💛13- Sang Malaikat

708 33 0
                                    

Waspada typo🚨

Vote dulu guys please, dengan vote kalian sangat mendukung aku untuk terus lanjutin cerita ini

Author Pov

Ica sedang berada di ruang musik sendirian, ia baru saja selesai eskul musik, pada saat ia akan pulang ada dua orang wanita yang mencegahnya pulang.

"Mau kemana lo?" tanya wanita itu.

"Menurut lo?!" ucap Ica sinis.

"Eh biasa aja dong, lo fikir gue gak bisa sinis" ucap wanita itu tak kalah sinis.

"Lo belum tau siapa kita? Kenalin gue Nadya cewek paling cantik senatero sekolah ini" ucap Nadya dengan sangat percaya diri.

"Cuuihhh, lo bilang apa? Cantik? Ngaca lo!"  sarkas Ica.

"Ayo Lett, kita kasih pelajaran buat dia" Nadya menyuruh Aletta.

"Lo ada masalah apa sih sama gue! Kenal juga nggak!" ucap Ica tak tahan lagi. Paslnya ia tak tahu apa-apa. Dan dia juga tak kenal dengan dua wanita ini.

"Lo masih nanya apa salah lo?! Hahaha. Lo salah karena lo udah deketin Arvin!" ucap Nadya.

"Udah kita bawa aja bawa ke gudang tua aja, kita kunci dia di sana" ucap Aletta tersenyum licik.

"Bener juga" Nadya menyeringai.

"Ya Tuhan kirimkan hamba malaikat untuk menolong hamba ya Tuhan" batin Ica penuh harap.

"Lepasin gak" Ica berusaha lepas dari cekalan Nadya dan Aletta.

"Kalo lo memberontak, gue gak akan segan-segan buat nyakitin lo lebih parah lagi" ucap Nadya dengan senyum liciknya.

Ica di m bawa ke gudang tua, gudang itu di belakang sekolah dan sngat jarang di lewati orang.

"Masuk lo" Nadya mendorong Ica hingga tersungkur ke lantai. Ica berusaha berdiri untuk segera keluar. Namun, pintu nya sudah di kunci oleh Nadya.

"Biarin aja dia di situ sampe mati" Nadya tersenyum licik.

"Dah yuk ah balik" ajak Aletta.

Nadya dan Aletta pergi meninggalkan gudang tua.

"TOLLOONGGGG!!! SIAPA PUN YANG DENGER  SUARA GUE TOLONGG BUKAIN PINTUNYA" teriak Ica sekeras mungkin, namun hasilnya nihil tak ada seorang pun yang mendengar teriakannya.

Di sisi lain Arvin dan anggota osis lainnya sedang berkumpul.

"Agatha lo ada data osis angkatan 2 tahun lalu gak" tanya Arvin pada Agatha. Kalian pasti bingung mengapa Arvin bisa ngomong sepanjang ini, karena ini sedang berorganisasi masa Arvin harus diam? Ketua macam apa nanti kalo sedang berkumpul dia diam saja dan tidak mengeluarkan pendapat.

"Kalo 2 tahun lalu kayaknya ada di gudang tua deh, soalnya gue kemarin ke TU gak ada di sana katanya" jawab Agatha.

"Ya udah sana lo ambil" Arvin menyuruh Agatha ke gudang tua untuk mengambil data osis 2 tahun lalu.

"Masa sendirian sih lo temenin ya" pinta Agatha.

"Ogah banget" tolak Arvin.

"Ish" gerutu Agatha.

"Udah cepet sana" tegas Arvin.

"Iya iya" Agatha akhirnya berjalan ke ke gudang tua. Saat sampai di depan gudang tua, ia mendengar suara tangisan, Agatha berlari ke ruang osis sambil berteriak.

"Arvinnnn gue gak mau ke gudang tua sendirian huaaa" teriak Agatha histeris.

"Duh kenapa lagi sih!" Arvin mengacak rambutnya frustasi.

"Vin di gudang tua ada suara tangisan Vin gue takut" ucap Agatha sambil menggandeng tangan Arvin.

"Ekhemmm" deheman Arvin membuat Agatha tersadar bahwa dia sedang menggandeng tangan Arvin.

Arvin, Gabriel, dan Agatha berjalan ke gudang tua. Perjalanan ke gudang tua akan melewati ruang musik, Arvin menoleh ke ruang musik dan melihat ada sebuah tas.

"Itu kan tas Fransisca" batin Arvin.

"Heh ngapa lo bengong, ayo jalan" ucap Gabriel.

"Tolllonggg gue" suara Ica mulai melemah, ia pun pingsan. Ia tak kuat di ruangan ini karena banyak debu-debu dan ruang udara yang sedikit membuatnya sesak nafas.

"Itu kan suara Fransisca" batin Arvin lagi.

"Gab, tolong bantu gue buat dobrak pintu ini ya, gue rasa di dalam ada orang" ucap Arvin. Tanpa berlama-lama Arvin dan Gabriel mendobrak pintu gudang itu. Setelah pintu di dobrak nampaklah Ica yang tergeletak  di lantai dengan keadaan tak sadarkan diri.

"Fransisca!" Arvin terkejut melihat Fransisca yang tergeletak di lantai.

"Ca bngun Ca!!" Arvin menepuk-nepuk pelan pipi Ica.

"Lo kenapa khawatir banget sih sama dia" ucap Agatha tak suka.

"Udah lo ambil aja datanya, gue mau bawa dia ke uks" ucap Arvin. Lalu Arvin menggendong Ica ke uks. Sesampainya di uks ia membaringkan Ica di Kasur uks. Lalu Arvin mengambil minyak kayu putih dan mendekatkan ke hidung Ica. Tak lama setelah itu, Ica pun sadar.

"gue dimana" ucap Ica dengan suara parau.

"Uks"

"Gue kenapa" ucap Ica.

"Pingsan, lo kenapa bisa ada di gudang tua, dan kenapa lo bisa terkunci?" selidik Arvin.

"Gue tadi di tarik paksa sama Nadya dan Aletta, terus gue di kunciin di sana" Ica menjelaskan kejadiannya.

"Punya masalah apa lo sama mereka" ucap Arvin.

"Mereka bilang salah gue karena deket sama lo, emang gue salah ya kalo deket sama lo?" tanya Ica lirih.

"Gak, lo gak salah" sergah Arvin.

"Gue mau pulang" ucap Ica.

"Gue anter" sahut Arvin.


Halo guys semoga suka sama ceritanya, maaf kalo ada typo. Jangan lupa vote guys karena dengan vote kalian sangat mendukung aku untuk terus lanjutin cerita ini.

My Cold Prince [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang