Chapter 54 : Mustahil

1 0 0
                                    


"yang benar gas?" ucap Bobby dan Eman hampir bersamaan

"tidak salah lagi, saat Sunny menabraku seluruh tubuhku seolah tersengat listrik, tentu saja aku dapat merasakan aliran listrik, kalau saja aku memakai tubuh manusiaku, mungkin aku tidak akan menyadarinya, hanya saja dalam wujud air, kepekaan ku terhadap prana petir akan semakin kuat, jadi tidak salah lagi, Sunny selama ini memakai prana petir untuk akselerasinya"

"aku masih tidak percaya, kalau benar Sunny juga pengendali prana petir, kenapa dia tidak menggunakan prananya secara terang-terangan, malah melakukan tindakan bertele-tele dengan menyembunyikan prananya..." seketika Bobby terdiam dan mulai memikirkan kembali pertarungannya dengan Sunny sedari awal.

"ada apa tuan kesatria, apa kau menemukan sesuatu?" tanya Eman yang penasaran karena ucapan Bobby tiba-tiba terpotong.

"masuk akal! Sepertinya kau benar gas, aku mulai sedikit yakin kalau Sunny juga menguasai prana petir"

[dari mana kau menyadarinya Bob?] tanya Sing langsung di dalam benak Bobby.

[jawabnya gampang, sebenarnya kecepatan gerak Sunny itu terlalu cepat bahkan untuk diriku yang bangga akan kecepatan. Tapi setiap kali Sunny mengayunkan tinjunya entah kenapa aku merasa pukulan yang sangat cepat itu seolah melambat bahkan sampai pada kecepatan tinju manusia normal ketika tinju itu nyaris menyentuh ku] jawab Bobby

[kau dapat menyadari itu?]

[tentu... awalnya tidak juga sih, hanya saja tiap tinju Sunny sudah setipis kertas akan mengenia ku, aku entah kenapa dapat menghidari kecepatan supernya, membuatku merasakan ada yang aneh dengan serangan itu, bagaimana bisa aku menghidari tinju itu? Tapi setelah mendengar Bugas bilang mungkin Sunny penguasa prana petir, rasanya itu jadi masuk akal, intinya Sunny dapat bergerak cepat dengan prana petir dan prana tanahnya untuk daya rusak]

[aku mengerti, dan bila dipikir lagi, orang itu makin mengerikan]

"hey kenapa kalian bertida diam saja? Masih mau melanjutkan pertarungan kita?" ucap Sunny tiba-tiba dan mulai bergerak dengan kecepatan tinggi menyerang Bobby.

Melihat itu dengan cepat pula Eman bergerak cepat untuk membalas serangan dari si Sunny

Adu pukul kecepatan tinggipun tak terelakan, dan Bobby memanfaatkan itu untuk memastikan apakan benar teori yang dia yakini.

Meski unggul terlihat jelas Eman sudah makin kelelahan, mungkin waktunya sudah hampir habis

"gas kita serang bersamaan, kita pancing Sunny untuk menggunakan prana petirnya"

"oke baiklah Bob, ayo maju"

Mendengar terikan Bobby, Sunny langsung tertawa "hahahahah jadi kalian menyadarinya ya, kalau begitu aku tak akan menahan diri lagi"

Sunny melompat mundur dan kali ini terlihat jelas petir menyelimuti tubuh Sunny, Eman yang sudah kelelahan terkejut saat melompat mundur keceptan Sunny bahkan lebih cepat dari dirinya dan bahkan aura petir yang dipancarkan oleh Sunny jauh lebih besar dari dirinya yang telah menggunakan jurus terkuatnya.

***

Sudah jelas, setelah Eman pingsan karena kelelahan, dalam hitungan kurang dari satu detik Bugas telah terpental keluar dari istana bahkan tanpa di sadari Bobby dan Sing kapan Sunny menyerangnya.

[Bob tidak ada pilihan lain, pakai saja jurus itu]

[kau benar]

"Maximum Limit ver. 2"

***

Sebelum Bugas pingsan hal terakhir yang dia lihat adalah lantai teratas Menara istana Raja tanah meledak dengan kilatan cahaya berwana warni bagaikan pelangi.

Emblem of DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang