Chapter 14 : MAD TITAN

6 0 0
                                    


Tujuan kelompok kesatria takdir sudah jelas dan disepakati secara bersama. Incaran pertama anggota 4 Gerbang adalah Linia sang ratu monster, hanya saja ada satu masalah dari tujuan mereka tersebut, tidak seperti Hackins yang jelas area kekuasaannya, mengincar Liontin key milik Linia mungkin lebih sulit, karena mereka tahu tujuan perjalanan mereka akan kemana.

Sing sebenarnya sempat emosi saat mengetahui lokasi 4 Gerbang Linia masih misteri, menurut Bobby sendiri, bahkan gurunya si Faurze tidak tahu lokasi keberadaan ratu monster tersebut, hanya saja petunjuk yang dimiliki hanya satu, Linia tinggal disebuah pulau bergerak yang ada tepat ditengah samudra luas, samudra tersebut dikenal dengan sebutan Samudra Atlanjozz, yang merupakan samudra terluas di dunia ini.

Belum lagi Bobby pun bilang, lokasi pasti tenpat tinggal Linia hanya Hackins dan Linia sendiri yang tahu. Membuat Sing semakin Emosi dan memilih untuk mendatangi lokasi kekuasaan Hackins terlebih dahulu sebelum ke lokasi Linia berada, hanya saja Sing kalah suara, Bobby, Eman dan Bugas telah sepakat dengan mantap akan memilih Lokasi Linia sebagai tujuan mereka, yah Sing sih memaklumi bila Bobby dan Bugas yang dari awal terlihat memasang wajah mesum saat membayangkan pulau wanita dimana tidak ada laki-laki dipulau itu sebagai daerah kekuasaan Linia sehingga tidak akan mau mengganti lokasi tujuan, tapi Eman, Eman yang selalu terlihat lebih tenang dan lebih dewasa dari Bobby dan Bugas malah ikut-ikutan, meskipun wajahnya tidak menunjukan ekspresi mesum, tapi dari hidungnya yang mimisan saat tau kalau pulau tempat tinggal Linia adalah pulau wanita jelas menunjukan ternyata mahluk satu ini juga tipe-tipe manusia brengsek, dan membuat Sing menyerah.

"Sekarang apa yang harus kita lakukan? Bagaimana caranya menuju ke tempat yang kalian sendiri tidak tahu dimana lokasinya?" ucap Sing geram akan tingkah laku 3 orang temannya.

"kalau aku sih ikut saja apa yang di perintahkan oleh tuan kesatria" ucap Eman sambil memasang wajah biasa tapi hidungnya tetap terus mengalir darah.

"menurut ku kita perlu berlayar menggunakan kapal" ucap Bugas memberi ide.

"oh... itu ide bagus Gas" ucap Bobby menimpali "Sing ayo kita minta tolong sama raja July untuk membuatkan kita kapal"

Sing yang mendengar ucapan Bobby tersebut hanya bisa menarik napas dalam untuk menahan emosinya

"eh... tolol, aku bisa saja meminta raja July untuk membuatkan kita kapal, dan aku juga yakin pasti akan dikabulkan. Tapi... kapan kita akan mulai berangkatnya hah? Membangun kapal itu bukan perkara sebentar"

"iya... Sing benar, butuh waktu panjang untuk membangun sebuah kapal, setidaknya paling cepat satu bulan agar kita semua bisa pergi bersama dengan pasukan lengkap" jawab raja July yang tiba-tiba ikut masuk pembicaraan.

Sontak yang lain terkejut, terutama Sing karena dia mendengar jawaban raja July yang seolah-oleh ingin ikut berlayar.

"tidak-tidak-tidak... raja bego... kau tetap tinggal, yang akan kita hadapi ini 4 Gerbang, urusan berbahaya seperti ini biar kami lakukan berempat" jawab Sing menolak ucapan sang raja

"tapi aku ingin ikut... pulau wanita... coba kau bayangkan Sing... tidak ada tempat lain yang bisa disebut surga selain pulau tersebut... benar tidak teman-teman, sebuah pulau yang isinya hanya ada wanita... itu adalah sebuah pulau impian untuk setiap pria"

"kalau sang raja sudah bertihta, aku tidak bisa menolak, pulau wanita... adalah pulau impian segala pria, bisa di bilang itu adalah pulau mimpi di dalam mimpi"

Dikutip dari puisi indah karya raja Pramunias:

Walau badai melanda, walau gempa menerpa, walau auman monster menggema.

Emblem of DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang