Visit Nana

310 17 0
                                    

“NANAAA KITA BERANGKAT DULU, LU JANGAN KELUYURAN KEK KUCING” shena berucap dengan suara keras dari lantai dasar apartemen mereka. Mereka membuka pintu hendak keluar, mereka terkejut saat melihat Jisung yang berdiri di depan pintu.

“A-apa kau mencari Nana?” Tanya Zesa yang terkejut dengan kedatangan jiusng yang mendadak.

“Bolehkah aku masuk?” Tanya jisung yang masih berdiri di depan pintu.

“Ah.. ya, silahkan silahkan masuk” Ucap shena sambil keluar, Jisung masuk ke dalam apartemen.

“I-itu Nana sedang sendiri” ucap Zesa ragu.

“Kalian tenang saja aku akan menjaganya, sebentar lagi member lain akan kemari” ucap Jisung dengan nada dingin.

“t-tapi itu...”

“Bisakah hilangkan pikiran burukmu tentangku?”

“Maaf? Apa yang sunbae katakan?” tanya Zesa bingung dengan dahi mengernyit.

“Ah... Zesa tidak bermaksud begitu” ucap shena membantu Zesa yang masih dengan raut wajah bingung.

“Bego maksud dia tuh lu jangan mikir kalo dia ormes”bisik shena pada Zesa, dan seketika raut wajah zesa berubah.

“kalau begitu kami pergi dulu, tolong jaga Nana” ucap Finsa.

“annyeonghaseo” ucap mereka sambil membungkuk 45°

“Annyeonghaseo” jisung membalas dengan perlakuan yang sama. Setelah itu dia menutup pintunya dan mencari kamar Nana



Tok tok tok

“lah mereka bukannya udah berangkat tadi? Kenapa masih disini?” gumam Nana sambil berpikir.

“Masuk pintunya tidak dikunci” ucap Nana dengan suara agak keras.

Cklekkk

Jisung masuk ke kamar Nana, dia melihat Nana yang sedang fokus melihat laptopnya sambil memakan snack yang dia pegang.

“Ehm” jisung berdehem membuat Nana menghentikan aktifitasnya.

'tunggu ! Kenapa suara temen gue jadi berat gitu? Eh tapi kok kaya kenal sama suaranya?” pikir Nana yang masih diam mematung.

“Apa yang kau pikirkan?” mendengar jisung bicara sontak Nana melihat ke arah Jisung dan memelototkan matanya.

“Aaaaaaaaaaa” melihat Nana yang berteriak sangat kencang Jisung langsung menghampirinya dan menutup mulut Nana.

“apa kau mau orang lain mendengar suaramu dan mengira aku sedang berbuat jahat padamu?” ucap jisung setelah Nana menghentikan teriakannya.

“Kenapa kau bisa masuk? Kau tau password apartemen ini ? Ah sepertinya aku harus menggantinya “ Nana terlihat berpikir sambil bergerak tak menentu.

“Hah...” jisung bersendekap sambil menggelengkan kepalanya melihat tingkah kekasihnya itu.

“bodoh” ucap jisung sambil mendorong kepala Nana menggunakan jari telunjuknya.

“YA ! KENAPA KAU MENGATAKAN BODOH? KALAU AKU BODOH KENAPA KAU MAU MENJADIKANKU PACARMU HUH ?” Nana berbicara dengan Nada tinggi dengan raut wajah yang terlihat kesal.

“aku juga berpikir begitu, kenapa aku harus menjadikan gadis gila sepertimu menjadi pacarku” ucap jisung santai membuat emosi Nana semakin Naik.

“ KAU-“

“Berhentilah marah marah, bisa bisa wajahmu terlihat lebih tua dariku”

“Haishhhh kalau saja kakiku tidak sakit akan kupastikan kau-“

“Kupastikan apa? Kenapa tidak lanjut bicaranya?”

“Haishh terserah kau saja” ucap Nana dan kembali melanjutkan menonton drama korea. Saat sedang asik menonton tiba tiba jisung menutup laptopnya.

“Pacarmu sedang disini dan kau malah mengabaikannya”

“lalu apa yang harus aku lakukan ? Kau lihat sendiri kaki ku sakit,aku tidak bisa berbuat apa apa”

“kau cukup temani aku bicara saja, dan jawab beberapa pertanyaan dariku”

“Haishhh baiklah baiklah, apa yang ingin kau tanyakan?”

“Kenapa kakimu bisa terkilir?” tanya jisung sambil melihat ke arah kaki Nana.

“ituu.... Aku kurang berhati hati saat menuruni tangga jadi kaki ku terkilir”

“Apa yang membuatmu terburu buru?”

“Aku... Ah ya aku sedang... Sedang...”

“Sedang...?”

“Sedang... Emm, haishhh aku tidak bisa menjelaskannya” ucap Nana sambil mengacak acak rambutnya.

“Hah...” jisung menghela nafas melihat Nana yang sepertinya merahasiakan sesuatu padanya.

“baiklah aku tidak akan memaksamu mengatakannya” ucap jisung mengacak acak rambut Nana sambil tersenyum.

Ting nong....

“sepertinya itu mereka”

“mereka?”

“Hm benar, member NCT dream datang untuk menjengukmu” ucap Jisung lalu dia keluar untuk membukakan pintu. Setelah itu dia mengajak mereka Naik ke lantai atas dan masuk ke kamar Nana.

“Ah sunbae...maaf tidak bisa menyambut kalian” ucap Nana

“Tidak apa apa, kau sedang sakit jadi istirahtlah” ucap haechan.

“ah ya kapan sunbae tiba di korea?” tanya Nana.

'haishhh dia menanyakan kapan mereka tiba, tapi tidak menanyakan kapan aku tiba, padahal aku bersamanya sejak tadi' batin jisung geram, dia melihat ke arah Nana dengan tatapan kesal.

“Kami tiba tadi malam” jawab mark.

“Ah ya dimana temanmu?” tanya mark membuat Nana tersenyum penuh arti mendengar pertanyaannya.

“ah temanku yang mana yang sunbae maksud?”

“Tentu saja keempat temanmu, apa ada teman yang lain lagi?” balas mark sambil meminum soda yang di belinya saat datang ke apartemen Zesa.

“aku kira salah satu temanku yang pendiam itu” ucap Nana sambil tersenyum jahil.

“uhukk uhukk” Mark tersedak mendengar jawaban dari Nana.

“kau tidak apa apa?” tanya chenle sambil mengusap punggung mark.

“aku baik baik saja”

“Nana, siapa yang kau maksud?” tanya renjun.

“aiyooo aku hanya bercanda kenapa sunbae sampai tersedak, ah kalian beberapa minggu tidak bertemu denganku seperti sudah lupa dengan bagaimana sifatku ya...” ucap Nana membuat Mark lega tidak memberitahu orang yang Nana maksud.

“Ah ya kami membawakanmu makanan” Jeno memberikan 2 kantung plastik besar da meletakkannya di samping kasur Nana.

“ah maaf merepotkan kalian, aku pasti akan menghabiskannya” ucap Nana membuat mereka tertawa.

“Hyung bisakah kalian bawa makanannya ke dapur?” ucap Jisung.

“ah baiklah” merekapun keluar dari kamar Nana. Jisung mengambil kursi dan meletakkannya di samping tempat tidur Nana.

“Sejak kapan mereka dekat?” tanya jisung membuat Nana tersenyum.

“kenapa kau sangat peka sekali ? Ini jadi tidak seru kalau kau tau”

“Aku tidak sepeka dirimu”

“Maksudmu?”

“Hanya dengan melihat saja kau sudah paham, sedangkan aku tau karena yang tadi kau katakan”

“Yahh kamu beruntung bisa punya pacar yang sangat peka sepertiku bukan? Aku yakin kamu tidak akan menemukan yang sepertiku” ucap Nana dengan percaya dirinya membuat jisung tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.

“apa ada manusia yang lebih percaya diri darimu?”

“Tentu saja tidak, aku adalah manusia yang paling percaya diri di dunia ini” ucap Nana sambil merentangkan tangannya.

“ah ya bagaimana dengan konsernya?” tanya Nana antusias.

“Berjalan lancar”

“haishh aku benar benar ingin melihat konser idol kpop” ucap Nana lesu.

“Kau bisa berdiri di panggung yang mereka pakai jika kau berhasil debut” balas jisung.

“aku akan mengadakan konser di indonesia, aku janji akan membawamu saat konser itu” bujuk jisung membuat Nana kembali tersenyum senang.

“benarkah? Kapan konsernya?” tanya Nana antusias.

“Masih beberapa bulan lagi, aku akan memberitahumu nanti”

“apa temanku boleh ikut?”

“Hm”

“Aaaa gomawo oppa” Nana sangat senang dan memeluk jisung yang dudu di samping ranjangnya. Jisung membalas pelukan Nana sambil tersenyum.

“ehm” deheman seseorang membuat mereka berhenti berpelukan.

“makanannya sudah siap, kalian turunlah untuk makan” ucap Jaemin.

“Ah nee” balas Nana sambil menunduk. Jisung melihat ke arah Nana yang sedang menunduk malu.

“aku kira kau tidak punya rasa malu”

“Jangan mengejekku”

“Baiklah baiklah, ayo kita makan mereka sudah menunggu”

“baiklah”

“Nana meletakkan laptopnya di meja Nakas lalu dia menyibak selimutnya. Jisung berjongkok di depan Nana yang hendak turun.

“apa yang kamu lakukan?”

“Naiklah”

“Aku ada tongkat untuk berjalan”

“Cepatlah, mereka akan mati kelaparan kalau menunggu kamu yang berjalan menggunakan tongkat” ucap Jisung, Nana pun akhirnya menaiki punggung Jisung, Jisung berdiri dan mulai berjalan keluar kamar, menuruni tangga dan menuju meja makan.

“Ah kalian membuat orang iri saja” ucap Jeno.

“sunbae tampan, banyak uang, dan ideal dimata wanita kenapa tidak mencoba cari pacar? Aku yakin tidak akan ada yang menolak sunbae” saran Nana, Jeno hanya tersenyum mendengar ucapan Nana.

“sebagaI idol tidak mudah untuk berpacaran” balas jisung.

“Lalu ? Kenapa kau berpacaran denganku?” tanya Nana sinis. Jisung mendengus mendengar jawaban Nana.

“Nana...makanlah dulu, kau terlihat pucat” ucap Jisung sambil menahan emosinya dan berbicara dengan nada halus.

“Aiyooo kau sangat lembut, baiklah mari kita makan” Nana membalik piringnya dan mengambil semangkuk Nasi.




Sedangkan disisi lain zesa, finsa, shena dan lyli sedang berlatih dance bersama Lisa, Bobby, jennie dan jinhwan.

“baiklah aku akan tunjukkan sekali lagi kalian harus melihatnya dengan baik baik dangn harus ingat” ucap Lisa.

“one, and two and three melangkah seperti ini dan diawali dengan kaki kanan, dan tangan kalian seperti ini dengan arah yang berlawanan denga kaki”

“Setelah itu berbalik, and four. Berbalik pada hitungan ke empat lalu hitungan kelima kalian menghadap ke kiri setelah itu hitungan ke enam sentuh ujun kaki kiri kalian, lalu hitungan ketujuh kembali posisi sebelum menyentuh kaki dan kedelapan balik badan dengan menggunakan kaki kanan seperti ini. Apa kalian paham?” tanya lisa setelag berhasil memperagakan sedikit demi sedikit gerakan.

“kami paham”

“baiklah coba kalian praktekkan.”

“One, and two, and three, and four, and five, and six, and seven, and..eight” mereka memperagakan sambil menghitung.

“Oke bagus coba kalian peragakan sekali lagi menggunakan musik”

Mereka memperagakan gerakan dance yang sudah Lisa ajarkan tadi, Lisa memperhatikan setiap gerakan mereka begitu pula dengan jennie, bobby dan jinhwan. Musik pun akhirnya berhenti begitu pula dengan dance mereka.

“Oke cukup, apa kalian ada komentar untuk mereka?” tanya lisa pada jennie, bobby, dan jinhwan.

“Hm aku tadi melihat Lyli sepertinya kurang nyaman saat berbalik menggunakan kaki kanan. Apa kau bisa mengulanginya lagi? Cobalah senyaman mungkin” ucap Jennie.

Lyli kembali memperagakan gerakan yang jennie maksud, dia mengulanginya 2 kali dan akhirnya berhasil.

“bagus itu lebih baik” ucap jennie.

“terimakasih sunbae” ucap lyli sambil membungkuk.

“Oke apa ada lagi?” tanya Lisa.

“mereka tadi dance tanpa ekspresi, apa kaliab bisa ulang dance kalian sambil menggunakan ekspresi wajah?” tanya jinhwan.

“Ah baik kami akan mengulanginya” ucap Finsa, mereka pun kembali mengulangi dance dengan menggunakan ekspresi wajah.
.
.
“oke bagus, aku puas dengan latihan kalian hari ini, ah ya Zesa tolong berlatih lagi. Ekspresimu tadi ada beberapa yang kurang sesuai dengan lagunya” Ucap bobby.

“Baik sunbae, terimakasih” balas Zesa sambil membungkuk.

“Oke latihan hari ini cukup sampai hari ini saja, kalian berlatihlah terus di rumah agar hasilnya maksimal” ucap Lisa.

“baik sunbae” jawab mereka serempak.

“kami pergi dulu, masih ada jadwal untuk iklan” ucap jennie.

“Baik sunbae hati hati dijalan” ucap finsa.

Jennie, lisa, bobby, dan jinhwan meninggalkan practice room. Sedangkan Zesa, shena, finsa, dan lyli membereskan barang mereka setelah itu mereka menuju mobil yang berada di parkiran agensi YG setelah itu kembali ke apartemen.

WE ARE YOUR FANS (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang