07.35, seoul, korea selatan.
"Nanaaa sepatu kets gue manaa...." Pagi hari yang cerah sudah dihiasi dengan teriakan para setan setan laknat yang sibuk mencari barang barang mereka.
"NANAAA IKET RAMBUT GUE YANG LU PINJEM MANAA? IKET RAMBUT GUE KAGAK KETEMU NIH"
"NANAAAA CELANA GUE YANG ITEM MANA?"
"BUSET ANAK SETAN PAGI PAGI DAH RAME, BUDEK TELINGA GUE NIH, LAGIAN GUE BUKAN PEMBANTU LU PADA, CARI SENDIRI!!! ZESA IKET RAMBUT LU ADA DI TAS GUE CARI SENDIRI GUE MO MANDI JAN BRISIK AE LU PADA"
"Cepetan na tinggal 20 menit lagi, soalnya kalo telat kita harus nunggu bus berikutnya, takutnya keburu BTS nya sibuk lagi" lyli memperingati Nana sambil menyiapkan barang barangnya di totebag nya.
•
•
•
•Tak lama kemudian mereka semua sudah siap, tinggal Nana yang sedang mengikat tali sepatunya.
"Cepetan weh keburu bisnya dateng" ucap finsa.
"Sabar napa si, kalo bukan gegara si zesa yang ketiduran di kamar mandi, pasti dari tadi kita udah siap kali" sahut Nana, sedangkan zesa hanya nyengir nyengir tidak jelas.
"Dah selesai, skuy berangkat" ajak Nana bangun dari duduknya. Mereka pun berjalan menuju halte bis terdekat. Hanya butuh waktu 5 menit untuk sampai di halte bis, disana sudah banyak calon penumpang yang sedang menunggu bis datang.
"Eh kita bayarnya pake apa? Gue mana punya duit won, gue punyanya cuma uang koin 500-an" ujar Nana.
"Eh jan malu maluin napa Na, ini tempat umum" ucap shena.
"Lah bodo emang mereka ngerti gue ngomong apa?"
"Kagak"
"Nah tuh tua eh tau, yodah biarin"
" Ye tapi lu brisik, udah gue bilangin kan jangan samain korea ama indonesia, indonesia mah mau bacot sekelar lu kagak papa, kalo di korea bacot tuh ada batasannya na" timpal finsa.
"Yodah gue diem nih"
"Eh tapi kita bayarnya pake apa?"
"NANAAAA" jerit mereka ber tiga, membuat orang disekitar mereka menoleh.
"Ah Mianhe" mereka pun sontak membungkukkan badan sambil meminta maaf.
"Lu sih Na"
"Lah napa jadi gue dah"
"Udah stop, bisnya udah dateng" ucap lyli menengahi.
"Lah jangan naik woy, kita bayarnya pake apa?" Tanya nana cemas karena takut kalo ngutang bisa bisa disuruh cuci piring, yakali na ini bukan +62. Lyli memutar bola matanya malas, dia menunjukkan 5 buah kartu kepada nana, setelah itu membagikannya satu orang satu.
"Bilang kek dari tadi" mereka pun menaiki bis dan menuju Ke agensi impian mereka, dengan hati yang berbunga bunga tak sabar bertemu dengan idola mereka.
•BIG HIT Entertaiment•
"Whoaaa jadi ini ya agensi idol gue, buset besar amat dah"ucap Nana takjub.
Tak lama kemudian dua buah mobil mewah berhenti tepat di belakang mereka, turunlah 7 laki laki tampan dengan aura yang menyejukkan pandangan. Tapi mereka tidak menyadari akan kedatangan 7 orang laki laki itu.
"Ehm" deheman seseorang membuat mereka membalikkan badan serentak.
"Annyeonghaseo, bisakah anda memberi kita jalan? Artis kami ingin lewat"ucap salah satu bodyguard berpakaian serba hitam. Mereka sontak mengangguk dan memberikan mereka jalan. Para member BTS tersebut pun lewat, jungkook, seokjin melayangkan sebuah senyum ramah yang membuat mereka tercengang.
"Fin fin coba lo tampol gue, gue gak lagi mimpikan?" Ucap Nana, finsa pun menampol Nana membuat sang empu terkejut.
"Ehh kok lu nampol gue sih"
"Lahh kan elu yang minta"
"Ehh tapi gue beneran gak mimpikan? Gue baru aja ketemu sama BTS, terus dikasih senyuman lagi, yaampun yaampun jantung gue dugem masa" ucap Nana dengan gaya alaynya.
"Huhuhu kookie kiyowo tadi senyum ke gue masa, meleleh hati dedek bang" ucap finsa ikutan alay.
"Udah ayo cepetan masuk" ajak lyli, hanya dia yang tidak lebay saat bertemu BTS, karena hanya dia seorang yang bukan army.
Finsa dan Nana pun mengangguk patuh dan melangkahkan kakinya memasuki agensi tersebut. Saat berjarak beberapa meter dari pintu Nana menghentikan langkahnya, Finsa dan lyli pun menoleh ke arah Nana."Kenapa na?" Tanya lyli.
"Kek ada yang kelupaan, tapi apa ya?" Nana meletakkan jarinya di dagu seraya berpikir. Mereka berdua pun ikut berpikir, karena memang merasa ada yang kurang.
"ASTOPIR ZESA,SHENA KETINGGALAN WEH" Nana yang ingat langsung berlari kembali menuju pintu utama, dan disana Zesa dan shena masih diam mematung dengan muka melongo. Nana dan finsa pun menarik mereka berdua masuk dan mereka berdua tersadar dari lamunannya.
"Eh eh jan tarik tarik woy" protes zesa.
"Heh jubaedah, kalo gak gue tarik lu juga gabakal sadar dari lamunan konyol lu itu." Ucap Nana.
"Kalian tunggu disini bentar aku sama Finsa mah ke resepsionis dulu mau nanya" ucap lyli, mereka pun mengangguk menyetujui.
10 menit kemudian~
Finsa dan lyly kembali ke tempat sahabatnya menunggu tadi.
"Gimana?" Tanya zesa.
"Katanya ruang testnya ada di lantai 7" ucap lyli, mereka dengan gesit berlari menuju lift dan memasukinya lalu menekan angka 7.
Tingg
Bunyi pintu lift yang terbuka menandakan mereka sudah sampai di tujuan.
"Eh kok sepi?" Tanya zesa heran.
"Lah au, lagi pada tidur kali"
"Nana cantik... Mana ada jam segini mereka masih tidur, eh btw kok gak ada peserta yang laen ya?" Ujar shena.
"Ya bagus dong shen jadi gue bisa puas puasin berduaan ama seokjin gue" khayal nana.
"Ya sukur sukur kalo dia mau" sambung finsa.
"Eh temen macem apa lu, bukannya di iyain malah dijatuhin"
"lah emang gue pikirin? BIG NO" ucap finsa.
"Kayanya ini ruangannya deh, soalnya tadi katanya ruangannya dari pojok nomer 2" ucap lyli.
"Coba ketuk deh" saran Shena.
Tok tok tok~
KAMU SEDANG MEMBACA
WE ARE YOUR FANS (COMPLETED)
Fanfictionkisah tentang 5 orang sahabat yang pergi ke korea untuk menjadi trainee disalah satu agensi di korea (BIG HIT Entertaiment) mereka berusaha sekuat tenaga belatih dance dan vokal supaya mereka bisa lolos ujian menjadi trainee di agensi tersebut. Baga...