Waspada typo 🚨
VOTE dulu guys please dengan vote kalian sangat mendukung aku untuk terus lanjutin cerita ini!!!
Pagi ini Ica merasa tidak enak badan, ia sudah bilang pada bundanya ia tidak ingin sekolah dulu, bunda pun memahami nya.
"Bun Ica gak sarapan?" tanya ayah.
"Nggak Yah, badan nya panas kayaknya dia demam tinggi deh" jawab bunda.
"Jadi dia gak sekolah bun" sahut Vano.
"Nggak bang, nanti kasihin surat nya ya ke guru" ucap bunda sambil menyiapkan bubur untuk Ica.
"Assalamualaikum" terdengar suara dari luar bunda pun langsung berjalan untuk membuka pintunya.
"Waalaikumsalam" sahut bunda sambil membuka pintunya ternyata itu Arvin.
"Eh nak Arvin, masuk dulu yuk" ajak bunda, Arvin membuka sepatu nya lalu masuk.
"Vin, Ica gak bilang?" tanya bunda.
Arvin mengerutkan keningnya. "Bilang apa bun?"
"Ica demam dia gak sekolah dulu" ucap bunda.
"Arvin boleh liat ke kamarnya gak bun" izin Arvin.
"Boleh, sambil bawain bubur buat dia ya" ucap bunda sambil mengambil bubur yang telah di siapkan. Bunda memberikan bubur itu pada Arvin, Arvin langsung berjalan ke kamar Ica.
Tok tok tok
"Masuk" sahut Ica dari dalam kamar, Arvin langsung membuka pintunya lalu masuk.
"Arvin" Ica langsung duduk, Arvin menaruh buburnya di nakas samping tempat tidur.
"Kamu kok bisa demam sih" tanya Arvin menempelkan punggung tangannya ke dahi Ica untuk mengecek suhu tubuh nya.
"Gak tau dari kemarin aku udah ngerasa pusing" ucap Ica. "Oh ya, kamu tolong kasihin jaket nya Gabriel ya kemarin kena darah aku" sambungnya.
Arvin pun mengambil jaket Gabriel yang berada di sofa kamar Ica.
"Ya udah aku berangkat sekolah dulu ya, nanti aku kesini lagi" ucap Arvin. "Di makan ya bubur nya terus minum obat biar cepet sembuh" lanjutnya sebelum meninggalkan kamar Ica. Ica hanya mengangguk.
"Bun Arvin berangkat sekolah dulu ya" ucap Arvin lalu mencium punggung tangan bunda Ica, ayah dan Vano sudah berangkat dari tadi.
"Hati-hati ya Vin" ucap bunda, lalu mengantar Arvin keluar. Setelah memakai sepatunya Arvin masuk ke mobil lalu melajukannya.
Sesampainya di sekolah ia langsung duduk di tempatnya. Yap. Ia masih duduk dengan Maureen.
"Vin kok berangkat sendiri" ujar Maureen saat Arvin menaruh tas nya.
"Kepo"
"Pasti putus ya" celetuk Maureen.
"Jangan ngomong sembarangan!" ucap Arvin menaikkan satu oktaf suaranya.
"Ya maaf, lagian lo kenapa gak bareng sama cewek murahan itu" ucap Maureen menekankan kata 'Cewek murahan'.
Arvin semakin geram mendengar perkataan Maureen, ia memutuskan untuk pindah tempat duduk bersama Alvredo, Arvin menyuruh Satria duduk dengan Maureen.
"Sat pindah" singkat Arvin. Satria yang tak ingin ribut dengan sahabatnya memilih mengalah.
Bel tanda masuk pun berbunyi kini semua murid sedang melaksanakan kegiatan nya yaitu belajar.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Prince [TAMAT]
Teen FictionWanita keturunan Belanda yang memiliki wajah cantik, dia bernama Fransisca Henzie Van Lucas. Dia menyukai musik, mungkin musik adalah belahan jiwanya. Dia pun menjadi ketua eskul musik di sekolahnya. Dia juga sangat tergila-gila pada Arvin si panger...