CHapter 19 : July & Desty

2 0 0
                                    


"Kalian mengerti disini kita hanya pendatang, ku harap kalian berempat tidak melakukan hal-hal konyol" ucap Diyana memberiperingatan kepada 4 orang yang sekarang tengah di kurung di penjara.

"sebenarnya aku sedikit terkejut saat menangkapmu tadi, ku pikir kau adalah monster yang menyamar menyerupai sosok kesatria takdir, ternyata kau benaran masih hidup. Jadi apa tujuan kalian datang kemari?" lanjut Diyana melengkapi perkataannya.

"tujuan kami kemari hanya untuk mengambil liontin milik Linia" jawab Sing

"hanya itu kah?"

"tentu"

"untunglah, kupikir kalian akan menyerang kerajaan ini, sebelumnya biar kuberi tahu, bila kalian ingin menyelamatkan bumi, ku pikir kalian seharusnya melewatkan tempat ini. Meskipun Linia adalah salah satu pemimpin monster, dia berbeda dengan anggota 4 Gerbang yang lain"

"apa maksud mu Diyana?" lanjut Bobby

"Linia tidak tertarik dengan menguasai dunia, dia menjadi anggota 4 Gerbang hanya untuk melindungi tanah dan suku kelahirannya. Saat aku dan si putri kembar mengetahui itu, rencana kami yang awalnya adalah menahlukan kerajaan ini pun surut"

"sudah kuduga, Linia sama seperti guru ku Faurze"

"apa maksud mu sama seperti Faurze?"

"Guru ku itu juga menjadi anggota 4 Gerbang hanya untuk melindungi tanah tempat kelahirannya. Bahkan dia akan melakukan hal keji demi melindungi penduduknya"

"aku mengerti, jadi coba jelaskan apa tujuan kalian mengincar liontin milik Linia?"

Bobbypun mulai menjelaskan apa fungsi dari Liontin yang mereka incar.

***

"Sudah kubilang menyerah saja, jangan membuang-buang waktuku" ucap Desty mulai kesal karena Raja July belum mau menyerah.

"tidak akan... aku belum kalah, kalau 5 tombak masih belum bisa mengalahkanmu makan akan kutambah tombak ku menjadi 10"

"bodoh... semakin banyak tombak bukan bearti semakin kuat"

"TOMBAK BUMI" Raja July tiba-tiba menyerang Desty yang masih belum siap bertarung karena masih kesal.

Tapi karena rekplek super dan kelenturan tubuhnya sangat mudah bagi Desty untuk menghindari serangan itu

"heiii... kau mau main curang ya? Aku belum siap"

"tidak ada kata curang dalam pertarungan neng"

"kau ini... makin di diamin makim ngelunjak" Desty mulai habis kesabaran menghadapi Raja July, belum lagi Desty menyadari Putri Linia akan segera kembali kepulau, Desty tidak dapat membayangkan betapa marahnya sang putri bila melihat ada seorang laki-laki berada di pulau ini.

"Sudahlah... kau cukup menyenangkan sebagai lawan bertarung, tapi aku mulai kehabisan waktu, jadi kali ini biar aku tunjukan cara bertarungku sesunggunhnya"

Setelah mengucapkan perkataan itu Raja July menyadari kali ini dia berada di dalam bahaya besar, tanpa perlu waktu lama Raja July bahkan mengetahui Prana apa yang di miliki oleh Desty, terlihat dari hawa panas yang memancar dari tubuh Desty jelas Desty memiliki Prana api.

Desty yang telah serius menggesekan tombaknya ketanah dan menimbulkan kobaran api di ujung mata tombaknya

"kau siap raja?"

"kalau boleh ku jawab jujur, aku belum siap"

"kalau begitu maaf saja, seperti yang kau bilang tadi, tidak ada kata curang dalam pertempuran, jadi aku akan menyerang sekarang"

Emblem of DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang