Waspada typo🚨
VOTE dulu guys please dengan vote kalian sangat mendukung aku untuk terus lanjutin cerita ini.
Sudah 1 minggu Arvin koma. Ica terus menemani Arvin tanpa pulang, itu sangat membuat otang tua nya khawatir.
"Ca, kamu pulang dulu ya istirahat. Nanti kalo udah istirahat kamu boleh kesini lagi, inget kamu harus jaga kesehatan" ucap mami Arvin.
"Nggak Mi, Ica pengen disini nemenin Arvin" ucap Ica dengan raut wajah sendu, kantung mata hitam dan bengkak.
"Liat Ca, mata kamu bengkak karena kamu nangis terus, kantung mata kamu juga hitam itu kamu kekurangan tidur" mami melihat Ica miris.
"Ya udah Mi, Ica pulang dulu sebentar ya, nanti Ica balik lagi kesini" ucap Ica, mami hanya mengangguk.
"Vin aku pulang dulu ya" pamitnya pada Arvin yang belum sadarkan diri.
Saat Ica akan keluar tiba-tiba saja Arvin kejang-kejang, ia langsung berlari ke arah Arvin.
"Mi Arvin kenapa Mi" air mata Ica mengalir lagi. Mami langsung memanggil dokter untuk memeriksa Arvin.
"Maaf kalian harus tunggu di luar, biar dokter yang menangani pasien" ucap suster, Ica dan mami pun keluar.
Mami terus memeluk Ica. Setelah beberapa lama suster keluar."Maaf disini ada yang golongan darahnya AB? karena beliau kehabisan darah dan stok darah di PMI habis" ucap suster.
"Saya A" ucap Ica kecewa.
"Saya juga A, sus. Kalo yang AB papi nya, tapi papi nya lagi di luar negeri" ucap mami lirih. Tiba-tiba ada seseorang yang datang untuk mendonorkan darahnya.
"Saya bersedia mendonorkan darah saya" ucap seseorang sambil berjalan ke arah suster. Ica mendongakkan kepalanya, ternyata itu adalah Agatha penyebab Arvin seperti ini. Emosi Ica meluap, ia berdiri dari duduknya.
"Ngapain lo kesini, belum puas nyakitin Arvin. Ini semua karena lo" ucap Ica kesal.
"Ca sabar Ca. Biarin dia bertanggung jawab dan mendonorkan darahnya, supaya Arvin bisa cepet sadar" mami memberikan Ica pengertian. Ica menggeleng.
"Ca mami mohon, biarin dia mendonorkan darahnya, kamu sayangkan sama Arvin?" mami terus membujuk Ica agar setuju. Akhinya Ica mengangguk. Agatha langsung di bawa untuk di ambil darahnya.
Setelah beberapa lama Agatha keluar,lalu berlutut dihadapan Ica.
"Ca, gue minta maaf ya, gue gak sengaja" ucap Agatha menyesal.
"Gak gue gak mau maafin lo, coba aja kalo lo gak terobsesi berlebihan sama Arvin, gak bakal kayak gini faham lo" ucap Ica penuh penekanan
"Ca, kamu harus maafin dia, kita kan harus saling memaafkan" bujuk mami.
"Tapi Mi dia yang udah buat Arvin kayak gini" ucap Ica terisak.
"Lagian dia udah tanggung jawab sayang, maafin ya" ucap mami.
"Ca gue mohon maafin gue, gue janji gak bakal ganggu hubungan kalian lagi" ucap Agatha meyakinkan Ica.
"Ya udah gue maafin lo, tapi lo jangan ganggu gue sama Arvin lagi. Sekarang lo boleh pergi. Oh ya makasih karena lo udah donorin darah lo" ucap Ica namun ia tak memandang wajah Agatha.
"Makasih ya Ca udah maafin gue" Agatha memeluk Ica namun Ica tak membalas pelukan itu.
"Tante saya pulang dulu, dan maaf udah buat Arvin kayak gini" ucap Agatha pada mami Arvin. Agatha pun meninggalkan mereka berdua.
Teman Ica dan teman Arvin datang untuk menjenguk Arvin.
"Ca lo belum pulang" ucap Stella, Ica hanya menggeleng.
"Pulang ya sama gue" bujuk Maureen.
"Iya Ca, nanti lo kesini lagi" saran Satria.
"Gak mau" ucap Ica.
"Ca inget kesehatan lo. Pasti bunda khawatir sama lo, pulang ya nanti di antar Alvredo aja" ucap Stella, Alvredo mengangguk.
"Ya udah, Mi Ica pulang dulu ya" pamitnya lalu menyalami mami Arvin. Mami hanya mengangguk. Ica pulang di antar oleh Alvredo. Sedari tadi Ica hanya melamun dan menatap kosong.
•
•
•
Halo guys! Semoga kalian suka ya sama ceritanya, maaf kalo ada typo, jangan lupa vote, comment, dan follow akun aku ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Prince [TAMAT]
Teen FictionWanita keturunan Belanda yang memiliki wajah cantik, dia bernama Fransisca Henzie Van Lucas. Dia menyukai musik, mungkin musik adalah belahan jiwanya. Dia pun menjadi ketua eskul musik di sekolahnya. Dia juga sangat tergila-gila pada Arvin si panger...