Chapter 45 : Hackin(s)

1 0 0
                                    


Cukup lama Bobby dan Sunny menelusuri lantai 8 dan sama seperti 2 lantai sebelumnya tidak ada penjaga di sini, Bobby pun memutuskan untuk segera naik ke lantai terakhir tampat sang raja tanah Hackins bersinggasana.

Dengan perasaan tegang Bobby menelusuri tangga menuju lantai teratas, Bobby tau dirinya mungkin akan kesulitan menghadapi lawannya kali ini, belum lagi dia merasa lukanya dan staminanya belum pulih setelah bertarung melawan salah satu jendral terkuat Hackins.

Pintu ruang mulai terbuka, sangan kental terasa suasana mencekam dipancarkan oleh ruangan tersebut, meskipun Bobby sadar, dia tidak melihat sosok sang raja, tapi Bobby sangat yakin dia akan segera bertemu dengan raja itu, dengan sigap Bobby menaikan kewaspadaannya, Bobby tidak tahu akan muncul dari mana nanti musuh tersebut, mungkin saja Hackins akan muncul secara tiba-tiba dari balik bayangan tiang-tiang istana, tidak ada yang tahu, Bobby sendiri telah bertemu dengan keseluruh raja monster, dan bagi Bobby tidak mengejutkan lagi bila nanti Hackins akan mucul secara tidak terduga lagi pula tidak ada satu pun dari para raja 4-Gerbang ini yang normal dipandangan orang-orang bahkan termasuk dirinya.

Selangkah demi selangkah tanpa mengurangi kewaspadaan Bobby maju menuju kearah singgasana raja, yang anehnya tidak ada siapapun diruangan yang sungguh megah ini, di tiap dinding bangunan terliha berjajar patung-patung kesatria perang dari berbagai jenis mahluk hidup, Bobby yang melihat patung-patung batu itu bahkan tidak percaya kalau itu semua adalah patung, malah Bobby sangat mencurigai kemungkinan bahwa patung tersebut dapat hidup, belum lagi ornament penghias dinding di belakang singgasana sang raja, terdapat banyak sekali topeng yang dipajang, bahkan semuanya terlihat seram dan Bobby bahkan sangat mengenali salah satu topeng di sana, topeng Oni berwana merah dengan aura hitam yang masih terus keluar memancar dari mulut topeng itu meskipun wujud topeng entah sejak kapan terlihat seperti bekas terbakar dan memiliki kerusakan.

Bobby dan Sunny bahkan telah melangkah tepat di tengah-tengah ruangan sang raja, tapi sang raja sendiri belum menujukan batang hidungnya, hanya saja aura kental nan berbahaya telah memenuhi ruangan yang membuat Bobby merasa cukup prustasi atas apa yang akan dia hadapi.

Berbeda dengan Bobby, Sunny malah terlihat sangat santai berjalan ditengah ruangan, Bobby yang melihat itu sedikit kesal, Bobby tahu Sunny itu kuat bahkan dia yang telah berlatih dengan salah satu 4-Gerbang dapat kalah dalam pertarungan satu lawan satu, tapi tindakan Sunny kali ini sudah keterlaluan karena tetap merasa santai tepat di area kekuasaan musuh, bila Sunny tiba-tiba mati karena serangan mendadak maka Bobby tidak akan heran, bagi Bobby Sunny terlalu bodoh dengan sikapnya sekarang.

Yang bikin Bobby tidak habis pikir adalah selain tidak adanya rasa waspada orang ini malah dengan seenak hatinya tiba-tiba berlari dan langsung duduk di singgasan Hackins, membuat Bobby terbelalak tidak percaya dapat kenal dengan mahluk bodoh seperti si Sunny.

"hey Bodoh, kau mau cari mati ya? Bagai mana bila si empu yang punya kursi muncul, dia pasti akan sangat marah dan akan segerah membunuhmu" ucap Bobby memperingatkan

"hahahah santa bro, toh tujuan kita datang kesini emang maungalahkan sang raja kan? Jadi akan lebih cepat bila memancing amarahnya" jawab Sunny santai "lagi pula tidak ada yang terlihat berbahaya di sini" lanjut Sunny dengan santainya duduk di singgasana dengan menyilangkan kaki.

"tidak ada yang berbahaya? Apa maksudmu? Apa kau tidak merasakan aura mengerikan yang sangat kental di ruangan ini?"

"terus?"

"aku sudah pernah bertemu dengan si raja Hackins ini, dan aku sangat hapal bentuk auranya, tidak salah lagi Hackins ada diruangan ini dan bersembunyi menunggu kita lengah sebelum dia menyerang kita"

"sudah lah santai, tidak perlu khawatir tidak ada siapapun diruangan ini selain kita berdua, aku jamin itu"

Mendengar jawaban santai Sunny, Bobby menjadi emosi atas tindakan orang ini "santai kepalamu, aku mengerti kau tidak dapat merasakan tekanan auranya sehingga kau dapat sesantai ini, itu bukti kalau kau itu sangat lemah Sunny" Bobby benar-benar tidak percaya kalau si Sunny tidak dapat merasakan aura mengerikan yang sedari tadi telah membungkus rangan ini "ini berbahaya, awalnya aku berpikir dengan adanya kita berdua mungkins saja Hackins dapat kita kalahkan, karena aku sendiri tidak yakin bisa menang bila menghadapinya tapi setelah melihat kau bahkan tidak dapat merasakan auranya aku jadi ragu kau dapat membantuku"

"hahaha... maaf nih bila membuatmu kecewa, tapi seandainya Hackins mucul sekarang juga, aku tetap tidak akan membantumu"

"apa maksudmu?" Bobby terkejut mendengar perkataan Sunny yang dengan gampangnya bilang tidak ingin membantu, tapi bila dipikirkan baik-baik dari pada nanti Sunny menjadi beban saan mereka bertarung perkataan Sunny lebih masuk akal, lebih baik dia tidak ikut campur dalam pertarungan saat Hackins muncul nanti.

Sunny yang sedari tadi bersantai-santai di singgasana milik Hackins mulai berdiri dan berjalan menghampiri dekorasi topeng yang menjadi pajangan khas ruangan tersebut, dan mengambil topeng Oni berwana merah yang terliha mengalami kerusakan seperti habis terbakar

"oya Bob, tadi kau bilang ingin bertemu dengan sang raja kan? Bagai mana kalau aku membantumu untuk bertemu dengannya, kau mau?" ucap Sunny tiba-tiba yang tentu membuat Bobby heran dan terkejut.

Keterkejutan Bobby malah semakin besar saat Sunny mulai mengenakan topeng Oni yang dulu pernah dipakai oleh Hackins "apa yang ingin kau lakukan? Cepat lepaskan topeng itu" perintah Bobby kepada Sunny yang tingkahnya semakin lama membuat Bobby semakin tidak mengerti

"masih belum paham?" balas Sunny, dan tiba-tiba aura pekat sang raja Hackins tiba-tiba menghilang tanpa sisa "apa kau masih merasakan aura si Hackins?" ucap Sunny kemudian

Merasakan keanehan tersebut Bobby mulai sadar, dia tidak dapat percaya dengan apa yang ada di pikirannya, tidak mungkin benar ini mustahil hanya itu kata-kata yang ingin Bobby ucapkan tapi tertahan di mulut "jangan katakana kalau kau..."

"yah... tentu tepat sekali, aku lah Hackins" balas Sunny menjawab pertanyaan Bobby yang bahkan belum selesai melanjutkan kata-katanya

Dalam hitungan detik Bobby terpental saat Sunny menunjukan auranya sekali lagi secara tiba-tiba, berbeda dengan sebelumnya di mana aura Hackins hanya serasa mencekik leher memenuhi ruangan, tapi kali ini aura dahsyat itu benar-benar memacar dari setiap tubuh Sunny membuat seluruh gerakan Bobby tertahan karena dahsyatnya tekanan dari aura tersebut.

Tidak salah lagi aura ini milik Hackins dan sekarang dipancarkan langsung oleh Sunny. Tidak dapat di percaya bila Sunny dan Hackins adalah orang yang sama. Dalam tekanan aura yang dahsyat tersebut Bobby melihat Sunny mulai membuka mantelnya dan berjalan ke salah satu dinding istana, menekan beberapa batu dan membuka sebuah ruangan kecil dimana tersimpan jubah putih dengan motif mata berwarna ungu yang merupakan lambang kekaisaran monster. setelah memakainya Sunny membuka topengnya sambil tersenyum dihadapan Bobby

"Selamat datang di kerajaan ku wahai kesatria takdir, apakah kau menyukainya?" sambut raka Hackins atau lebih tepatnya Anggota 4-Gerbang terakhir, Sunny sang raja monster dari kerajaan tanah.

Emblem of DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang