Back to Normal

301 15 0
                                    

Semenjak kejadian malam itu sikap Nana berubah 180° dia yang biasanya ceria, cerewet dan usil, sekarang jadi pendiam dan jarang berkumpul dengan temannya, Finsa, Shena, Zesa dan lyli heran dengan sikap Nana yang berubah drastis, biasanya dia akan marah jika ada yang mengusilinya, tapi semenjak saat itu apapun yang mereka lakukan pada Nana, Nana tidak memperdulikannya.

"Eh kalian ngerasa aneh gak sih sama Nana?" Tanya Finsa pada ketiga temannya.

"Iye bener, semenjak dia pulang malem dia jadi berubah" sahur Zesa.

"Berubah jadi apa? Ultraman?" Canda shena membuatnya mendapat jitakan dari finsa.

"Woyy ini lagi serius jan bercanda dulu" ucap Finsa dan shena hanya membalasnya dengan cengiran.

Nana menuruni tangga dengan membawa buku di tangannya, mereka berempat memperhatikan gerak gerik Nana hingga dia kembali lagi ke kamarnya.

"Selain itu dia keknya jadi tambah rajin juga, kemana mana bawa buku" ucap finsa sambil berpikir.

" Ya gapapa kalo ujian kita bisa nyontek ke Nana" canda shena lagi lagi mendapat jitakan dan kali ini dia mendapat dua dari finsa dan zesa.

"Kita beda kelas bego" ucap mereka berdua.

"Hehe"

Sedangkan di kamar Nana~

"Yeoboseo" ucap Nana pada orang yang dia telpon.

"Yeoboseo, waeyo? Ada apa?" Tanya jennie.

"Aniyo"

"Kau terdengar seperti memiliki banyak masalah" ucap jennie.

"Terimakasih sunbae, aku hanya bosan saja"

"Ya ! Sudah ku bilang berapa kali panggil aku eonni, kita ini sama bukan ?"

"Aniyo, aku rasa kita berbeda"

"Maksudmu?"

"Sun, ah eonni pernah mengatakan agensi menyuruhmu merubah sikapmu menjadi seperti sekarang, sedangkan aku sikapku berubah dengan sendirinya" Nana berucap sambil menahan air matanya, dia tidak bisa melupakan kejadian malam itu.

"Ceritakanlah aku siap mendengarnya"

"Tidak perlu, aku baik baik saja"

"Dengan suaramu saja aku bisa memastikan kau sedang tidak baik baik saja, Nana kau ada masalah apa?"

"Masalah ini biarkan saja, anggap saja sebagai pelajaran untukku"

"Haihh, dengarkan aku jika kau punya masalah selama masih bisa diselesaikan maka cepatlah selesaikan"

"Aku ingin seperti ini saja"

"Nana mau sampai kapan kau terkurung dalam lingkaran masalahmu itu? Dan membiarkan dirimu sendiri tersiksa?"

"Eonni terimakasih tapi aku tetap pada pendirianku"

"Haishh benar benar keras kepala, ah ya bagaimana dengan sekolahmu?"

"Berjalan lancar"

"Aku dengar kau melawan beberapa pembully sekolah?"

"Aku tidak mengira aku begitu terkenal, hingga eonni pun mendengarnya"

"SOPA adalah sekolah terkenal, aku dengar dari trainee di agensi yang bersekolah disana"

"Nana harusnya kau tidak melawan, itu akan menjadi pedang yang menusukmu saat kau debut Nanti"

"Apapun yang terjadi nanti aku tidak masalah tapi yang penting saat ini aku tidak suka ditindas, sebelum aku debut aku akan terus melawan mereka yang menggangguku"

WE ARE YOUR FANS (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang