Chapter 20 : Amukan sang Putri

1 0 0
                                    


Kerajaan Sribijiva

"ah... sialan lagi-lagi mereka menyerang kerajaan kita" ucap raja Agung saat mengetahui serang besar-besaran tengah terejadi dari kerajaan Cahaya yang merupakan kerajaan baru yang baru terbentuk kurang dari satu tahun terakhir ini "pertahankan perbatasan"

Sial... mereka terus saja menyerang kerajaan terlebih lagi saat dimana kekuatan tempur kita dalam keadaan berkurang setelah July melakukan perjalanan, pikir raja Agung dalam menghadapi situasi genting ini.

"yang mulia... gawat pemimpin musuh ikut datang memimpin penyerangan" ucap seorang penyampai berita yang dengan tergesah-gesah memasuki istana kerajaan untuk menyampaikan keadaan.

"ambilkan aku kapak, biar aku sendiri yang menghadapi pemimpin musuh kalau perang besar terpaksa terjadi"

"tapi yang mulia... berita gawatnya adalah, pemimpin musuh adalah orang yang berbahaya"

"apa maksud mu berbahaya? Aku sudah pernah bertemu langsung salah satu dari 4 Gerbang, aku rasa tidak ada yang lebih berbahaya dari pada mereka"

"itu dia masalahnya yang mulia. Ternyata... tanpa kita sadari Seagate mantan 4 Gerbang adalah pemimpin dari kerajaan Cahaya"

"apa kau bilang?" sang raja Agung sangat terkejut mendengar berita bahwa kerajaan yang baru muncul adalah kerajaan yang dibangun oleh mantan raja kejam Seagate si raja Api dari 4 Gerbang. Cih... ini gawat, tidak kusangka orang mengerikan itu malah membangun kerajaan baru. Pikir Raja Agung.

"sudah lah... siapapun lawan kita, kondisi kita sedang tidak bagus, tidak ada pilihan aku akan maju untuk berperang kali ini, dan buat pengumuman kepada seluruh rakyat kondisi kerajaan dalam keadaan zona merah"

"tapi yang mulia bila kita mengumukan itu, penduduk akan panik"

"itu jauh lebih baik dari pada kita semua habis" dengan berat hati raja agung mengambil keputusa "siapkan seluruh kekuatan penuh, dan ungsikan seluruh penduduk sipil dari area perang. Kita akan bertarung habis-habisan... mengkin saja hari ini adalah hari terakhir untuk kerajaan Sribijiva"

"siap yang mulia akan segera kami laksanakan"

Sialan... kalau saja tuan kesatria takdir ada di sini, pikir raja Agung sembari bersiap-siap mengenakan pakaian perang lengkap, dan maju memimpin kearah perbatasan wilayan yang mulai terjadi konflik.

***

Bobby dan lain-lain masih sibuk mengacak-acak sebuah kamar, di lihat dari isi kamar merak yakin ini adalah kamar dari sang purti Linia, hampir 20 menit mencari mereka tidak menemukan Liontin key, sedangkan Bugas dan Bobby malah sibuk memungut pakaian dalam sang putri.

"Gila... Boss ini harum banget..." Ucap Bugas yang sibuk mencium satu persatu pakaian dalam yang dia temukan.

"wah... yang bener Gas?" timpal Bobby yang malah memakai celana dalam di wajahnya selayaknya topeng.

"tuan kesatria!, Bugas...! Apa yang kalian berdua lakukan? Kalian tidak boleh melakukan itu! Yang kalian lakuakan adalah tindakan kriminal" ucap Eman berusaha menghentikan aksi gila dari Bobby dan Bugas.

"ah... lu juga sama aja, itu apa yang lu kantongin?" balas Bugas sambil munjuk sebuah kantung penuh pakaian dalam yang tengah di bawah oleh Eman.

"..." sejenak Eman terdiam "bukan apa-apa kok, ini Cuma buat penelitian"

***

di pantai para penduduk wanita tengah mengadakan pesta kepulangan sang putri. Pesta berlangsung cukup besar, banyak tantara wanita yang telah mabuk menikmati minum-minum dan juga makan-makan besar. Bahkan para wanita mengadakan pertunjukan dengan melakukan pertandingan.

pertandingan antar wanita biasanya rutin dilakukan setiap satu bulan sekali atau saat ada perayaan, pertarungan ini dilakukan selain untuk pertunjukan, mereka juga menggunakan ini sebagai sarana uji kebolehan agar dapat naik pangkat dalam posisi kerajaan.

Emblem of DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang