💛23-Pulang

607 23 0
                                    

Waspada typo🚨

VOTE dulu guys please dengan vote kalian sangat mendukung aku untuk terus lanjutin cerita ini.

Hari ini Arvin sudah di perbolehkan pulang karena luka tembak nya juga sudah mengering, di tambah keadaan nya yang semakin baik.

"Vin hari ini kamu udah boleh pulang" ucap mami pada Arvin.

"Iya Mi" singkatnya.

"Vin tadi Ica pamit pulang, katanya dia mau istirahat dulu nanti pas kamu udah di rumah dia mau nemenin kamu lagi kok" ucap mami. Mami Arvin langsung membereskan barang-barang Arvin.

Arvin sudah sampai di rumah, benar saja ternyata Ica sudah ada di rumahnya. Ica sedang menonton drama Korea bersama adik Arvin. Kalian tahu Ica dan Adiknya Arvin terbawa suasana sehingga mereka menangis.

"Nathalia, Ica kenapa kalian kenapa nangis" ucap mami.

"Itu Mi, kasian" ucap Nathalia sambil menunjuk ke arah layar tv. Mami menepuk jidatnya.

"Ica suapin Arvin makan ya, mami pengen tidur capek banget" ucap mami.

"Iya Mi" sahut Ica. Ica mengambil bubur yang telah di siapkan oleh pembantu di rumah Arvin.

"Vin makan nya di luar aja yuk sambil liat ikan, kamu kan di rumah sakit terus pasti kamu butuh udara segar" ucap Ica. Ica menuntun Arvin untuk berjalan ke gazebo yang berada di dekat kolam ikan Arvin. Mereka duduk di sana. Ica menyuapi Arvin dengan begitu telaten.

"Vin kamu cinta gak sama aku?" tanya Ica. Pertanyaan yang bodoh fikir Arvin.

"Emang harus ya aku bilang cinta sama kamu? Cinta itu di buktikan bukan di ucapkan, emangnya kalo di ucapkan kamu percaya, nggak 'kan?" ucap Arvin.

"Ya.. Aku pengen tau aja" ucap Ica menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Kamu jangan pernah nanya kayak gitu, aku cinta sama kamu atau nggak. Kamu bisa lihat dari perlakuan aku ke kamu, kalo aku ninggalin kamu berarti aku gak cinta sama kamu. Tapi  kalo aku masih stay disini sama kamu, itu artinya aku cinta sama kamu" ucap Arvin. Baru kali ini Ica mendengar Arvin ngomong sepanjang ini.

"Vin.. Aku boleh peluk kamu gak?" izin Ica. Arvin hanya tersenyum dan merentangkan tangan nya. Ica langsung memeluk Arvin erat, sangat erat. Bahagia sekali Ica bisa meluluhkan hati Arvin dan mendapatkannya.

"Ekhem" terdengar suara deheman dari arah pintu, mereka langsung melepaskan pelukannya lalu menoleh ke arah pintu, ternyata itu papi nya Arvin.

"Gimana Vin udah sembuh" tanya papi.

"Udah pi"

"Maafin papi ya, waktu kamu butuh darah papi gak ada" ucap papi sambil mengelus punggung Arvin.

"Gak papa pi" ucap Arvin.

"Ya sudah papi masuk dulu ya" ucap papi.

"Vin katanya sekolah kita mau kemah lho" ucap Ica antusias.

"Oh ya? Kapan" tanya Arvin.

"Minggu depan, tapi kamu jangan ikut ya, kamu kan baru pulih" ucap Ica.

"Aku udah sembuh kok, masa aku ketua osis gak ikut. Terus ya kenapa ketua osis gak di kasih tau tentang ini" ucap Arvin.

"Ya gak tau, kamu seriusan mau ikut" tanya Ica memastikan.

"Iya sayang" ucap Arvin sambil mencubit pipi Ica.

"Bilang apa tadi?" tanya Ica.

"Gak"

"Vin udah mau malem, aku pulang ya" pamit Ica.

"Aku anterin ya" ucap Arvin.

"Gak usah, aku naik taksi aja" sahut Ica.

"Serius"

"Iya"

"Ya udah aku anter ke depan sampe kamu dapet taksi ya" ucap Arvin. Lalu mereka berjalan keluar. Tak butuh waktu lama kini Ica sudah dapat taksi dan segera pulang karena hari sudah semakin gelap.








Halo guys! Semoga kalian suka ya sama cerita nya, maaf kalo ada typo. Jangan lupa Vote, comment, dan follow akun aku ya.

My Cold Prince [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang