Chapter 25 : Berita

1 0 0
                                    


Sepanjang perjalanan pulang kapal Land Gator hampir tidak memiliki banyak hambatan, hanya sebuah perjalanan biasa dengan sedikit tantangan dari gempuran ombak, serta serangan dari monster-monster laut yang muncul menyerang karena menganggap mereka seekor mangsa, Land Gator sendiri merupakan jenis 'kapal Jung' dengan sedikit moderenisasi, karena di lengkapi pedal di bagain dalam lambung kapal, Land Gator dapat tetap berlayar meskipun cuaca dalam keadaan tidak berangin, roda Land Gator selain dapat beroprasi di darat, juga mampu mengdayung air laut, inilah yang membuatnya dapat melaju bebas meski tanpa angin.

Seperti waktu kepergian, untuk kembali ke kerajaan membutuhkan waktu berminggu-minggu, selama itu juga terlihat Bobby kurang bersemangat, pikirannya masih terus menghawatirkan keadaan Diyana, yang ikut lenyap bersama tenggelamnya Pulau-Ju.

***

Tidak terasan perjalanan panjang inipun berakhir, kapal mendarat tepat di anjungan pelabuhan kerajaan Pramunias. Tapi keadaan kerajaan terlihat telah berubah. kerajaan Pramunias seperti habis dari perperangan besar, meskipun rakyat terlihat senang karena sang raja telah kembali, masih terlihat ekspresi ketakutan di wajah mereka.

Akhirnya didapatkan kabar, selama sang raja melakukan perjalanan, terjadi perang besar di kerajaan Pramunias. Seagate yang sekarang telah menjadi raja di kerajaan Cahaya, menyerang untuk merebut kembali area kekuasaannnya dulu. Raja Agung sampai terjun langsung ke area pertempuran menghadapi gempuran tersebut, hingga pada saat pertempuran hampir berakhir dengan kekalahan, serangan dari kerajaan cahaya berhenti, dari hasil informasi yang didapat, tepat saat Seagate dan bala tentaranya menyerang kerajaan Pramunias, kerajaan Cahaya yang tengah di tinggalkan oleh rajanya untuk pertempuran mendadak lumpuh, karena diserang oleh kerajaan tanah dan dalam sekejap kerajaan Cahaya di ambil alih seketika.

Seagate yang tidak terima akan penyerangan itu menarik mundur pasukan dan mengalihkan penyerangannya kepada kerajaannya sendiri untuk merebut kembali apa yang telah musuh rampas. Kejadian tersebut tepat terjadi 3 hari yang lalu.

***

Dari hasil pantauan mata-mata kerajaan yang telah dikirim oleh raja agung, di dapat informasi baru, sisa kerajaan cahaya akan melakukan serangan besar-besaran kepada kerajaan tanah dalam waktu dekat, bila perang itu terjadi maka ini adalah kesempatan untuk mengakhiri kepemimpinan kerajaan monster dan akan menjadi akhir dari perang selama bertahun-tahun ini.

Mendengar informasi yang sangat berharga tersebut, raja Juli bergegas menemui adiknya si raja Agung, selain memastikan keadaan beliau, raja juli ingin melaporkan hasil perjalanan mereka, serta akan membaut strategi pergerakan memanfaatkan keadaan.

Kali ini sepertinya kerajaan Sribijiva dan kerajaan Pramunias akan memanfaatkan sebaik-baiknya situasi bila kerajaan tanah dan kerajaan Cahaya perang besar-besaran. mereka akan memastikan akan mengakhiri kekuasaan para monster, kerajaan manapun yang menang dari pertempuran antar kerajaan tanan dan kerajaan Cahaya, maka akan segera mungkin kerajaan manusia menyerang mereka untuk segera ditahlukkan sebelum kekuatan tempur mereka kembali pulih.

***

Di kerajaan Sribijiva, terkejutlah Bobby serta raja July karena mereka melihat ke dua putri kembar telah berada di istana. Seingat Bobby dia terakhir bertemu dengan kedua putri saat di dalam penjara. Sedangkan dalam pelarian diri meninggalkan Pulau-Ju mereka merasa tidak melihat ada kapal lain yang meningglakan pulau sebelum pualu itu tenggelam.

Di pertemuan itu putri Rala, menberikan keterangan yang sangat mengejutkan terutama bagi Bobby. Pertama Diyana selamat, tapi masih dalam keadaan koma. Dan kedua meraka sendiri mencapai kerajaan Sribijiva lebih cepat 2 hari dari romongan raja July.

Mendengar kabar tersebut Bobby merasa sangat bersyukur dan ingin segera bertemu dengan Diyana, hanya saja keadaan Diyana belum memungkinkan untuk dijenguk, Bobby-pun menanyakan kepada kedua putri perihal bagai mana mereka bisa melarikan diri dari Pulau-Ju. Putri Rili malah menjawab dengan simple bahwa mereka bertiga di selamatkan oleh kakaknya Diayana si Sunny, tepat sebelum pulau menenggelamkan diri.

"apa? Jadi Sunny yang menyelamatkan kalian?" ucap Bobby terkejut.

"iya... dia kakak yang luar biasa" jawab putri Rili

"terus diaman si Sunny sekarang?" tanya Bobby dengan tidak sabaran.

"sepertinya dia tadi pergi ke kota, mungkin mencari makan"

"bagus... terima kasih infonya" mendengar info barusan, Bobby pun bergegas pergi meninggalkan istana.

Tidak ada yang tau apa rencana Bobby, tapi Bugas dan Raja July menyadari ada yang tidak beres dari gelagat si kesataria takdir, jadi Bugas dan sang raja memutuskan untuk mengikuti Bobby secara diam-diam.

"Sing...! Apakah kita ikuti saja mereka?" tanya eman kepada Sing yang masih berada di istana.

"tidak usah... kita di sini saja, kita tidak ada urusannya sama sekali dengan mereka" jawab Sing seolah tidak perduli "lagi pula dari pada ikut campur, lebih baik aku menemani si Diyana"

***

Dengan mengandalkan seluruh panca indranya, Bobby memeriksa isi kota, mata dan telinganya fokus memperhatikan setiap penduduk untuk mencari keberadaan si Sunny, dan benar saja tidak perlu waktu lama Bobby berhasil menemukan orang yang dia cari.

"Sunny...!" teriak Bobby menarik perhatian setiap orang.

"loh... kau Bobby si kesatria takdirkan, aku sudah banyak mendengar berita tentang diri mu, ada perlu apa ya, sampai-sampai orang sehebat anda mencariku"

"tidak usah banyak basa-basi, ayo kita bertarung... sudah lama sekali rasanya aku ingin menghajarmu"

"loh...? Ada apa ini?"

"kau...! Berani-beraninya menunjukan batang hidung mu, setelah semua yang kau lakukan kepada Diyana" ucap Bobby dengan nada yang sangat marah "aku tidak akan memaafkan mu seblum menghajar wajahmu itu... dasar kakak berengsek, akan kuberi kau pelajaran atas tindakanmu yang telah menelantarkan adikmu"

Bobby tidak dapat menahan amarahnya, dan pertarungan mungkin tidak dapat di hindari.

Emblem of DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang