💛28-Surprise

532 22 0
                                    

Waspada typo🚨

VOTE dulu guys please dengan vote kalian sangat mendukung aku untuk terus lanjutin cerita ini!!!


















Malam ini pukul 23.00,Arvin sudah stay di rumah Ica, kebetulan Ica sudah tidur. Arvin juga sudah membawa kue ulang tahun dan kado untuk Ica. Tidak hanya Arvin, ada juga Stella, Maureen, Alvredo, dan Satria.

"Duh lama banget sih ngantuk gue" ujar Maureen.

"Heh gula aren kalo ngomong jangan keras keras" bisik Satria.

"Eh kalian jangan berantem mulu" ucap Stella.

"Bang Vano ada makanan gak sih" tanya Alvredo pada Vano.

"Ambil aja di kulkas" ucap Vano.

Arvin masih anteng dengan game nya, ia sedang 'mabar' bersama Vano sambil menunggu pukul 12 malam.

"Eh bangun woy udah jam 12 kurang 5,ayo siap siap" ucap Arvin. Arvin sudah memegang kue black forets kesukaan Ica, kata bunda nya sih gitu.

"Yuk langsung aja ke kamarnya" ajak Vano. Mereka semua langsung ke kamar Ica, termasuk ayah dan bunda nya.

Tepat pukul 12.00 malam, semua langsung menyanyikan lagu selamat ulang tahun. Ica yang merasa tidurnya terusik, ia langsung membuka matanya sekilas ia melihat banyak orang.

"Selamat ulang tahun Ica!!" ucap mereka bersamaan.

"Ini bukan mimpi kan" ucap Ica.

"Anak bunda udah dewasa ya, selamat ulang tahun Ca, semoga cita-cita kamu tercapai ya, panjang umur, sehat selalu, jangan egois ya sayang" ucap bunda.

"Anak ayah yang dulu selalu manja kalo sama ayah sekarang udah gede, jangan manja lagi ya" ucap ayah.

"Selamat ulang tahun adek manja, semoga karrier kamu sukses terus ya" ucap Vano sambil memeluk Ica.

"Happy birthday Ica" ucap Maureen dan Stella bersamaan lalu mereka bertiga berpelukan.

"Selamat ulang tahun ya Ca" ucap Alvredo sambil menjabat tangan Ica.

"Selamat ulang tahun ya Ca" ucap Satria yang juga menjabat tangan Ica.

"Makasih semua nya" ucap Ica.

"Ca, selamat ulang tahun ya, semoga kamu panjang umur, sehat terus, karrier kamu semakin sukses, cita-cita kamu yang belum tercapai semoga tercapai ya" ucap Arvin. Ica memeluk Arvin.

"Tiup dong lilinnya" ucap Vano. Ica meniup lilin yang ada di kue ulang tahun yang di pegang oleh Arvin. Setelah di tiup, kuenya di pegang oleh Maureen, karena Arvin akan memberikan kado nya.

"Ca ini kado dari aku" Arvin memeberikan kotak perhiasan berukuran kecil. Ica membuka kotak itu, ia membulatkan matanya.

"Arvinnn! Ini buat aku" ucap Ica tak percaya, Arvin mengangguk. Ica langsung memeluk Arvin senang.

"Ekhemm" deheman ayah. Dua sejoli itu langsung melepaskan pelukannya.

"Emang isinya apaansih Ca" tanya Stella penasaran.

"Cincin berliannn!!" ucap Ica kegirangan. Semua orang yang berada  di sana membulatkan matanya.

"Nak Arvin, apa itu tidak berlebihan" ucap Bunda.

"Nggak,tan. Arvin cinta banget sama Ica. Kalo Arvin udah sukses, Arvin bakal nikahin Ica kok" ucap Arvin.

"Jangan panggil kami dengan sebutan om dan tante ya Vin. Panggil ayah sama bunda" ucap ayah. 

"Iya yah" ucap Arvin.

"Ayah percaya nak Arvin akan menepati janjinya suatu hari nanti, jangan kecewa kan kami semua ya nak" ucap Ayah pada Arvin, Arvin hanya mengangguk.

"Ca potong dong kue nya, gue ngiler nih" celetuk Satria.

"Ya udah yuk kita ke ruang tamu aja" ajak bunda, semua orang pun segera ke ruang tamu. Saat di ruang tamu bunda langsung memotong kue nya lalu membagikan kue nya.

"Tante kita boleh nginep disini gak, tidur disini juga gak papa" izin Alvredo.

"Boleh, ini kan sudah larut malam, besok pagi aja kalian pulangnya ya" bunda Ica mengizinkan mereka semua menginap.

"Stella, Maureen lo tidur sama gue aja" ucap Ica. Maureen dan Stella hanya mengangguk.

"Ya udah yuk tidur sekarang" ajak Ica. Saat Ica akan beranjak, tangannya di tahan oleh Arvin. Ica menoleh ke arah Arvin.

"Kenapa Vin" Ica mengerutkan keningnya.

"Cincin nya pake terus ya" bisik Arvin. Ica hanya tersenyum manis. Ica langsung ke kamarnya, di susul oleh Maureen dan Stella.

"Ca gimana perasaan lo sekarang" tanya Stella heboh.

"Gue seneng banget tau gak pas Arvin mau nikahin gue nanti" ucap Ica.

"Gila lo di kasih cincin berlian, gue aja belum pernah" ujar Maureen.

"Udah deh, tidur yuk. Sebenernya dari tadi gue tuh ngantuk tau" ucap Ica lalu menarik selimutnya, Maureen dan Stella pun segera menyusul Ica ke alam mimpi. Sungguh malam yang indah fikir Ica.


Halo guys! Semog kalian suka ya sama ceritanya, maaf kalo ada typo. Jangan lupa Vote, comment, dan follow akun aku ya.

My Cold Prince [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang