BAB 35

7.3K 784 156
                                    

HEYO-HEYO. Ready utk dicekokin Sisi-HarHar tiap hari sama Key? Lol. Yas! Key sdh libur, teman-teman, jd semoga Key bisa rutin update untuk kalian. (Ndak jadi Kamis update-nya, sekarang aja, hehehehehe.) VOMMENT-nya jangan lupa yaa untuk Key :D

) VOMMENT-nya jangan lupa yaa untuk Key :D

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Miles terus menanyakanmu. Kau bilang aku bisa mengerti Miles, nyatanya Miles menunjukkan diri hanya kau yang bisa mengertinya." Putri Harmony bercerita selama ia berbaring nyaman di atas tubuh Pangeran Silas. Tangan Pangeran Victoria itu yang tak berhenti memberikan elusan di sisi belakang kepalanya membuatnya merasa hangat sekaligus aman secara bersamaan. "Dia sangat mencintaimu, Silas."

"I know." Pangeran Silas tersenyum kecil membayangkan wajah lucu Pangeran Miles. "Tapi dia hanya akan tumbuh lebih baik bersama ibunya. Aku pernah merasakan tumbuh tanpa ibuku, sweetheart, rasanya tidak lebih baik ketika aku bersama ibuku. Aku yakin Miles juga akan merasakan begitu, sekalipun mungkin aku jauh lebih memahami dia."

"Dia terus menanyakan soal-"

"Hm." Pangeran Silas lebih dulu menyela. "Dia sudah bertanya padaku. Aku sudah menjelaskannya. Kau tidak perlu khawatir dia akan menanyakannya lagi."

Putri Harmony bangun dari berbaringnya, menempatkan tubuhnya untuk duduk di samping Pangeran Silas yang juga langsung beranjak duduk. Ia mengigit bibir bawahnya. Bola matanya nampak sendu ketika berucap pelan, "Seandainya kebakaran itu tidak pernah ada, seandainya orang jahat itu tidak membuatmu terluka, kita mungkin bisa-"

"Sssh." Pangeran Silas menempatkan jari telunjuknya di atas bibir Putri Harmony. "Hatiku sudah cukup sakit membayangkannya, Harmony. Aku tidak tahu jika aku bisa menjadi lemah hanya karena keinginan sederhana. Aku tidak bisa mengontrol diriku sendiri untuk membayangkan jika tidak pernah ada kejadian itu, kita mungkin bisa tinggal di rumah kita."

Setetes air mata jatuh di pipi Putri Harmony yang tentunya langsung dihapus oleh Pangeran Silas dengan usapan lembut jempolnya.

"Jangan, sweetheart. Kau tidak boleh menangis. Kau harus bahagia."

"Ini salahku, Silas. Jika sejak dulu aku mendengarkanmu untuk kembali padamu tanpa memikirkan Magnus, Magnus tidak mungkin berubah menjadi orang yang jahat. Dia tidak mungkin berpikir untuk melakukan segala cara memisahkan kita," kata Putri Harmony lirih.

"Tidak, sweetheart. Bukan salahmu. Bukan salah kakakku. Aku sudah bilang Magnus tidak melakukannya. Lagipula, jika kau mau menyalahkan seseorang, aku yang salah di sini. Aku selama ini egois, bersikeras harus membuatmu di sisiku. Aku bajingan merebutmu dari kakakku, menghancurkan cintamu dengan kakakku. Mungkin ini balasan yang setimpal untukku." Pangeran Silas tersenyum mencemooh, menghakimi dirinya sendiri. "Aku yang memaksa mengubah takdir, membuatmu yang harusnya bersama kakakku justru berakhir denganku. Percayalah, kau tidak akan pernah menangis jika waktu itu kau menikah dengan Magnus. Kalian mungkin sudah punya anak-anak yang lucu sesuai impianmu sekarang."

Princess Harmony's Lover (Wealthbridge Kingdom Series II)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang