BAB 21

10.3K 778 292
                                    

KEY UP LAGI. MAAFKAN KEY TAK BISA MEMBALAS COMMENT KALIAN, GUYS! KEY AKAN BALAS NANTI BERSAMA DENGAN YANG INI! KEY MASIH SIBUK SANGAT! VOMMENT YG BANYAK UNTUK KEY YAAA-HADIAH KEY SEMPETIN UPDATE NIH☺️

 MAAFKAN KEY TAK BISA MEMBALAS COMMENT KALIAN, GUYS! KEY AKAN BALAS NANTI BERSAMA DENGAN YANG INI! KEY MASIH SIBUK SANGAT! VOMMENT YG BANYAK UNTUK KEY YAAA-HADIAH KEY SEMPETIN UPDATE NIH☺️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Grand Dad!" Pangeran Miles berlari ke arah kakeknya dengan riang sebelum kemudian melingkarkan kedua tangannya erat di kaki Raja Maranello. Teriakan cerianya membuat Carlos, Gail, Dior dan juga para pelayan serta pengawal yang bertugas menyambut kepulangan Pangeran Miles di sekitar Raja Maranello tersenyum tulus. Meskipun Pangeran Miles memang merupakan bocah yang agak rewel, namun jelas mereka menyukai bocah tersebut dan merasa lega mengetahui pangeran kecil mereka baik-baik saja.

"Hei, cucu Grand Dad, aku senang kau akhirnya sembuh dan bisa kembali ke istana," balas Raja Maranello, mengangkat cucunya ke dalam rengkuhannya dan mencium dahi Pangeran Miles.

"Miles rindu Grand Dad," kata Pangeran Miles, mencium pipi kakeknya.

Raja Maranello tersenyum haru mendapatkan ciuman menggemaskan cucu kesayangannya.

Senyum Pangeran Miles lalu hilang ketika matanya mengarah pada Pangeran Magnus juga Parison Courtney yang berdiri di belakang kakeknya. Raut wajahnya tampak sedih dengan bibir yang mengerucut ke depan. Ia menenggelamkan kepalanya ke bahu kakeknya, menolak membalas senyum Pangeran Magnus padanya.

"Miles, kemari," perintah Pangeran Silas, menggerakan jari telunjuknya agar Pangeran Miles kembali ke sisinya.

Pangeran Miles langsung meluncur turun dari gendongan kakeknya, berlari kembali ke dalam gendongan Pangeran Silas.

"Terima kasih untuk sambutannya. Sebenarnya ini tidak perlu, but well, aku sangat menghargainya," ucap Pangeran Silas.

"Ini sudah seharusnya dilakukan, Silas. Aku ingin cucuku benar-benar merasa kembali ke rumah." Raja Maranello mengangkat bicara. "Miles, Dior sudah membuat makan siang yang lezat. Dia juga sudah menyiapkan banyak dessert favoritmu. Tiramisu cake, pudding cokelat dan es krim Nutella. Kita akan makan bersama," katanya lagi, lebih ditujukan pada Pangeran Miles dan ia memang sudah menendang donat gula sebagai daftar dessert favorit Pangeran Miles pada Dior setelah kejadian yang baru menimpa cucunya. Menurut ahli psikologi istana, donat gula hanya akan membuat Pangeran Miles mengingat kesakitannya.

"Dessert!" Mata Pangeran Miles berbinar cerah. "Yas! Miles mau, Grand Dad!" Pangeran Miles menoleh pada Pangeran Silas. "Boleh, Daddy?" tanyanya meminta izin.

 "Boleh, Daddy?" tanyanya meminta izin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Princess Harmony's Lover (Wealthbridge Kingdom Series II)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang