Waspada typo🚨
VOTE dulu guys please dengan vote kalian sangat mendukung aku untuk terus lanjutin cerita ini.
Setelah Ica pulang sebentar ia langsung menuju rumah sakit lagi, ia tak tenang meninggalkan Arvin berlama-lama. Ia telah membawa baju-baju nya. Sesampainya di rumah sakit Ica langsung masuk ke ruangan Arvin.
"Lho kok pulang nya sebentar banget" sahut mami Arvin.
"Iya Mi, kan cuma mandi sama bawa baju doang" ucap Ica.
"Maksud mami kamu pulang terus tidur besok baru kesini lagi" ucap mami.
"Ica gak tenang Mi" ucap Ica.
"Ya udah kamu tidur aja di sofa ya" ucap mami. Ica hanya mengangguk. Teman-teman Arvin sudah pulang dari tadi, Ica ke rumah sakit naik Taksi.
Saat Ica akan memejamkan matanya, ia melihat jari Arvin yang bergerak. Ia langsung mengurungkan niatnya untuk tidur.
"Mi liat Arvin sadar" mata Ica berbinar.
"Ya udah mami panggil dokter dulu ya" mami langsung memanggil dokter.
"Vin.." panggil Ica lirih. Dokter pun datang lalu ia langsung memeriksa Arvin.
"Syukurlah keadaan nya mulai membaik, hanya saja kita harus menunggu luka nya kering" ucap Dokter.
"Makasih ya dok" ucap mami, lalu dokter itu pergi meninggalkan ruangan Arvin. Arvin mengerjapkan matanya, tak lama ia membuka matanya sempurna dan melihat sekeliling.
"Vin.." panggil Ica lirih, Arvin menoleh ke arah sumber suara.
"Kamu siapa" ucap Arvin.
"Aku Ica, pacar kamu" ucap Ica dengan raut wajah cemas. Masa iya Arvin hilang ingatan fikir Ica.
"Iya iya aku tau" ucapnya tertwa kecil.
"Ih, baru bangun udah bikin cemas" Ica mengerucutkan bibirnya.
"Vin, syukurlah kamu udah sadar. Kamu tau, kamu koma seminggu dan Ica gak tidur dia nangis terus. Liat tuh matanya" adu mami pada Arvin. Arvin langsung melihat ke arah Ica. Lalu ia menyuruh Ica mendekat padanya. Ia mengusap pipi Ica.
"Kamu tidur sekarang ya" ucap Arvin. Ica menggeleng.
"Ca..!" lirih Arvin.
"Aku pengen nemenin kamu" ucap Ica.
"Iya, kamu tidur dulu aku gak mau kamu sakit" ucap Arvin.
"Ya udah aku tidur" akhirnya Ica tidur di sofa. Mami yang melihat tingkah anaknya hanya mengulum tawanya.
"Oh iya Vin, kamu mau minum atau makan?" tanya mami.
"Minum aja Mi" mami mengambilkan minum untuk Arvin lalu membantunya untuk meminum air.
"Oh iya Vin, kamu udah maafin Agatha?" tanya mami.
"Mi dia kan yang udah buat aku kayak gini masa Arvin maafin dia sih Mi, harusnya dia di penjara" jawab Arvin.
"Tapi dia udah donorin darahnya buat kamu, soalnya waktu itu stok darahnya habis, terus dia datang buat donorin darah, dia juga udah minta maaf sama Ica dia sngat menyesal Vin" ucap mami.
"Ya udah nanti Arvin pertimbangin lagi ya Mi" ucap Arvin.
Sore hari tiba, Ica sudah terbangun dari tidurnya.
"Kok udah bangun" ucap Arvin pada Ica.
"Gak bisa tidur" ucapnya.
"Udah makan belum" tanya Arvin.
"Belum"
"Makan dulu sana, di kantin ada mami biar sekalian" ucap Arvin. Tiba-tiba Alvredo dan Satria masuk ke ruangan Arvin.
"Vin lo udah sadar" sahut Satria. Arvin hanya mengangguk.
"Udah lah Sat, kalo gak bangun si Ica nangis terus sampe nangis darah" ledek Alvredo, lalu ia di tatap tajam oleh Arvin.
"Sorry Vin sorry" ucap Alvredo.
"Oh iya Ca, ini ada titipan dari Stella" Alvredo memberikan Ica sekantung kresek yang entah apa isinya. Ica melihat isinya itu adalah sekotak pizza.
"Ini pizza buat gue?" tanya Ica pada Alvredo.
"Iya kata Stella lo belum makan dari kemarin makanya dia nyuruh gue buat kasih pizza ini ke lo, tapi inget ya dari Stella bukan gue" jawab Alvredo. Ica langsung memakan pizza nya.
"Bagi dong Ca" ucap Satria.
"Nih" Ica menyodorkan kotak pizza itu pada Satria.
"Aku mau juga dong" sahut Arvin.
"Gak boleh, kamu baru sembuh kamu makan makanan rumah sakit aja" ucap Ica.
"Oh ya kita pulang dulu ya udah malem nih" pamit Alvredo. Lalu Alvredo dan Satria pulang.
"Vin, maafin aku ya gara-gara aku kamu jadi kaya gini" ucap Ica smbil menundukkan kepalanya. Arvin mengusap puncak kepalanya.
"Ca, ini kewajiban aku buat jaga kamu sebagai pacar aku. Aku rela kehilangan nyawa aku demi kamu" ucap Arvin.
"Tapi Vin.." Ica belum menyelesaikan perkataannya sudah di potong oleh Arvin.
"Ca, udah jangan nyalahin diri kamu sendiri" ucap Arvin.
"Iya Vin" sahut Ica pelan.
"Mending sekarang kamu tidur" ucap Arvin.
"Aku tidur disini ya" ucap Ica.
"Janganlah, masa kamu tidur sambil duduk nanti sakit badan kamu" ucap Arvin.
"Ih sekarang bawel ya" ucap Ica.
"Udah cepet tidur" tegas Arvin. Ica pun tidur di sofa.
•
•
•
Halo guys! Semoga suka ya sama cerita nya, Maaf kalo ada typo. Jangan lupa vote, commenf, dan follow akun aku ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Prince [TAMAT]
Teen FictionWanita keturunan Belanda yang memiliki wajah cantik, dia bernama Fransisca Henzie Van Lucas. Dia menyukai musik, mungkin musik adalah belahan jiwanya. Dia pun menjadi ketua eskul musik di sekolahnya. Dia juga sangat tergila-gila pada Arvin si panger...