💛18-Penjelasan

655 26 0
                                    

Waspada typo 🚨

Vote dulu guys please, dengan vote kalian sangat mendukung aku untuk terus lanjutin cerita ini.


Hari minggu adalah hari bermalas-malasan sedunia menurut Ica, kini ia masih terbaring di kasurnya. Rasanya ia malas sekali untuk bangun dan beraktivitas.

"Bangun, ada Arvin di bawah" ucap Vano yang masuk kamar Ica tiba-tiba.

"Ish, kalo masuk ketuk dulu" gerutu Ica.

"Iya maaf, Ada Arvin di bawah" ucap Vano.

"Aku gak mau ketemu dia" ucap Ica.

"Temui dulu kasian'' ucap Vano memaksa.

"Ish bawel banget sihh" Ica mengerucutkan bibirnya. Dengan terpaksa Ica menemui Arvin, sebenarnya ia sangat malas. Ica mengajak Arvin untuk bicara di kolam renangnya.

"Kemana kemarin?" tanya Ica jutek.

"Nganterin Agatha" Arvin menundukkan kepalanya.

"Oh, jadi sekarang lebih penting sekretaris genit itu ya daripada aku" ucap Ica.

"Maaf"

"Kamu tau, aku nungguin kamu sampe mau malem, eh ternyata kamu malah pulang sama Agatha" ucap Ica.

"Tapi akhirnya kamu pulang sama aku kan"

"Iya, tapi aku jadi yang kedua! Aku gak suka kamu mentingin cewek itu" ucap Ica kesal.

"Aku bener-bener balik lagi buat jemput kamu Ca" ucap Arvin.

"Masa"

"Kamu juga ngapain pulang sama Gabriel, pake peluk-peluk segala lagi" ucap Arvin. Ica senang karena Arvin cemburu, tapi ia juga kesal padanya.

"Biarin, kamu juga sama cewek itu ya udah aku sama Gabriel" ucap Ica tak mau kalah. Sungguh lucunya perdebatan manja ini.

"Maunya gimana? Mau put---" belum selesai Ica bicara mulutnya sudah di bekap oleh Arvin. Ia menggigit tangan Arvin, Arvin meringis kesakitan.

"Bisa gak kalo ada masalah jangan dikit-dikit minta putus. Ini masalah bisa di selesaikan, jangan di perpanjang. Dasar chilldish" ucap Arvin kesal. Apa-apaan Arvin mengatai Ica chilldish fikir Ica.

"Ya udah terserah!!" Ica beranjak pergi namun tangannya di cekal oleh Arvin.

"Maaf" Arvin memeluk Ica. Ica menenggelamkan wajahnya di pelukan Arvin. Ica melepas pelukan Arvin lalu menggaruk tengkuknya yang pasti tak gatal. Kini suasana di antara mereka hening, mereka saling diam hingga Vano memecah keheningan mereka.

"Kenapa diem-dieman" tanya Vano.

"Nggak" jawab Ica dan Arvin bersamaan.

"Ada masalah" tanya Vano lagi.

"Nggak" lagi-lagi Ica dan Arvin menjawab bersamaan. Vano hanya tersenyum melihat tingkah mereka berdua.

"Ya udah deh" Vano pergi meninggalkan mereka berdua.

"Udah sana pulang, mau ngapain lagi disini" usir Ica.

"Ngusir?"

"Iya"

"Udah gak marah?"

"Gak"

"Ya udah aku pulang" pamit Arvin, Ica mengantar Arvin sampai depan.

Setelah mengantar Arvin, Ica kembali ke kamarnya untuk bermalas-malasan lagi. Ia duduk di balkon kamarnya.

"Kok Arvin jadi bawel ya kalo sama gue, tapi kalo sama orang lain dingin kecuali lagi kumpul osis" gumamnya.

"Pokoknya gue harus jaga Arvin dari si sekretaris genit itu" ucapnya pelan.









Halo guys! Semoga suka ya sama cerita nya, maaf kalo ada typo, maaf kalo kurang seru. Jangan lupa vote, comment, dan follow akun aku ya.

My Cold Prince [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang