BAB 36

6.2K 740 239
                                    

HEEEEY. KEY UPDATE! MAAP SEMALEM KEY NGADAT IDE JD BARU BISA SKRG!!!!! TP SKRG KEY BISA UP RUTIN!!!! JAN LUPA VOMMENTNYA BUAT KEY YA PLSSSS!😘

Sepanjang makan malam, Putri Harmony hanya menopang dagu tanpa berniat menyentuh makanannya, padahal makanan yang disajikan merupakan menu kesukaannya sesuai protokol kerajaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepanjang makan malam, Putri Harmony hanya menopang dagu tanpa berniat menyentuh makanannya, padahal makanan yang disajikan merupakan menu kesukaannya sesuai protokol kerajaan. Pikirannya hanya tertuju pada Pangeran Silas, ia merindukan Pangeran Victoria itu, kebersamaan mereka. Ia rindu berargumen dengan Pangeran Silas yang tak pernah mau kalah. Ia rindu melihatnya memasak di dapur dengan lincah.

"Harmony," tegur Raja Henry. "Harmony," tegurnya lagi dengan nada lebih keras ketika Putri Harmony masih dalam dunianya sampai Putri Lavendar yang sedang menikmati menu favoritnya terlonjak, begitu pun Pangeran Miles, bocah dua tahun itu langsung menatap kakeknya bingung.

"Apa yang membuatmu tidak menyentuh makananmu?" tanya Raja Henry datar. Ia yakin kemarin putrinya masih menyentuh makanannya, meskipun dalam satu bulan ini Putri Harmony berubah total-tak ada pembicaraan ringan di antara dirinya dengan Putri Harmony seperti dulu. "Marcus meneleponku tadi. Kau merajuk tidak jelas seperti anak-anak. Aku sengaja tidak menuruti kemauanmu karena kau banyak berubah. Daddy tahu apa yang sedang dipikirkan olehmu sekarang," jelasnya.

"Daddy tahu apa yang kupikirkan?" Putri Harmony membalas kata-kata ayahnya sewot. "Aku memikirkan suamiku, memikirkan masa depan Miles. Miles membutuhkan Silas, dia selalu menanyakan ayahnya setiap hari. Kenapa Daddy bersikeras memisahkanku dengan Silas?" serunya kesal.

"Daddy pikir tidak ada lagi pembahasan Silas dalam satu bulan ini. Kenapa kau tiba-tiba membahas masalah ini lagi?" Raja Henry menyipitkan mata curiga.

Putri Harmony menelan ludahnya. Ia berusaha memasang ekspresi seolah tidak tahu apapun, meskipun ia tak yakin sebab ayahnya selalu bisa dengan mudah membacanya-alasan ia tak pernah berbohong sejak kecil.

"Marcus." Raja Henry tiba-tiba memanggil Marcus yang berdiri tak jauh dari mereka. "Apa yang dilakukan anak muda itu selama di sini? Kau memastikan dia tidak menemui putriku? Kenapa aku melihat di mata putriku, anak muda itu menemuinya, Hm?" Raja Henry sengaja membiarkan Putri Harmony tahu kedatangan Pangeran Silas melalui kata-kata sindirannya, memancing Putri Harmony.

"Saya yakin dia hanya menemui Pangeran Miles, Yang Mulia," jawab Marcus.

"Jadi Silas kemari dan Daddy dan Marcus tidak memberitahuku?" Putri Harmony tak mau kalah dari ayahnya. Ia berdiri dari duduknya, menatap ayahnya dengan mata melebar, berpura-pura marah.

"Harmony, duduk," tekan Raja Henry tajam.

"Lavendar juga tidak mengatakan apapun padaku. Miles pun tidak. Daddy tidak berhak melarang Silas bertemu denganku. Dia suamiku," seru Putri Harmony geram.

Princess Harmony's Lover (Wealthbridge Kingdom Series II)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang