Resistance

268 17 0
                                    

Sinar matahari pagi mulai terasa di kulit, gerbang sekolah bergengsi di Korea itu mulai dibuka. Nana, zesa, finsa, shena dan lyli baru saja turun dari mobil dan saat ini mereka sedang berada di area parkir, baru saja ingin melangkah tiba tiba Nana merasa kepalanya seperti ada yang melempar dan benar saja saat Nana melihat kebawah terdapat sebuah batu berukuran sedang, Nana meremas batu tersebut dia geram kenapa pagi pagi buta sudah ada saja yang mengganggunya.

"Sialan orang gabut mana lagi yang ngelempar gue pake batu?"  Ucap Nana geram.

"Sabar Na ini ujian" ucap shena sambil mengusap usap punggung Nana.

"Ujian palalu peyang? Lu liat nih batu segede ini dilempar ke kepala gue" balas Nana kesal.

"SIAPA YANG BERANI MELEMPARKU? KELUAR KAU" Nana berucap dengan Nada tinggi.
Dan keluarlah seorang gadis berambut panjang dari balik mobil berwarna merah, yang statusnya sebagai teman sekelas Nana sekaligus musuh baru Nana.

"Kau yang melemparku?" Tanya Nana sambil mendekati A-reum dengan meremas batu ditangannya.

"Kalau iya kenapa? Kau ingin membalasku?" Tantang a-reum.

"Tidak, ini ku kembalikan batumu kau bisa kembali melemparku dengan batu itu" Nana mengambil tangan a-reum dan meletakkan batu tersebut. Setelah itu dia kembali ke teman temannya dan melanjutkan berjalan menuju ke kelas masing masing.
Sedangkan areum melihat Nana dengan tatapan kesal, dia sangat kesal saat tau ada orang yang berani melawannya, padahal sebelumnya tidak pernah ada yang berani melawannya dia selalu ditakuti oleh siswa seluruh sekolah.
"Yodah kita duluan ya shen, sa ,ly" ucap finsa dan Nana lalu mereka masuk ke kelas.

Zesa dan lyli  terlebih dahulu memasuki kelas karena kelasnya berjarak 5 ruangan dari kelas Nana dan finsa sedangkan kelas Shena berjarak 4 ruangan dari kelas Zesa dan lyli.

Saat hendak memasuki kelas tiba tiba ada yang menghalangi jalan zesa dan lyli.  Mereka berdua mengernyit bingung dengan kelakuan seorang gadis yang sekelas dengan mereka.

"Permisi kami ingin lewat" ucap lyli berusaha se sopan mungkin.

"Heh? Lewat? Memang kau siapa? Hanya murid baru yang bodoh" ucap gadis itu membuat Zesa geram.

"Apa masalahmu? Kami tidak ingat pernah membuat kesalahan denganmu" ucap Zesa kesal.

"Hmmm sebenarnya tidak ada sih, tapi karena temanmu yang tiba tiba terkenal itu kau jjadi punya masalah denganku" ucap gadis yang bernama seola itu.

"Minggir kami tidak mau berurusan denganmu" ucap lyli, baru saja ingin melangkah bahunya ditahan oleh teman seola.

"Apa maumu?" Ucap zesa uang mulai tersulut emosi.

"Hmm sebenarnya mudah, aku hanya ingin kalian meninggalkan gadia kampung itu dan bergabung dengan kami, aku dengar dia berasal dari keluarga miskin, selama ini hidupnya hanya menampung padamu, apa aku benar zesa?" Ucap seola

"Cuih, aku tidak sudi berteman denganmu, dan kalau tidak tau yang sebenarnya jangan sok tau dan merangkai cerita sendiri" zesa meludahi seola dan mendorong tubuhnya hingga terjatuh.
"Tumben kamu berani?" Tanya lyli.

"Disini gak ada Nana, kita juga gak bisa terus terusan bergantung sama Nana soalnya kelas kita kan jauh ly" ucap zesa sambil meletakkan tasnya di loker meja.

"Kamu gak mau bilang ke Nana soal masalah ini?" Tanya lyli sambil duduk di bangkunya

"Nanti ae lah kan kita bisa ngobrol di kantin pas istirahat" balas zesa.

"Yaudah" lyli pun mengeluarkan bukunya dan mulai mencatat.

"Lu nyatet apa sih? Perasaan tiap pagi kerjaannya nyatet mulu" tanya zesa sambil melirik ke arah buku lyli.

"Cuma nyatet lirik lagu doang, Nanti aku mau konfir sama Nana siapa tau ada bagian yang kurang enak" balas lyli.

"Ohh emang buat apa?" Tanya zesa.

"Buat persiapan kita nanti sa, siapa tau kita diminta buat lirik lagu kan" ucap lyli yang dibalas anggukan oleh zesa, dan tak lama kemudia guru pun datang dan para murid bergegas menuju bangku masing masing.

Sedangkan di sisi lain di kelas shena, shena sedang membaca buku novel yang dia pinjam dari zesa dia fokus membaca hingga tidak menyadari seseorang yang datang dan duduk di sebelahnya.

"Sepertinya asik sekali ya" ucap pria di sampingnya yang bernama kim jongin.
Shena melirik sekilas ke samping lalu dia menutup novelnya dan meletakkan kedalam tas.

"Kenapa tidak lanjut?" Tanya jongin.

"Nanti saja aku lanjutkan di asrama" ucap shena.

"Kemarin aku tidak sengaja melihat video viral, dan ternyata ada kau di dalam" ucap jongin.

"Oh itu ya benar, sebenarnya itu bukan rencanaku itu semua rencana yang dipikirkan Nana, memang benar kalau bukan dia yang membayar semuanya tapi bukan dilihat dari uangnya tapi lihatlah dari niat baiknya" ucap shena.

"Ya kau benar, jadi gadis yang melawan 2 pembully itu bernama Nana ya?" Tanya jongin.

"Iya"

"Kalian sungguh hebat dalam waktu sekejap saja sudah menjadi bahan perbincangan murid seluruh penjuru sekolah ini" puji jongin.

"Sebenarnya kami hanya berada di bawah naungan Nana, di luar dia terlihat seperti seorang pengemis yang hanya bisa meminta pada kami tapi sebenarnya dia adalah gadis yang kuat" ucap shena merendah.

"Benarkah? Tapi aku lihat kalian punya keunikan masing masing, dan satu sifat kalian yang sama"

"Apa itu?"

"Kalian tidak saling menjatuhkan dan saling mendukung, aku baru melihat yang seperti kalian"

'hahaha benarkah? Tapi kurasa kami tidak sebagus itu"

"Yahhh itu yang aku lihat" ucap jongin.

Brakkk

Shena terkejut karena tiba tiba ada yang menggebrak mejanya.

"Soojin? Apa yang kau lakukan?" Tanya jongin.

"Jongin jangan berbicara dengan rubah ini, dia benar benar licik seperti temannya itu" ucap soojin tapi shena tetap santai dan tidak memperdulikannya.

"Ya ! Rubah ! Apa kau tuli ?" Tanya soojin geram.

"Apa?"

"Kenapa kau tidak mendengarkanku bicara?"

"Matamu melihat kearah jongin, bukan ke arahku jadi kupikir kau sedang berbicara dengannya" ucap shena santai.

"Kau tidak merasa tersindiri oleh ucapanku?" Tanya soojin sambil mendekatkan wajahnya ke shena.

"Ah kau sedang menyindirku? Maaf aku tidak se peka temanku" ucap shena sambil mengambil botol air dan meminumnya.

"Aku akan membuatmu keluar dari sekolah ini" ucap soojin penuh penekanan dan tiba tiba

Byurrrrrrrrrrr

Shena menyemburkan air dari mulutnya ke wajah  soojin membuat soojin mendelik terkejut dan tidak percaya dengan apa yang baru saja menimpanya

"Oopss maaf maaf aku tidak sengaja" dia mengambil lap yang di gunakan untuk mengelap jendela dan mengelapmya ke wajah soojin.

"Oh tidak ternyata ini lap jendela, maaf aku benar benar tidak tau" ucap shena mendrama. Soojin bertambah kesal mendengar ucapan shena.

"Siallll awas saja kau, akan ku balas" ucap soojin lalu dia berlari menuju toilet untuk membersihkan wajahnya.

"Hahahaha benar benar lucu, hei kawan kau benar benar berani ya?" Ucap jongin sambil menahan tawanya.

"Nana yang mengajariku tentu saja berani, sebenarnya aku malas meladeni serangga seperti dia" ucap shena sambil kembali duduk di bangkunya.

"Bagaimana kalau kita pergi menonton akhir pekan?" Tawar jongin.

"Ah maaf aku tidak bisa"

"Kenapa?"

"Selama 2 minggu ini aku mungkin tidak masuk sekolah karena ada urusan"

"Ah begitu baiklah mungkin lain kali saja"

WE ARE YOUR FANS (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang