Chapter 27 : Sunny Aaron

1 0 0
                                    


Debu dari sisa runtuhnya dinding akibat Sunny terlempar oleh serangan dari Bobby mulai munghilang, sosok Sunny masih belum juga terlihat, sepertinya Bobby berhasil menghajar kakak Diyana sesuai dengan tujuan awalnya.

Diyana menutup mulutnya dengan kedua tangannya yang telah dia kepal menunjukan perasaan seolah sedikit khawatir, tapi Diyana tau kakaknya bukan lah orang yang lemah, meskipun bila kakaknya kalah Diyana yakin si Sunny dalam keadaan sehat dan tanpan mengalami cedera yang fatal.

Benar saja tidak menunggu waktu lama, Sunny sudah keluar dari balik lubang yang telah terbentuk di dinding rumah warga tersebut, meskipun pakaian yang dia kenakan terlihat telah kotor dan berdebu, tapi Sunny sendiri seperti tanpa luka.

"woii... Bob, Serangan mu sungguh menyakitkan, boleh aku serius sekarang?"

"jangan bercanda, bila mau serius lakukanlah dari tadi"

"oke lah ku anggap kau sudah mengijinkan ku untuk sedikit lebih serius kali ini" ucap Sunny dan mulai tersenyum seolah akan menikmati perkelahiannya "semua tolong minggir lebih jauh, karena ini akan berbahaya buat kalian jadi terlalu dekat dengan pertarungan kami" ucap Sunny memberi peringatan kepada para penonton yang sedari tadi terlah berkerumun mengelilingi meraka.

Raja Juli yang kebetulan ada di lokasi mengerti situasi dan memerintahkan para tantara kerajaan untuk mendorong warga agar dan menjauh, bahkan para tantara kerajaan berbaris melingkat menghadang warga yang masih berdesak-desakan memaksa untuk menonton perkelahian ini lebih dekat.

Diyana yang ikut berada di lokasi dan sedang menyaksikan perkelahian antar kakaknya dan si kesatria takdirpun berteriak

"kakak... kau jangan sampai melakukan tindakan secara berlebihan!"

"tenang saja Diyana, setidaknya dia tidak akan mati kok" balas Sunny dengan santainya.

"..."

Diyana hanya mengelengkan kepalanya mendengar ucapan dari kakaknya tersebut, Diyana yakin kakaknya kali ini pasti akan melakukan sesuatu secara berlebihan, sehingga Diyana segera berbisik kepada putri Rala untuk mempersiapkan orang-orang dari defisi kesehatan, buat berjaga-jaga kalau-kalau di antara mereka berdua mengalami luka fatal.

"Bob kau siap?" ucap Sunny sambil memasang kuda-kuda

"seharusnya aku yang berkata demikian Sunny sialan" ucap Bobby tersinggung, di dalam hati Bobby berpikir, sialan si Sunny ini, mau di dunia ku atau di dunia ini pun keduanya sama-sama orang yang menyebalkan.

Bobby tanpa pikir panjang segera melangkah untuk menyerang Sunny kembali, hanya saja, kali ini tiba-tiba dinding tanah muncul tepat di hadapan Bobby membuat Bobby hampir menabrak dinding itu. Sialan pikir Bobby, tidak di sangka Sunny bahkan dapat menggunakan prana tanah tampa mengubah gerak tubuhnya sama sekali, seolah tanah tersebut muncul secara alami.

Tapi karena Bobby telah terbiasa dengan kecepatan, Bobby dapat dengan mudah menghidari dinding tanah tersebut. belum sempat bergerak lagi-lagi muncul dinding tanah menyerang langsung Bobby tepat dari bawah kakinya. Hanya saja replek Bobby lebih cepat dari pada kemunculan dinding itu, dan lagi, Bobby menghidari serangan dengan sangat EZ.

Walaupun tanpa mengubah gaya kuda-kuda Sunny terus memperhatikan secara cermat pergerakan Bobby yang sedikit demi sedikit mendekati dirinya, serangan dinding secara beruntun tidak dapat menghentikan laju Bobby untuk menyerang dirinya, tapi setidaknya serangan dari Sunny cukup membuat Bobby kerepotan karena tidak dapat bergerak lurus maju, dan mamaksa Bobby untuk menyerang secara memutar.

Tak butuh waktu lama, Bobby berhasil menghidanri semua serangan dinding tanah dan telah sangat dekat dengan lokasi Sunny berpijak, dengan sekuat tenaga Bobby menendang si Sunny dari belakanng menggunakan bantuan prana angin yang telah dia kuasai, membuat kecepatan tendangan Bobby bagaikan amukan badai.

Emblem of DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang