BAB 30

6.9K 753 201
                                    

READY UNTUK MAKI2? ATAU READY UNTUK LEGA? SOON LIHAT NYOK. ASAL JAN NEROR KEY AJA WKWKWKK. SEGERA KITA MASUK BABAK BARU YA GENKS! JAN LUPA VOMMENTNYA. SORRY TELAT UP KRN KEY NUGAS HEHEHE. KEY USAHAIN UP RUTIN AT LEAST DI WEEKEND ATAU SENIN :)

 KEY USAHAIN UP RUTIN AT LEAST DI WEEKEND ATAU SENIN :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kakak." Putri Lavendar langsung memeluk Putri Harmony erat begitu ia tiba di St. Elizabeth. Melihat kakaknya duduk di kursi sendirian, termenung dengan tatapan kosong, tampak tidak seperti kakaknya yang selalu tersenyum jelas menohok hatinya.

Merasakan pelukan hangat yang dirindukannya, Putri Harmony balas memeluk erat, menumpahkan segala beban dipunggungnya melalui pelukan.

"Silas tidak bangun-bangun, Lav. Aku takut kehilangan dia," ucapnya lirih, terisak pelan dalam pelukan Putri Lavendar.

"Kak Silas akan baik-baik saja, Kak. Kau tidak boleh seperti ini," hibur Putri Lavendar sembari mengelus-elus lembut rambut kakaknya.

Putri Harmony melepaskan pelukannya, mengusap air matanya yang entah sudah keberapa kali jatuh di pipinya. "Aku bahkan tidak tahu apa yang harus aku katakan pada Miles. Dia sangat mencintai Silas dan jika dia tahu ayahnya terus tidur seperti ini, Miles...."

"Ssst." Putri Lavendar membekap mulut kakaknya dengan tangan, mengusap setiap air mata di wajah Putri Harmony. "Kak Silas akan bangun, Kak. Percaya padaku."

Raja Henry yang sejak tadi memberikan celah lebih dulu pada Putri Lavendar untuk menghibur Putri Harmony kini bereaksi. Ia memberikan isyarat dengan gerakan tangan serta tatapan matanya agar Putri Lavendar membiarkan ia berbicara berdua dengan Putri Harmony.

Putri Lavendar mengerti, ia berdiri dari duduknya, memutuskan untuk duduk di kursi lain sementara ayahnya duduk di kursinya, tepat di samping Putri Harmony.

"Dad...." Putri Harmony mengigit bibir bawahnya, takut-takut menatap ayahnya. Pertemuan dengan ayahnya terakhir kali tidak bagus, ia masih bisa mengingat bagaimana dirinya untuk pertama kali dalam hidupnya membantah ayahnya sampai menimbulkan pertengkaran.

Raja Henry tanpa kata langsung menarik putrinya masuk ke dalam pelukannya. Ia jelas merindukan putri kesayangannya-Harmony-nya yang tangguh dan mandiri. Meskipun masih ada kekesalan dalam hatinya tentang pertemuan terakhir mereka, ia tetaplah seorang ayah yang hatinya mencintai putrinya.

"Maafkan aku, Dad, aku hanya-"

"Hm." Raja Henry mengangguk, tak membiarkan putrinya melanjutkan kalimatnya. "Dad tidak akan berbohong, Dad masih kecewa dengan Silas. Untuk semua yang sudah putri Dad lalui, Dad masih sulit untuk memaafkan Silas, tapi biar bagaimana pun, Silas tetap suami dari putri Dad dan ayah dari cucu Dad. Dad hanya bisa mendoakannya untukmu." Raja Henry menarik napasnya panjang, mengambil tangan putrinya dan menggenggamnya erat. "Harmony, Dad ingin bicara sungguh-sungguh denganmu. Kau harus mendengarkan Daddy kali ini. Apa yang akan Daddy sampaikan adalah untuk kebaikanmu karena Daddy ingin putri dan cucu Dad tetap aman. Jangan anggap Daddy jahat. Daddy hanya berusaha untuk mengambil keputusan bijaksana."

Princess Harmony's Lover (Wealthbridge Kingdom Series II)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang