💛11-Dinner

772 34 0
                                    

Waspada typo Bertebaran🚨

Vote dulu guys:)

Sejak pukul 17.00 tadi Ica sibuk mencari baju yang pas untuk di pakai nanti makan malam. Ia akan dinner dengan Arvin dan keluarga nya, jadi Ica harus cantik.

Semua pakaian yang ada di lemari hampir di keluarkan semua oleh nya.

"Yang ini bagus, tapi nanti di katain kurang sopan" gumamnya.

"Ca, kamu lagi apa sayang. Kok baju nya di berantakin gini sih" ucap Bunda yang tiba-tiba masuk ke kamarnya.

"Ini Bun lagi nyari baju, perasaan Ica punya baju banyak dan bagus, tapi sekarang jadi gak pada cocok sih sama Ica" ucapnya lesu.

"Lho memangnya ada acara apa?" tanya Bunda.

"Hmmm a.. Anu.. Bun, mau ke.." Ica sedikit bingung mencari alasan yang tepat agar Bundanya tak curiga.

"Mau dinner 'kan sama Arvin" ucap Bunda. Deg. Ica terkejut bukan main, dari mana Bunda nya tahu kalau ia akan dinner bersama Arvin.

"Hmm Bunda.. Ta.. Tau dari mana" Ica kalang kabut depan Bunda.

"Udah gak usah takut gitu sini duduk dulu" ucap Bunda lalu mereka berdua duduk.

"Cerita sama Bunda'' bujuk Bunda.

"Hmm iya Bun, Ica mau dinner sama Arvin dan keluarga nya Bun" jelas Ica.

"Ica suka sama Arvin" tanya Bunda.

"Su---suka Bun" jawab Ica gugup.

"Kamu sudah besar, Bunda yakin kamu bisa memilih mana yang benar dan yang buruk untuk kamu"ucap Bunda.

"Iya Bun"

"Bunda bantu pilihin baju nya ya biar gak bingung lagi" ucap Bunda. Ica hanya mengangguk. Bunda pun mulai memilihkan Ica sebuah rok di atas lutut berwarna kuning kotak-kotak dengan gatis hitam dan kemeja biru tua kotak-kotak. Bunda juga memilihkan Ica sepatu dan tas. Tas bermark gucci warna hitam menjadi pilihan Bunda, begitu juga dengan sepatu high heels berwarna Hitam yang menutupi Mata kaki menjadi pilihan Bunda untuk putri nya.

Seperti inilah penampilan Ica.

"Wah makasih ya Bun, ini perpaduan yang bagus" ucap Ica mengembangkan senyum nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wah makasih ya Bun, ini perpaduan yang bagus" ucap Ica mengembangkan senyum nya.

"Ya udah gih siap-siap nanti kamu telat lagi" ucap Bunda. Ica langsung bersiap-siap untuk berangkat.

"Bun Ica udah siap. Ica berangkat dulu ya" ucap Ica lalu mencium punggung tangan Bunda nya.

Ica berjalan keluar rumah, di depan gerbang rumah nya ada mobil ferrari berwarna hitam. Pada saat jendela mobil nya terbuka itu adalah Arvin. Ica mengembangkan senyumnya kala melihat itu adalah Arvin.

"Arvin kamu tau rumah aku" ucap Ica basa basi.

"Tau, udah cepetan" ucap Arvin. Ica naik ke mobil mewah itu.

Ica kira ia akan di antar supirnya hari ini, ternyata ia di jemput oleh pangeran nya. Di sepanjang perjalanan mereka saling diam.

''Cepet turun" ucap Arvin. Ica turun dari mobilnya Arvin.

Ica mengekori Arvin saat memasuki rumah Arvin.

"Kak Ica" Nathalia berlari ke arah Ica dan memeluknya.

"Nathalia" Ica membalas pelukan Nathalia.

"Oh ini pacarnya Arvin" ucap wanita yang sepertinya itu adalah mami Arvin.

"Eh bu---bukan pacarnya" ucap Ica gugup.

"Namanya siapa nak cantik sekali kamu" puji waniya itu.

"Fransisca tante, panggil aja Ica" ucap Ica memperkenalkan dirinya lalu menyalami wanita itu.

"Jangan panggil tante, panggil mami aja" ucap Mami Arvin.

"Iya tan.. Eh Mi" ucap Ica.

"Yuk duduk" ajak Mami Atvin. Ica hanya menurut saja.

"Eh Ica ya" ucap pria itu.

"Iya om" sahut Ica.

"Lho kok panggil nya om, papi" ucap Mami nya Arvin.

"Ayah kamu namanya Hendrick Lucas 'kan" tanya papi Arvin.

"Iya pi, emangnya kenapa Pi" Ica mengerutkan keningnya.

"Dia sahabat papi sejak SMP, sampai sekarang kita masih bersahabat. Dan kita juga rekan bisnis. Dulu rumah kami berdekatan sehingga kamu dan Arvin sering main bersama. Kalian berdua juga dulu saling menyayangi dan menjaga tapi sekarang seperti orang asing" papi Arvin mulai bercerita tentang masa lalu. Ica baru tahu kalau dirinya dan Arvin adalah teman masa kecil.

"Apa pi, Ica anak nya pak Hendrick, jadi dia anaknya Marinka juga dong" ucap Mami Arvin.

"Iya mi" balas papi.

"Ca, papi mohon ya ubah sikap Arvin seperti dulu lagi, dulu dia sangat banyak omong tapi sekarang dia jarang sekali bicara" ucap papi sendu. Arvin dari tadi hanya diam saja.

"Iya pi" Ica mengiyakan permintaan papi.

"Kak Ica suka style Korea?" ucap Nathalia yang mencairkan suasana nostalgia ini.

"Iya, Thalia suka juga?" tanga Ica.

"Iya kak"

"Oh iya Thalia, kakak banyak banget baju-baju dari Korea dan masih bagus tapi gak ke pake, kamu mau gak? Kayak nya masih pada baru sih" tawar Ica.

"Wih dari Korea langsung kak?" tanya Nathalia. Mami Arvin sangat senang melihat putri bungsunya bisa seakrab ini dengan Ica.

"Iya waktu lagi liburan ke korea dan beli baju banyak banget" ucap Ica.

2 jam Ica berbincang-bincang dengan keluarga Arvin, pada saat ingin pulang ternyata di luar hujan lebat dan petir yang sangat besar. Mami Arvin menyuruhnya untuk menginap.

"Ca, nginap aja ya, nanti kamu tidur sama Nathalia, lagian besok juga minggu 'kan?" ucap Mami Arvin.

"Tapi nanti, Ayah, Bunda, sama Abang takut nyariin Mi" ucap Ica khawatir.

"Nanti mami yang telpon bunda kamu ya, sekarang kamu istirahat aja di kamar Nathalia" ucap mami, Ica hanya mengangguk paham, lalu masuk ke kamar Nathalia.

Halo guys! Maaf kalo ada typo, semoga suka sama cerita nya. Jangan lupa vote, comment, dan follow akun aku ya.

My Cold Prince [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang