Chapter 30 : Naru dan Yantok

2 0 0
                                    


Perang puncak tengah berkobar, pasukan kerajaan tanah dan kerajaan Cahaya saling serang dengan daya termpur terkuat merak masing-masing. Hanya saja Seagate terlihat tidak senang karena yang memimpin pasukan kerajaan tanah hanyalah satu dari 3 gembok, bukan sang raja Hackins sendiri, membuatnya mengambil keputusan untuk menyusup masuk kedalam hutan dan akan menerobos istana secara paksa agar dapat menggulingkan langsung Hackins.

Komando penyerangan kerajaan Cahaya telah diserahkan langsung kepada wakilnya si Android Raizer. Yaitu manusia setengah robot yang telah menyelamatkan si Seagate dahulu saat kalah duel melawan Bobby.

***

Sementara itu pasukan kerajaan Sribijiva yang tengah terpecah-pecah bergerak maju hanya mengadalkan kompas agar tidak tersesat dan mencapai tujuan, disaat inilah mereka menyadari bahwa pihak musuh telah menyusun rencana yang cukup jitu dengan memisahkan jendral-jendaral mereka agar pasukan kesulitan bergerak, dengan demikian pasukan khusus dapat menahan penyerangan ini.

Bobby dan sejumlah kecil pasukannya terus maju dan memilih untuk menyerang langsung istana, agar dapat segera mengalahkan Hackins, entah kenapa Bobby merasa ada yang aneh dengan anggota 4 Gerbang yang satu ini, dirinya merasa seperti ada benang tekadir di antara mereka berdua, seolah Hackins adalah musuh yang sudah ditakdirkan, dan entah kenapa Bobby juga merasa Hackins adalah seoranga yang sangat dia kenal, tapi yang jelas bagaimanapun pertarungan hidup dan mati antara mereka berdua seolah tidak dapat dihindarkan.

***

Perjalanan Bobby dan pasukan terhenti saat mereka bertemu dengan sosok lelaki tengah berdiri menunggu mereka di dalam hutan, Bobby mengenali sosok ini, karena Bobby pernah bertemu sebelumnya di istana Seagate, dia adalah tangan kanan Hackins (menurut Bobby karena Bobby tidak tahu kalau orang yang di temuinya ini adalah Naru, anggota 1 dari 3 Gombok maha agung)

"wah-wah-wah sepertinya aku mendapatkan jackpot" ucap Naru saat melihat Bobby yang akan menjadi lawan tandingnya.

"aku ingat pernah malihatmu tahun lalu, kau pengawalnya Hackins kan?" balas Bobby

"yah... senang bertemu dengan anda kesatria takdir, kalau boleh aku tahu siapa namamu? Setidaknya aku ingin mengingat namamu sebelum kau mati"

"aku Bobby Primata, dan kuberi tahu satu hal, ingat lah namaku sebagai nama terakhir yang kau kenal sebelum kau menemui ajal"

"oh... kata-kata yang bagus, aku suka, kalau begitu ku balik kata-katamu, aku Naru, Suprio Naru satu dari tiga Gembok Maha Agung, bisa dibilang kami bertiga adalah pengawal sucinya tuan Hackins" ucap Naru memperkenalkan diri "ku harap kau mengingatnya karena namaku akan menjadi nama terkahir yang kau kenal sebelum kau menemui ajal"

"berengsek, itu kata-kataku" Balas Bobby dengan sedikit kesal. Tanpa menunggu banyak waktu Bobby segera melesat bagai angin dengan kecepatan yang tidak dapat dikejar oleh mata telanjang bermaksud segera menghajar Naru secepatnya sebelum Naru siap untuk bertempur.

"tidak secepat itu Bro" ucap Naru di sertai dengan tinjunya yang langsung mengarah ke arah muka Bobby, membuat Bobby terpental menabrak pasukannya sendiri "ku rasa tidak perlu terburu-buru, kita nikmati saja pertarungan ini sedikit lebih lama"

Bobby yang baru saja terkena serangan pertama terkejut dengan apa yang terjadi, Naru itu tidak cepat, bahkan gerakannya seperti gerakan orang normal, hanya saja tenaganya seperti tinju seorang pegulat. Dengan kecepatan Bobby seharusnya tinju itu sangat mudah untuk di hindari tapi tidak kali ini. Ada sesuatu yang tidak beres pikir Bobby, lawannya kali ini sangat berbeda.

***

Sementara itu Eman dan Bugas serta 8 orang kesatria kerajaan lainnya telah di hadang oleh seorang orang laki-laki yang tidak mereka kenal.

"hei siapa orang dengan muka bodoh itu?" ucap Bugas bertanya kepada Eman

"entahlah? Orang tersesat mungkin" jawab Eman

"kau benar, hutan ini luas, sangat besar kemungkinan bila ada orang yang tersesat" balas Bugas sambil mengangguk-anggukan kepala

"hei... siapa yang kalian maksud orang tersesat bermuka bodoh itu?" ucap pria ini kesal

"tentu saja kau" jawab Bugas

"kurang ajar, biar kuberi tahu kalian semua ya, nama ku Yantok Madason satu dari tiga Gembok maha Agung, yang merupakan pengawal sucinya raja Hackins serta orang yang mampu mengalahkan salah satu dari 4 Gerbang si Faurze. Seharusnya kalian itu tunduk dan mencium kaki ku" ucap Yantok kesal dan sekaligus langsung membanggakan prestasinya

"kalau tidak salah Faurze itu gurunya tuan kesatria kan?" tanya Eman ke Bugas

"iya, dia orang yang telah menghajar kita 1 tahun lalu, tapi aku tidak percaya, mana mungkin ada manusia yang mampu mengalahkan salah satu dari anggota 4 Gerbang selain kesatria takdir"

"dia pasti hanya membual" Eman menjelaskan

"hey-hey aku mendengar percakapan kalian berdua, kalau kalian tidak percaya sini maju satu-satu lawan aku" tantang Yantok

"Gas lihat, dia nantangin kita untuk duel 1 lawan 1" ucap Eman

"jadi siapa di antara kita yang akan maju pertama kali?" tanya Bugas membalas ucapan Eman

"perlu di tanya?"

"tidak perlu karena jawabannya sudah jelas" ucap Bugas lantang dan secara serempak Bugas, Eman beserta ke 8 kesatria yang berada di lokasi maju menyerang mengeroyok Yantok secara bersamaan.

"woii... kalian curang, tadi kan aku sudah bilang maju satu-satu, bukan keroyokkan!" teriak Yantok tidak terima.

Emblem of DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang