BAB 11

10.8K 697 152
                                    

HEY! Key back! Maap belum bales comment yang kemarin, Key sibuk beud. Ini Key kasih update-an buat kalian. Key tunggu VOMMENT yang buanyaak buat lanjut ke next bab ya🥰

Rasanya seperti duduk di atas roller coaster yang terjun bebas ke bawah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rasanya seperti duduk di atas roller coaster yang terjun bebas ke bawah. Pangeran Silas hanya bisa berdiri di suatu tempat asing yang tidak dikenalinya. Ia tidak tahu di mana dirinya berada, yang ia tahu di depannya kini ia melihat Putri Harmony yang sedang dikerumuni oleh begitu banyak paparazzi dengan kamera dan cahaya menyebalkan mereka. Pertanyaan demi pertanyaan terus keluar dari paparazzi yang jumlahnya mungkin lebih dari dua puluh orang. Tangannya mengepal, jelas dia tidak terima dengan pemandangan di hadapannya. Tidak bisakah para paparazzi sialan itu membiarkan istrinya berjalan bebas tanpa memberikan jepretan demi jepretan yang memberikan bunyi sialan mengganggu, terutama kilatan-kilatan cahaya yang keluar dari lensa kamera? Para paparazzi itu bahkan mungkin tidak peduli jika Sang Putri sulit berjalan dengan kerumunan seperti itu sementara ia butuh udara segar yang banyak dalam keadaan tujuh bulan kehamilannya. Mereka bahkan tidak peduli dengan lima pengawal Sang Putri yang menyuruh mereka untuk menjauh.

Pangeran Silas ingin menghampiri Putri Harmony, membawanya masuk ke dalam pelukannya dan membuatnya merasa aman ketika kakinya terasa seperti terpaku dan pemandangan di hadapannya semakin ia melangkah satu langkah, semakin menjauh.

Pada akhirnya ia memutuskan untuk menjadi penonton. Ia melihat Putri Harmony berhasil keluar dari kerumunan paparazzi itu, masuk ke dalam mobil dengan penjagaan ketat lima bodyguard di sekitar mobilnya. Dua dari mereka kemudian masuk ke dalam mobil Putri Harmony sementara tiga lainnya masuk ke mobil lainnya yang mengekor di belakang mobil Sang Putri.

Para paparazzi seperti tak menyerah, terus mengejar mobil Putri Harmony dan tak berhenti melakukan jepretan. Dia melihat Aaron tampak sulit mengendarakan Hennesey Venom yang merupakan salah satu koleksi mobilnya. Aaron berusaha mati-matian menghindari kerumunan paparazzi. Mobilnya bergerak lambat seperti semut.

"Apa mereka takkan menyingkir, Aaron?" tanya Putri Harmony.

Pangeran Silas bisa mendengar nada suara Putri Harmony yang terdengar begitu lelah hingga ia sendiri perlu mengerutkan dahinya.

"Saya berusaha memberi tanda jika kita akan terus berjalan, Yang Mulia," respons Aaron.

Pangeran Silas melihat Putri Harmony mengangguk, menyandarkan punggungnya pada punggung kursi mobil dengan raut lelah luar biasa di wajahnya. Ada kesedihan di bola mata hijaunya dan Pangeran Silas tak percaya dia masih tak bisa bergerak ketika melihat air mata di kedua bola mata Putri Harmony ketika tangan istrinya itu mengelus-elus perutnya yang sudah benar-benar besar.

"Aku lelah. Aku tidak tahu kenapa ini harus terjadi padaku," gumam Putri Harmony.

Tentu tak ada yang menyahut, tidak dengan Aaron, tidak dengan satu pengawal yang duduk di sebelah Aaron, tidak juga dengan satu pengawal lainnya yang duduk di sebelah Putri Harmony. Mereka hanya bisa melirik Sang Putri tanpa menyuarakan apapun.

Princess Harmony's Lover (Wealthbridge Kingdom Series II)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang