A punishment

424 30 0
                                    

Nana bangun pagi pagi sekali dia sangat bersemangat karena hari ini dia akan mengikuti latihan. Nana memakai kaos longgar berwarna navy dengan celana jeans pendek se paha. Nana menuruni tangga dia mengedarkan pandangannya, asrama masih nampak sepi dia menuruni tangga lalu melangkah ke dapur, Nana mengambil Nasi dan merebus mie instan setelah mie matang nana meletakkannya bersama dengan Nasi, Nana menyeduh teh hijau lalu setelah itu dia membawa makanannya ke meja makan. Dia menyantap makanannya dengan sangat lahap, saat nana memakan beberapa suap Nasi tiba tiba ada yang berbicara dengannya hingga membuat Nana kaget dan tersedak.

"Uhuk uhuk"

"Minum"Jisung menyodorkan teh hangat yang tadi Nana seduh.

"YA!!! bisakah kau tidak membuat orang kaget?kau seperti maling saja berjalan tanpa suara"Nana akhirnya tidak tersedak lagi, dia langsung memprotes jisung yang selalu datang tanpa suara dan membuat Nana terkejut

"Kau saja yang terlalu asik makan hingga tidak memperhatikan sekitarmu" bela jisung.

"Terserahlah" Nana melanjutkan makannya saat dia melahap makanannya jiusng bertanya.

"Apa yang kau makan?"

"Kau bisa lihat sendiri" ucap nana dengan mulut yang penuh.

"Kenapa kau mencampur nasi dengan mie instan? Itu tidak boleh dimakan secara bersama kau akan kelebihan karbohidrat" ucap jisung menasehati Nana. Nana menatap tajam jisung dia menelan makananan yang ada di mulutnya.

"Kenapa kau selalu mencampuri urusanku? Makanan seperti Ini sudah biasa di negaraku tau" balas Nana dengan raut wajah kesal karena ritwal makannya diganggu.Jisung mengambil piring Nana lalu membuang nasi dan mie ke tong sampah.

"BODOH!!! APA YANG KAU LAKUKAN? KENAPA KAU MEMBUANG MAKANANKU?" Ucap Nana sambil menatap tajam Jisung lalu dia melihat tong sampah.

"Oh tidak makananku yang malang, maafkan aku ini semua salahnya"Nana menatap jisung yang sedang mengoleskan selai pada roti, tatapannya seakan mengajak jisung bertarung,Nana menghampiri jisung.

"Kau-" baru sepatah kata yang Nana ucapkan jisung langsung menyumpal mulutnya dengan roti, Nana membelalakkan matanya kaget dengan perlakuan Jisung. Nana mengunyah cepat roti itu, karena ingin memarahi jisung.

"Kau-"

"Jangan makanan seperti tadi, makanlah roti itu, aku sudah mengoleskan selai rasa coklat di roti itu" lagi lagi ucapan Nana dipotong oleh Jisung, Jisung pergi menginggalkan Nana sambil memakan sepotong roti, sedangkan Nana menatap kepergian jisung dengan amarah, Nana pun akhirnya memakan roti itu karena merasa perutnya berdemo minta diberi asupan.

Setelah selesai Nana mencuci piring dan membersihkan dapur, Nana meregangkan otot ototnya dia melangkah menuju ruang berkumpul asrama tapi sayang disana masih kosong. Nana melihat sebuah tombol berwarna merah di dinding dekat TV, Nana mendekati tombol itu tangannya sudah gatal ingin memencet tombol tersebut tapi Nana takut kalau itu tombol jebakan Nana berusaha untuk tidak memencetnya, tapi dia tak tahan dan akhirnya Nana memencet tombol merah itu, Nana melihat ke sekitar ternyata tidak ada yang terjadi, Nana terus memencet tombol itu, dan tiba tiba semua penghuni asrama terbangun sambik menutupi telinganya. Mereka mendekat ke arah Nana yang sedang tertawa sambil memencet tombol itu, setelah bosan memencetnya Nana membalikkan badannya dan betapa terkejutnya dia saat melihat penghuni asrama berkumpul di depannya dengan wajah kesal bercampur dengan wajah khas bangun tidur dengan rambut yang acak acakan. Kecuali jisung karena dia sudah bangun sedari tadi.

"Bwahahahaha kalian mau ngapain? Seharusnya kalian mandi dulu lihatlah penampilan kalian seperti topeng monyet Hahaha" ucap Nana tertawa terpingkal pingkal sambil berguling guling di lantai dan memegangi perutnya.

WE ARE YOUR FANS (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang