Chapter 7 : Fire I

3 0 0
                                    


Saat kelopak mata terbuka hamparan langit sejauh memandang membentang luas di bawah tapak kaki. Tidak ini bukanlah berjalan di atas langit, hanya saja hamparan air yang seluas Samudra namun tenang seolah itu dataran, memantulkan seluruh objek yang ada di atasnya.

"Dimana aku?"

Kata itu mengalir secara alami dari mulut seorang lelaki yang baru saja menyadarikan diri dan terbangun di hamparan padang air yang luas ini. Tidak ada yang dapat dilihat selain indahnya langit yang dihiasi awan putih selembut kapas.

"apa aku di surga?"

Sekali lagi lelaki tersebut berucap di dalam kebingungannya. Tepi tidak ada balasan dari siapapun , semuanya tenang tanpa ada suara sama sekali.

Pemuda ini memutuskan untuk berjalan menelusuri hamparan, tidak tahu seberapa dalam hamparan air ini, sang pemuda dapat berdiri dengan tenang di permukaan, setiap langkah menghasilkan riak, yang akan membiaskan pantulan langit di bawah kakinya. Meredam rasa penasaran pemuda tersebut mencoba menenggelamkan wajahnya, tidak ada dasar, hanya gelap yang terlihat, padang air yang sungguh aneh, bahkan langitpun tidak kalah aneh karena tetap benderang meski tanpa penerang seperti matahari, di atas kepala hanya ada langit bersih.

"TEMPAT APA INI.....?"

Bobbypun mulai berteriak, ini menakutkan tidak ada apapun, betul-betul hanya ada dirinya dan ketenangan. Bobbypun kembali berpikir, apa yang sebenarnya terjadi, terakhir yang dia ingat dia pingsan setelah tubuhnya dipinjam oleh Singengga saat melawan monster kalong.

"jangan-jangan sama seperti sebelumnya aku terlempar lagi ke dunia yang berbeda atau jangan-jangan kali ini aku beneran sudah mati?"

Berusaha menenangkan diri Bobby mondar mandir tanpa arah tujuan, tidak menemukan apapun akhirnya Bobby pasrah dan memutuskan untuk berjalan lurus kemanapun kakinya nanti akan membawanya untuk melangkah. Satu hari, satu minggu, satu bulan bahkan sampai satu tahun, tidak ada apapun Hanya ada dirinya dan ketenangan. Bobby pun tetap hidup meski tidak memakan dan meminum, Bobby tidak merasakan lapar dan haus, bahkan Bobby sudah tidak bisa merasakan apapun.

Dalam perjalanan kosongnya tersentak Bobby tersadar, dia menemukan sesuatu yang aneh. Oke tempat ini sudah aneh, tapi ini lebih aneh lagi. Benar sebuah pintu, ada sebuah pintu berdiri di atas Samudra tenang. Hanya saja sulit untuk dilihat, karena pintu ini terbuat dari kaca yang transfaran, kau bahkan bisa melihat bagian lain dari pintu tersebut yang hanya berupa pemandangan langit di siang hari.

Bagi Bobby yang hampir kehilangan akal sehatnya tidak ada anehnya sama sekali bila dia ingin mencoba membuka sebuah pintu transfaran. Ya tidak akan ada yang lebih aneh dari ini pikirnya. Saat gagang pintu mulai di putar perlahan Bobby mulai mencoba membuka pintu secara perlahan.

"mantap... aku yakin aku sudah gila" teriak Bobby kaget "sebuah konser idol?"

Bobby benar-benar merasa prusatsi, tapi ya sudah kenapa tidak di nikmati saja, toh Bobby sangat menyukai konser-konser seperti ini di dunia asalnya, hanya saja dia tidak memiliki uang yang cukup untuk dapat ke tempat-tempat seperti ini.

Mencoba untuk bersenang-senang, Bobby memasuki kerumunan penonton dengan antusias

"ini pasti surga? Konser live JKW48 bahkan dalam mimpipun aku tidak pernah datang ke tempat sehebat ini" ucap Bobby sendiri sembari menikmati konser yang selama ini iya idamkan.

Tunggu dulu, kenapa tidak ku sadari sebelumnya? Benar ini pasti mimpi. Pikir Bobby dalam hati, tak heran membuatnya memiliki ide untuk meminta orang yang tepar berada di sebelahnya untuk memukulnya agar dia yakin ini hanyalah mimpi

Emblem of DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang