Chapter 49 : Wujud Terkuat Eman

1 0 0
                                    


Mendengar Eman yang sudah tidak bernapas membuat Bugas begitu murka, amarahnya bahkan sampai ke ubun-ubun, yang membuatnya kehilangan akal dan membabi buta berlari untuk menebas langsung leher si Sunny.

TRANK... Pedang yang diayunkan oleh Bugas lengkap dilapisi oleh prana air bertekanan tinggi yang seharusnya dapat dengan mudah memotong besi itupun patah saat mata pedangnya menebas langsung kearah leher si Sunny, dalam sekejap amarah membara yang tadi tersulut lenyap hilang begitu saja karen terkejut tidak menyangka tebasannya bahkan tidak dapat memenggal lawannya.

Bobby yang melihat hal tersebut tidak kaget, baginya serangan Bugas barusan tidak lebih tajam dari bilah angin yang sempat dia gunakana untuk menebas Sunny dan gagal. Malah sekarang Bobby benar-benar khawatir dengan keadaan Bugas yang telah berdiri terlalu dekat dari hadapan Sunny, Bobby pun bergegas ingin memberikan peringatan kepada Bugas agar segera menjauh karena entah kenapa Bobby sudah mulai sedikit terbiasa akan gerakan Sunny yang super cepat dan telah menyadari bahwa Bugas akan menjadi target serangan Sunny.

Terlambat, belum sempat sepatah katapun terucap Sunny telah melayangkan tinjunya tepat mengarah ke arah perut si Bugas, dalam sekejap tubuh Bugas pecah bagaikan balon tertusuk jarum, hanya saja dengan jipratan air menyebar keseluruh ruangan.

Bobby tak habis pikir, suaranya tertahan melihat kejadian tersebut, tidak dapat terbayangkan olehnya salah satu temannya bisa hancur tanpa sisa hanya karena sebuah pukulan. Sunny pun bahkan terlihat dan memandangi tingjunya seolah bingung.

Tapi cipratan air yang begitu banyak tadipun segera berkumpul dan mulai membentuk tubuh manusia, dari air itupun wujud Bugas kembal terbentuk dan muncul dengan napas terengah-engah, sambil melompat mendekati Bobby, Bobby yang melihat Bugas masih hidupun bertanya.

"kau benar Bugas?"

"tentu saja bodoh, hampir saja aku mati" jawab Bugas yang disusul dengan dirinya memuntahkan darah "sial padahal kupikir aku berhasil menghindari pukulannya, kecepatan yang mengerikan telat sedikit saja aku merubah wujudku menjadi cari aku dipastikan akan mati"

"kau bisa berubah menjadi air?"

"iya itu sebenarnya jurus rahasia ku yang ku latih setelah aku dikalahkan oleh Putri Linia kemarin, hanya saja untuk satu kali berubah aku harus menggunakana tenaga dalam dalam jumlah sangat besar, mungkin dalam satu hari aku hanya bisa berubah sebanyak 2 kali"

"itu hebat setidaknya kau masih punya 1 nyawa lagi"

"sialan aku masih sangat dendam terhadap dirinya" ucap Bugas lagi sambil terus memandang wajah Sunny dengan penuh amarah

"aku pun juga begitu, banyak amarah yang ku simpan untuk dirinya, akan ku pastikan dia akan mendapatkan balasannya"

"tunggulah Eman kematianmu tidak akan kami sia-siakan" ucap Bugas sambil memandang tubuh Eman yang sudah tidak berdaya

Tiba-tiba dari tubuh Eman yang sudah mati kilatan listrik mulai muncul dan menyambar dirinya sendiri, Sing yang awalnya masih menopang kepala Eman terkejut dan melonjak kaget meninggal kan tubuh Eman, sekali lagi tubuh Eman yang telah mati seperti disambar listrik yang keluar dari dirinya sendiri, kejutan listrik itu kali ini lebih kuat dari sebelumnya bahkan sampai membuat dada Eman tersentak, dan tubuh itu kembali terbaring kelantai. Melihat tubuh Eman tidak mengeluarkan listrik lagi Sing mencoba mengecek apa yang terjadi, tapi lagi lagi dari tubuh Eman memancarkan listrik ke udara yang membuat Sing melompat mudur. Dan lagi listrik itu kembali berbalik menyambar tubuh Eman dengan sengatan yang cukup kuat, bahkan sambaran kali ini membuat tubuh Eman terlempar keudara setinggi satu meter dan terhempas ketanah yang membuat Eman terbangun dalam keadaan terkejut.

"aduh dada gua sakit" ucap Eman yang telah terbangun dari kematiannya "ah tidak kepala ku juga sakit" teriak Eman sambil memegang kepala bagianya di bagian belakang yang mulai benjol karena terbentur saat terjatuh dari hentakan listriknya sendiri.

"Eman kau masih hidup?" sapa Bugas dengan wajah bahagia

"hei jangan membunuh orang sembarangan"

Bobby yang melihat kejadian tadi teringat sebuah film yang pernah dia tonton saat masih di dunianya, itu tadi mirip seperti alat kejut jantung di rumah sakit, pikir Bobby. Sepertinya prana petir sangat berguna juga dalam situasi seperti ini.

"lah... sepertinya segelku terlepas" Ucap Eman terlihat panik

Medengar ucapan itu Sing segera bertanya "Segel apa?"

"aku memasang segel di jantungku dimana bila aku mati tubuhku dengan sendirinya akan memaksa jantungku untuk kembali berdetak, dengan catatan aku matinya dalam keadaan tubuhku tetap utuh alias tidak hancur" jelas Eman

"terus apa ada Efek sampingnya bila segelnya lepas?" tanya Bugas.

"tidak ada sih, malah kekuatan petirku akan mengalir keluar secara maximal"

"lah enak dong"

"masalahnya setelah 15 menit aku akan pingsan karena kehabisan tenaga" jawab Eman singkat "oleh karena itu serahkan Sunny kepada ku sebelum waktu 15 menit ku habis" dan tiba-tiba Eman telah berada di posisi Sunny berdiri dengan Sunny sudah terbaring diujung dinding istana yang telah hancur

Bobby, Bugas, bahkan Sing tak dapat bersuara karena tidak percaya dengan apa yang terjadi, kecepatan barusan bahkan tidak terlihat oleh mata, tidak ada yang tau apa yang sebenarnya telah Eman lakukan sehingga Sunny dapat terlempar menghatam dinding istana. Yang terlihat sekarang hanyalah Eman tengah beridiri dengan wujud berwarna biru menyala seperti kilatan petir yang sangat menyilaukan.

"bukan bermaksud untuk sombong, tapi dalam wujud ini aku dengan PD dapat menyatakan kalau aku lebih kuat dari wujut MAXIMUM LIMIT milik mu tuan kesatria takdir"

"WWWOOOOOOOWWWWW....... KAU SUNGGU KEREN MAN" teriak Bugas dan Bobby secara bersamaan.

Dan secepat suara Bobby dan Bugas menghentikan ucapan kekaguman mereka secepat itu pula lah, Eman telah menghilang untuk menghajar si Sunny yang masih tergeletak di ujung ruang istana.

Emblem of DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang