Chapter 42 : Kota di Balik Benteng Berlian

1 0 0
                                    


"Sialan tidak mungkin aku kalah, awas kau Faurze akan ku tunjukan kemampuanku yang sesungguhnya" ucap yantok yang terbatah-batah setelah sadar dari pingsannya karena jurusnya sendiri.

Sambil merasa kesal Yantok berjalan menelusuri hutan, sesekali dia melampiaskan rasa kesalnya dengan memukul sebatang pohon dan membuat tumbang pohon tersebut. Yantok yang terus berjalan mengikuti jejak keributan yang dari jauh terdengar merasa sangat yakin kalau musuh yang tadi telah mengalahkannya sedang berada di sana, dengan emosi Yantok tidak lagi menahan diri pancaran auranya, bahkan wujud manusianya pun perlahan mulai hancur dan sedikit demi sedikit menunjukan wujud monsternya, terlihat di setiap bagian kulitnya yang mulai retak dan hacur terdapat sebuah kulit licin dengan warna hitam pudar, terdapat garis-garis pada tubuh aslinya yang memancarkan cahaya kebiru-biruan, dibagian muka samaran manusianya juga mulai hancur, terdapat tanduk panjang lurus muncul dari bagian kening yantok yang telah pecah, serta bagian wajah yang kini memperlihatkan sebuah muka tanpa tanpa wajah bahkan lebih tepatnya muka asli Yantok sepeti sebuah lubang dengan dengan garis-garis di sisi lubangnya, meskipun cukup mengerikan membayangkan mahluk dengan lubang mengangah di bagian wajah, hanya saja wajah asli yantok ini cukup indah, karena lubang di wajahnya tersebut juga memancarkan cahaya kebiruan sama seperti garis-garis yang terukir dibagian-bagian lain dirinya. Untungnya wajah samaran milik yantok tidak hancur seutuhnya, sehingga wajah manusia yantok masih terlihat meskipun hanya sebagian.

Yantok yang masih kesulitan melangkah di tengah hutan tersebut merasa beruntuk karena tidak sengaja berpapasan dengan monster yang sepertinya terlihat kabur dari pertarungan, terlebih lagi monster ini bukan penduduk kerajaan Hackins, kerna terlihat ada beberapa bagian tubuh dari monster tersebut telah dimodifikasi menjadi seperti mesin.

Melihat kehadiran sosok Yantok, monster ini sempat sedikit terkejut, karena tidak menyangka akan melihat musuh, belum lagi sepertinya monter setengah robot ini telah mengetahui kalau Yantok adalah salah satu jendral terkuat musuh. Seperti melihat durian runtuh tentu ini kesempatan emas baginya untuk naik jabatan bila dia dapat membuktikan dirinya berhasil mengalahkan jendral lawan.

Tanpa pikir panjang memanfaatkan kesempatan monster ini langsung mengarahkan tangannya yang berbentuk seperti meriam siap menyerang Yantok, pikir monster ini tidak mungkin dia akan kalah dari mahluk yang telah sekarat.

Tapi monster ini tidak sadar, kalau sebenarnya Yantok lah yang menerima durian runtuh, meskipun meriam dari lengan monster telah membidiknya dengan akurat, itu tidak masalah buat Yantok, bahkan dalam keadaan terluka parah, Yantok masih sanggup untuk menyerang lawannya dengan kecepatan tinggi mekipun mungkin ini adalah kesempatan terakhirnya untuk melakukan itu dengan kondisi tubuhnya yang sekarang.

Tapi satu serangan sudah cukup, Yantok kembali bugar, seluruh lukanya telah sembuh sempurna, menyisakan monster tadi meringkik kesakitan dalam keadaan tubuhnya hampir hancur karena luka yang sangat parah, betul sekarang kondisi mereka telah bertukar. Dengan sedikit kekerasan Yantok mengorek informasi dari monster yang telah di temuinya, dan mendapat info kalau mereka kabur dari pertarungan melawan sosok singa raksasa dengan tanduk seperti tameng di atas kepalanya, tapi bukan info itu yang bikin Yantok bersemangat, melainkan info dimana monster-monster yang kabur dari perang ini memanfaatkan kesempatan untuk kabur saat angin besar dari belasan monster terbang dantang, dengan memanfaatkan momentum itu mereka kabur tanpa di cap sebagai penghianat.

"terima kasih infonya, sebagai ucapan terima kasih akan ku akhiri penderitaan mu secepatnya" ucap Yantok mencabut kepala monster tersebut dari lehernya tanpa belas kasihan. "Cih... dasar mahluk sampah" ucap Yantok kesal, dan segera berlari menuju arah yang telah di tunjukan oleh moster ini sebelum dia mati.

siapa yang telah melepaskan Chimera? Aku kasihan pada mereka yang telah bertemu dengan singa gila ini, pikir Yantok selama dia berlari menuju tempat Faurze bertarung.

Emblem of DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang