Kau tidak pernah menyukai pekerjaanmu sebagai anggota istana." Itu bukan pertanyaan, melainkan pernyataan dari Parison Courtney.

"Tidak." Pangeran Silas menyahut enteng, menarik longgar dasi yang terasa mencekik tenggorokannya dan membebaskan kulitnya dari dua kancing kemejanya yang menyiksa. "Tapi ini hidupku. Mau bagaimana lagi?" sambungnya, menggerakkan jari-jemarinya pada bartender yang sedang meracik minuman. "Kau akan mengalaminya juga, sebentar lagi, jauh lebih mengerikan karena kau calon ratu satu negara, eh?" lanjutnya dengan nada lebih ringan dari sebelumnya.

FYI, mereka sedang berada di kelab malam ternama di pusat kota Victoria. Setidaknya malam ini bukan hari weekend sehingga kelab tersebut tak benar-benar ramai dan bukan masalah untuk Pangeran Silas datang kemari, lagipula kelab ini punya penjagaan ketat privasi bagi para tamunya agar tak ada satu pun penyusup yang merupakan paparazzi atau pun tamu di dalam yang mengambil gambar seseorang sembarangan. Kelab ini memang biasa dikunjungi oleh orang-orang penting dan terkenal.

Parison tersenyum kecut membalas kalimat menggoda Pangeran Silas.

"Kalian berdua lucu." Miguel Trevor terkekeh geli. "Aku masih tidak percaya kalian berdua akan menjadi kakak-adik ipar." Miguel menyesap minuman berwarna kemerahan di tangannya. "Padahal dulu kalian berdua adalah-" Miguel tak melanjutkannya begitu mendapat tatapan membunuh Pangeran Silas. "Easy, brother," ucapnya, mengangkat kedua tangannya ke udara.

"Kenapa kau mengundurkan diri dari militer?" tanya Parison.

Pangeran Silas menyebutkan pesanan minumannya pada bartender yang sudah siap melayaninya, menahan jawabannya pada Parison.

"Mocktail?" Miguel membulatkan mulutnya. "Ada apa dengan minuman beralkohol? Terakhir kali kita bertemu, kau masih menghabiskan berbotol-botol dan aku terkejut sekarang," katanya.

Princess Harmony's Lover (Wealthbridge Kingdom Series II)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang