Chapter 9 : Fire III

5 0 0
                                    

Akibat amukan dari anjing kepala 3 peliharaan baru raja api Seagate, membuat acara perayaan yang selalu rutin diadakan setiap 1 tahun sekalipun terhenti. Seluruh pasukan istana dari kerajaan monster mulai mencoba untuk menenangkan amukan mahluk tersebut, sedangkan Eman dan Bugas yang sebelumnya menyamar menjadi bagian dari monster untuk melakukan penyerangan secara diam-diam kedalam istana terpaksa membuka kedoknya agar dapat membantu menenangkan amukan dari anjing Iblis. Seruruh kawasan di luar istana kerajaan telah luluh lantah berantakan.

Melihat kesempatan raja Agun dan beberapa pengawal setianya mulai memasuki istana kerajaan, mencoba untuk menyusul dan membantu sang kesatria yang tengah mencoba mengambil kepala raja api.

Tapi karena sebelumnya sang raja tidak sengaja mendengar percakapan antar monster yang bilang mereka telah lelah memberi makan tahanan manusia yang mereka tangkap, sang raja memilih untuk mengunjungi penjara bawah tanah terlebih dahulu untuk memastikan apakah mata-mata yang pernah dia kirim sebelumnya masih selamat, walaupun sang raja sendiri tidak yakin akan keadaan seorang mata-mata tersebut.

Sementara di ruang raja. Bobby sudah dalam keadaan babak belur, hampir habis baju yang Bobby kenakan sedangkan tubuh Bobby sudah banyak mengalami luka dan kelelahan. Lengah sedikit saja ayunan pedang raksasa sudah hampir menggorok leher.

Dengan cekatan Bobby menangkis benda tajam tersebut menggunakan Emblem yang dia pegang, bukan tidak ada senjata atau tameng di lokasi yang dapat digunakan oleh Bobby sebagai alat bantu bertarung, hanya saja pedang raksasa milik Seagate yang mempunyai 2 bilah tajam secara tersusun tersebut bukanlah sebuah senjata yang ada dan di tempah oleh manusia, kualitasnya terlalu jauh berbeda. Tameng biasa meskipun sudah dilapis oleh kanuragan tebal milik Singpun tetap terbelah menjadi 3 bagian dengan gampang seperti silet memotong kertas.

Lebih dari 30 menit pertarungan tapi Bobby belum terlihat tanda-tanda akan memenangkan pertarungan, tahtik hit and run pun tidak epektif, menyerang dengan brutal sama saja cari mati. Tapi kemudian Bobby dan sing mulai berpikir sejenak, tidak ada yang tahu kalau belum mencoba, semua usaha menyerang dari jarak jauh tidak membuahkan hasil, kenapa tidak sekalian mencoba serangan yang mustahil. Hajar langsung... lakukan semua dengan Bar-bar.

[bagai mana Bob? Mau taruhan? Mungkin kita akan mati bersama?] ucap Singengga di dalam benak Bobby.

[yah mau gimana lagi? Kabur juga akan mati, kita hajar sajalah njing... hidup juga cuma sekali]

Sing yang sedang merasuki Bobbypun mulai tersenyum mendengar partnernya mempercayakan hidupnya dengan taruhan yang tidak masuk akal itu.

"Bob aku sepertinya mulai mengerti kenapa kau yang terpilih, di luar dugaan kau hampir tidak jauh gilanya dengan seseorang yang sangat ku kenal"

Setelah berucap karena bangga akan keputusan Bobby, Sing yang masih menggunakan tubuh Bobby melemparkan Emblemnya kearah Seagate menggunakan prana petirnya. Dalam sekejap Emblem tersebut melesat bak panah yang terlepas dari busurnya. Seagate yang di serang menggunakan Emblem tersebut memukul Emblem tersebut menggunakan pedang besarnya kearah atas sehingga Emblem terpental kelangit-langit istana, melihat pedang besar tersebut dalam posisi tidak siap untuk subuah serangan, Bobby melompat maju dan mengarahkan tinjunya tepat kearah Seagate.

Tapi seperti yang telah diduga oleh Sing sebelumnya aura yang selama ini melindungi diri Seagate dapat berubah bentuk menjadi prana api tipis untuk sekejap. Dengan mengubah aura menjadi prana secara cepat, Seagate dapat membuat tameng api bersuhu tinggi yang hampir mendekati panasnya permukaan matahari, membuatnya menjadi pertahanan alami yang akan menghancurkan apapun yang menyentuhnya. Hanya saja tidak mungkin untuk mempertahankan prana api itu untuk waktu yang lama karena akan membuat Seagate membakar tubuhnya sendiri tanpa sisa.

Emblem of DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang