We and they

652 41 1
                                    

Karena saking kesalnya berbicara dengan Nana, suga pun pergi dari taman dan kembali ke kamarnya. Sedangkan Nana masih di tempat menunggu teman temannya datang.

"Emang ye temen kunyuk gue tuh minta di lelepin di kuburan, gak tau apa kalo gue cape nunggu dari tadi" gerutu Nana sambil mencabuti rumput taman, eh Na rajin amat dah sekalian rumput belakang rumah gue banyak tuh. Wkwkwk

"Ehm" deheman seseorang membuat nana menghentikan aksi cabut rumputnya. Nana menoleh ke sumber suara dan dia membelalakkan matanya melihat orang yang berdiri di depannya.

'Buset dah abis si es dateng lagi si ayam, mereka kagak ada kerjaan apa yak? Kerjaannya nyamperin gue mulu, ini gue belum debut loh udah sering disamperin ama member BTS' Batin Nana, sok kepedean emang si Nana, kalo lu gak ngambekan juga mereka gak bakal nyamperin lu buat minta maaf.

"Aku ingin berbicara denganmu" ucap Jimin singkat.

"Maaf tapi saya tidak ada waktu" Nana beranjak dari duduknya.

"Sesibuk itukah?" Nana pun menghentikan langkahnya lalu membalikkan badannya.

"Sesibuk apa kau? Sampai sampai melebihi kesibukanku" sambung jimin.

"Untuk saat ini saya memang tidak ada waktu, dan juga untuk saat ini saya lihat senior sedang bersantai dengan yang lainnya" Balas Nana sehalus mungkin, padahal sebenarnya dia sedang menyindir. Nana melanjutkan langkahnya, tapi jimin berucap membuat Nana menghentikan langkahnya.

"Apakah kesalahan kami tidak bisa dimaafkan? Apakah menjadi pelayanmu seumur hidup juga tak akan cukup?"

"Apa senior benar ingin jadi pelayanku, wahhhh aku sungguh se-"

"Tidak, aku lebih baik mati berdosa dari pada harus menjadi pelayanmu" balas jimin membuat Nana merasa tertohok.

'whattt? Apa gue seburuk itu? Sampe sampe dia mending mati bawa dosa daripada jadi pelayan gue, tapi dipikir pikir ya bener juga mana ada orang se kaya mereka mau jadi pelayan gue, dasar Nana napa lu jadi kepedean gini si, kan sekarang jatuh sakit kan' batin Nana.

"Ehm mm... Aku hanya bercanda" ucap Nana

"Tapi aku serius" balas jimin.

"Haishh kenapa malah jadi berdebat begini? Sebenarnya apa yang ingin kau bicarakan?" Ucap nana sambil mengacak acak rambutnya.

"Aku sudah mengatakannya tadi"

"Yang man-....oh yang itu, aku sudah memaafkan kalian"

"Tapi dari sikapmu kau seperti masih marah kepada kami"

"Lalu bagaimana aku harus bersikap?"

"Bersikaplah seperti saat kita pertama kali bertemu"

"Kau ingin aku bersikap seperti awal bertemu?" Jimin mengangguk mengiyakan.

"Aku sih bisa saja bersikap seperti awal, tapi aku tidak bisa"

"Kenapa?"

"Itu karena member paling dingin itu"

"Yang kau maksud suga?"

"Ya"

"Suga memang begitu, abaikan saja lama lama juga akan akrab sendiri"

"Aku merasa terganggu dengan setiap ucapan yang dia keluarkan"

"Suga seperti itu karena dia teringat dengan adiknya, kau persis seperti adiknya, mungkin dia merindukannya"

"Bukankah kalau dia rindu tinggal bertemu"

"Adiknya sudah meninggal"

"Benarkah?"

"Hmm meninggal bersama orang tuanya karena kecelakaan pesawat"

"A-apa?"

"Sikapnya yang dingin karena kejadian itu, walaupun dia tidak bercerita tapi aku yakin dulu dia tidak begitu, sikapnya berubah mungkin karena kehilangan orang yang dia sayangi"

"Ah....jadi seperti itu, aku jadi merasa bersalah kepada senior" ucap Nana menundukkan kepalanya.

"Minta maaflah mungkin setelah itu semuanya akan kembali seperti semula, dan ingat dan dengar baik baik, kami tidak menganggapmu sebagai beban kami tidak membenci kau dan teman temanmu, Nana...mari kita berjuang bersama, kami akan membantu kau dan temanmu menjadi bintang yang paling bersinar di panggung, walaupun kami tidak bisa setiap saat mengajarimu setidaknya kami akan mengajarimu beberapa kali saat ada waktu libur" ucap jimin sambil memegang bahu Nana, Nana yang sebelumnya menunduk menjadi mendongakkan kepalanya dan menatap mata Jimin, dia tidak melihat  kebohongan di mata sipitnya, yang dia lihat hanyalah ketulusan, itu berarti Jimin benar benar tulus mengucapkannya.

"Kalian sudah kami anggap adik bagi kami, maukah kau memaafkan kami semua? Dan berjuang bersama sama menjadi bintang yang paling terang?" Tanya Jimin.

"Huaaa emakkkkk gue bapeerrrrr" Nana berucap dengan keras sambil menangis.

"Senior aku setuju, AYO KITA BERJUANG BERSAMA" ucap Nana bersemangat, lalu dia menghapus air matanya, Jimin tersenyum melihat tingkah Nana.

Prokk prokk prokk

Suara riuh tepuk tangan membuat Nana dan Jimin menoleh ke sumber suara.

"Ka-Kalian?" Tanya Nana bingung.

"Huaa Nanaaaa akhirnya lu kembali lagi kek dulu" ucap Zesa berlari memeluk Nana.

"Eh eh maksudnya apa Nih?"

"Sebenernya mereka minta bantuan kita buat minta maaf sama lo, sumpah deh Na itu BTS lo lu buat kek gitu hargain kek, mereka tuh senior kita, lu mah gitu aja ngambek, lagian kan lu juga gak jadi di jual malah ketemu cogan" cerocos shena

"Eh eh tau dari mana lu gue ketemu cogan?"

"Senior Jimin yang bilang ke kita, dia ketemu tuh cogan pas ngejar lu"balas Finsa, Nana hanya membulatkan mulutnya membentuk O.

"Nana kamu jangan ngambek ngambek lagi ya, kasian mereka Na, seharusnya kita bersyukur dikasih kemudahan jadi trainee dan menunjukkan yang terbaik, bukannya malah marah marah gak jelas" ucap Lyli menasehati Nana.

"Ehehe iye iye mangap kalian kan tau sendiri gue orangnya gimana, ngambek mah udah mendarah darah di tubuh gue" ucap Nana cengar cengir kek kunti.

"BTS,eh maksud gue BTW lu kapan mau minta maaf sama senior suga? Kan yang paling lu buat kesel tuh dia" ujar Finsa.

"Eh iya, tapi gue gengsi yakali gue minta maaf, lagian dia juga kan buat gue kesel"

"NANAAA JANGAN MULAI DEH"ucap mereka berempat bersamaan.

"Eh eh volume volume jangan kek TOA"balas Nana

"Ehm maaf senior apa kalian melihat senior suga?" Tanya Nana kepada memb BTS.

"Aku disini" yang di cari cari pun datang dari belakang Nana.

"Ah senior disini ternyata, emm sebenarnya aku...."

"Tidak perlu, maafmu tak ada artinya untukku" jawab suga, teman Nana dan memb BTS lainnya pun dibuat melongo dengan ucapan suga.

"WHAAATT? EH SENIOR JELEK UDAH BAGUS BAGUS AKU MAU MINTA MAAF, MALAH DIJAWAB GITU, EMANG KALO PADA DASARNYA BATU YA TETEP JADI BATU, POKOKNYA AKU GAK MAU MINTA MAAF LAGI TITIK GAK PAKE TANDA KOMA,SERU APALAGI TANDA TANYA" Nana berucap dengan suara Toanya, dia pun mengehentak hentakkan kakinya sambil berjalan menuju kedalam asrama, sedangkan suga tersenyum simpul melihat dia berhasil membuat Nana kesal, karena dia sangat senang melihat wajah kesal Nana.


WE ARE YOUR FANS (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang