Chapter 33 : Singa Prisai Berbulu Merah

1 0 0
                                    


Di tengah hutan sekitar 30 menit yang lalu, lokasi dimana Sing dan pasukan kerajaan Sribijiva berada.

dengan hampir semua pasukan kerajaan yang kebetulan tidak terpisah akibat serangan dari Hackins, secara diam-diam terus menyerang menerobos maju kearah istana kerajaan tanah.

Satu persatu monster yang ditemui di tengah hutan dihabisi seketika, sebagai mantan raja monster, tentu bukan masalah bagi Sing memimpin pasukan kalau hanya sekedar menghadapi monster-monster lemah atau setidaknya dibawah posisi jendral, bahakan hanya dengan bermodal tubuh kecilnya sudah cukup untuk menghabisi mereka satu-persatu, apa lagi Sing sekarang tengah memimpin pasukan kerajaan yang telah terlatih.

Sampailah Sing dan pasukannya di sebuah benteng kecil terletak cukup jauh dari benteng utama kerajaan tanah. Keberadaan sebuah benteng terpisah merupakan sesuatu yang sangat mencurigakan, ditambah lagi benteng kecil seperti ini dijaga oleh penjagaan yang cukup ketat, tentu pasti ada sebuah rahasia tersembunyi di situ, membuat Sing dan para tantara kerajaan merebut paksa benteng itu dan melumpuhkan semua penjaganya.

Di depan gerbang benteng ini, terdapat sebuah tulisan yang cukup aneh, tidak ada satu orangpun sekian banyak tantara kerajaan Sribijiva yang dapat membacanya, tulisannya tidak sama dengan tulisan di dunia ini, mereka semua bingung dengan abjat yang digunakan, di sini Sing sadar tulisan ini merupakan tulisan menggunakan abjad ALFABET, abjad yang hanya ada di dunia Bobby dan sangat asing bagi penduduk dunia ini melihatnya.

"aku tidak terlalu paham cara pasti membacanya, tapi aku yakin ini adalah tulisan yang sama dengan abjad yang di pakai oleh Bobby di dunia asalnya" ucap Sing terkejut, di dalam pikirannya ada yang tidak beres di sini, bagai mana mungkin abjad dunia Bobby bisa di kenal di dunia ini? apakah mungkin ada orang lain dari dunia Bobby telah datang kesini? Seharusnya itu mustahil, karena tidak ada manusia di sana yang memiliki kemampuan seperti ini, kecuali bila mereka telah berhasil menciptakan alat ajaib untuk dapat melintas antar dimensi.

Mendengar ucapan Sing, para tantara sempat terkejut, dan bahakan ada yang bertanya kepada Sing apaakah dia dapat membacanya.

Sing pun mencoba untuk menerka-nerka tulisan tersebut.

"hmmm? Aku tidak jamin ini benar 100% tapi tulisan ini lebih kurang di baca AWAS ANJING GALAK, dan bila itu benar sudah dapat di pastikan ini adalah kandang hewan peliharaan dari raja tanah Hackins"

"kalau begitu kita serang saja hewan itu sekarang, kalau di tunda juga, nanti raja tanah akan melepaskan hewan ini untuk membantunya perang" ucap salah satu kesatria kerajaan.

"boleh saja, tapi kalian harus hati-hati, kita tidak tau seganas apa hewan kali ini, yang jelas wujudnya pasti seekor anjing"

"GGGRRROOOAAAARRRRR..............................."

Hewan buas yang sedari tadi berada jauh di dalam istana tersebut meulai maraung, membuat seluruh pasukan yang berada di luar istana terkejut akan dahsyatnya raungan itu, tidak sedikit tantara kerajaan yang tidak siap mati seketika karena mendengar kerasnya suara teriakan.

Lolongan itu begitu panjang membuat Sing dan seluruh pasukan sampai tidak mampu bergerak dan hanya dapat menutup rapat telinga mereka

"sial suara raungan ini? Tidak salah lagi, semuanya cepat pergi sejauh mungkin dari istana ini, kalau dugaan ku benar, maka seharusnya benteng ini tidak ada gunanya menahan mahluk tersebut" terikan Sing memperingatkan

Hanya saja tidak ada satupun yang mengerti apa yang Sing ucapkan karena suara teriakannya kalah besar dibandingkan dengan raungan mahluk ini.

30 menit berlalu akhirnya raungan dahsyat itu berhenti. Terlihat dengan jelas benteng tersebut mulai bergetar dengan hebat, tampak jelas mahluk yang menghuni benteng bergerak hendak segera keluar.

"ini gawat, semoga mahluk ini tidak menyadari keberadaan kita"

"apa maksud mu Sing? Mahluk apa itu yang sampai membuat mu khawatir?"

"mahluk ini, tidak salah lagi ini adalah..." belum sempat Sing menghabiskan kata-katanya, benteng besar itu telah hancur di tabrak begitu saja oleh mahluk yang sekarang tengah berlari menerobos hutan dan menabrak serta menginjak para pasukan yang tengah di lewatinya seperti seekor kuda menginjak rombongan semut. Tantara-tentara yang dibawa oleh Sing dan tengah menunggu mahluk ini keluar seperti tidak di gubris bahkan kehadiran mereka dianggap tidak ada oleh hewan peliharaan Hackin ini.

"berapa orang yang selamat?" teriak Sing memastikan jumlah pasukan yang tersisa setelah mahluk itu pergi

Mendengar ucapan Sing para kesatria yang selamat segera bangkit dan berdiri "mahluk macam apa itu tadi, keberadaan kita saja bahkan dianggapnya tidak ada?" ucap salah satu kesatria yang selamat.

"sialan kau Hackins" ucap Sing marah "tidak ku sangka kau bahkan dapat mejinakan monster ini, sebenarnya seberapa kuat kau sebenarnya"

"kenapa? Ada apa dengan mahluk itu?" ucap salah seraong kesatria yang penasaran

"mahluk tadi adalah salah satu ras monster terkuat di dunia monster, awalnya ku kira ras ini hanya ada satu yang tersisa, dan itu pun dalam keadaan tidak sempurna, tapi tidak ku sangka aku malah bertemu dengan yang lainnya di sini" ucap Sing tidak percaya "mahluk tadi adalah SINGA PERISAI BERBULU MERAH atau bisa di bilang adalah mahluk dengan ras yang sama dengan diriku, berbedanya adalah perisai di kepalanya berwana perak, dan perisai dikepalaku berwarna emas. perbedaan mencolok antara perisai emas dan perisai perak adalah, singa perisai emas adalah ras singa prisai berbulu merah yang terlahir memiliki kecerdasan sedangkan perisai perak adalah hewan liar yang hanya memiliki insting membunuh"

Emblem of DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang