Hari pertama masuk sekolah setelah libur yang panjang. Fransisca atau panggil saja Ica biar lebih gampang. Kini Ica sedang bersiap-siap untuk pergi ke sekolah, setelah semua siap Ica segera menuju ke ruang makan, di sana sudah ada orang tuanya dan abangnya.
"Pagi semua nya" sapa Ica.
"Pagi" sahut orang tua Ica dan abangnya.
"Ca berangkat nya bareng abang aja ya? Ayah ada meeting pagi ini" ucap Ayah.
"Kalo abang nya mau, Ica juga mau kok Yah" ucap Ica.
"Iya deh abang mau, daripada gak di kasih uang jajan" ucap Abangnya dramatis.
"Udah cepetan sarapan dulu" ucap Bunda.
Setelah selesai sarapan Ica dan Abangnya pun segera pergi ke sekolah. Yap. Ica dan Abangnya hanya selisih satu tahun. Namanya adalah Revano Jourell Lucas, panggilannya Vano. Ica dan Vano berangkat ke sekolah naik motor.
Sesampainya di sekolah, banyak murid yang memperhatikan Ica dan Vano. Mereka seperti nya mengira bahwa Ica dan Vano berpacaran. Vano adalah ketua osis, masa jabatannya hanya beberapa minggu lagi, karena Vano sudah kelas 12.
Pada saat Ica berjalan menuju mading untuk melihat dia ada di kelas mana, tiba-tiba ada seorang pria yang menabraknya.
"Eh kalo jalan liat-liat dong!!!" ucap Ica. Tapi tak ada respon dari pria itu. Pria itu hanya mengunyah permen karetnya dan melirik Ica sebentar lalu meninggalkannya.
"Ihhh nyebelin!! Untung ganteng!" teriak Ica.
"Ica!" seseorang memanggil Ica. Ica pun menengok, ternyata itu sahabatnya.
"Eh kalian, semoga kita sekelas lagi ya" ucap Ica penuh harap.
"Iya nih, gue gak mau pisah sama kalian" ucap Stella.
"Iren juga gak mau pisah sama kalian" ucap Maureen.
"Udah pada liat mading?" tanya Ica.
"Belum nih, kita liat yuk" ucap Stella.
Mereka bertiga pun berjalan menuju mading. Setelah sampai mading mereka pun segera melihat nama mereka berada dimana. Akhirnya mereka menemukan nama mereka. Mereka bertiga ada di kelas 11 IPA 1. Yap. Kelas unggulan.
"Yaampunnnnn!!! Liat deh si Arvin sekelas sama kita Omaygattt!!" ucap Stella histeris.
"Mulai deh alay nya" ucap Maureen memutar bola mata nya malas.
"Arvin siapa sih? Kok aku gak tau ya?" ucap Ica.
"WHATT?! Lo kemana aja Ica!! Dia itu anak ketua yayasan di sekolah ini, masa lo gak tau sih. Dia itu ganteng banget, tapi sayang dia dingin sikapnya" ucap Maureen.
"Udah deh gak usah bahas pacar gue terus nanti kalian suka lagi sama pacar gue. Mending kita masuk kelas aja" ucap Stella.
"Emang Arvin pacar lo ya?" ucap Ica polos.
"Aduhhhh,, lo polos banget sih Ca! Mana mau si Arvin sama Stella, otak dia kan cuma setengah. Terus urat malu nya udah putus lagi" ucap Maureen dengan nada meledek.
"Eh gini-gini juga juara 1 olimpiade IPA, asal kalian tahu aja" ucap Stella menyombongkan dirinya.
"Eh gue juga juara 1 ajang pencarian bakat Internasional di Italy inget itu!" ucap Ica tak mau kalah.
"Udah gak usah bacot mulu, cepetan ke kelas" ucap Maureen.
Mereka bertiga pun meninggalkan mading. Mereka berjalan menuju kelas dan memilih tempat duduk.
"Eh gue duduk sama Stella ya, lo duduk di belakang kita aja" ucap Maureen. Maureen dan Stella mempunyai rencana agar Arvin dan Ica duduk bersama.
"Ihh masa gue duduk sendiri sih" ucap Ica.
"Nanti juga lo dapet temen duduk kok, lo tenang aja" Ucap Stella.
Setelah semua murid masuk dn memilih tempat duduk, hanya satu orang yang belum mempunyai tempat duduk. Yaitu Arvin. Tepat sasaran.
Bu Mega pun memasuki kelas 11 IPA 1,dia selaku wali kelas.
"Selamat pagi semuanya" ucap bu Mega.
"Pagi bu" ucap semua murid.
"Saya Mega, dan saya wali kelas kalian" ucap bu Mega. "Lho, Arvin kenapa kamu gak duduk?" lanjut bu Mega.
"Tempatnya penuh" ucapnya.
"Di samping situ kan masih kosong, kamu duduk di situ aja" ucap bu Mega sambil menunjuk tempat duduk Ica.
Arvin hanya pasrah.
.
.
.
Halo guys! Maaf ya kalo ada yang typo, semoga suka sama ceritanya. Jangan lupa vote, comment, dan jangan lupa follow akun aku ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Prince [TAMAT]
Teen FictionWanita keturunan Belanda yang memiliki wajah cantik, dia bernama Fransisca Henzie Van Lucas. Dia menyukai musik, mungkin musik adalah belahan jiwanya. Dia pun menjadi ketua eskul musik di sekolahnya. Dia juga sangat tergila-gila pada Arvin si panger...