Typo Bertebaran🚨Vote dulu guys please:)
Hari ini sekolah akan mengadakan pemilihan ketua osis yang baru. Kandidat nya yaitu Arvin dari kelas IPA 1,Adella dari kelas IPS 3,Agatha dari kelas IPA 4, Gabriel dari kelas IPA 2.
Semua warga sekolah sudah berkumpul di lapangan untuk mendengarkan visi, misi, dan program dari kandidat ketua osis. Setelah mendengarkan visi, misi, dan program, kini semua warga sekolah memilih satu di antara mereka dengan cara voting.
"Ca lo pilih siapa?gue bingung mau pilih siapa, semua nya bagus" ucap Stella.
"Mesti nya lo gak usah nanya lagi gue mau pilih siapa, ya jelaslah pangeran gue tersayang" ucap Ica lebay.
"Mulai deh lebay nya" ucap maureen memutar bola matanya malas.
Setelah semua memilih, kini saatnya menghitung hasil voting. Semua murid tak menyaksikan nya, hanya perwakilan dari setiap kelas saja. Ica, Stella, dan Maureen memilih untuk berdiam di kantin.
"Ca traktir kita ya, lo kan udah kepilih jadi ketua eskul musik, itung-itung syukuran de" rayu Stella agar dapat makan gratis.
"Iya Ca, lo gak pernah traktit kita" tambah Maureen.
"Iya iya deh, karena gue orangnya baik dan tidak sombong gue bayarin" ucap Ica enteng.
"Serius lo, Awas ya kalo bohong gue patahin leher lo" ancam Stella.
"Edunn ternyata Stella galak" ucap Maureen.
Maureen dan Stella pergi memesan makanan Ica sudah menitip makanan ke Maureen.
"Nih pesenan lo" Maureen memberikan semangkuk Bakso.
"Busettt ini pesenan lo Stell?" ucap Ica membelalakan matanya, karena Stella memesan banyak makanan.
"Iya kenapa, kan mumpung lagi gratis" ucap nya.
"Iya, tapi kira-kira dong. Bukan karena uang gue kurang, tapi apa lo sanggup ngabisin itu" ucap Ica.
"Gue yakin gue bisa ngabisin ini semua, kalo gak habis gue bakal ngerjain tugas kalian deh" ucap nya asal.
"Bener ya, awas kalo bohong gue patahin leher lo" ucap Maureen membalikan kata-kata Stella.
"Iya iya"
Ica, Maureen dan Stella pun memakan pesanan mereka. Stella masih tersisa satu mangkuk lagi.
"Aduhhh guys gue gak sanggup lagi, perut gue udah begah" ucap Stella.
"Nahkan, apa gue bilang. Maka nya lo pesen yang sekira nya bakal habis" tegur Ica.
"Iya iya maaf, gue mau tidur dulu di uks" ucap Stella.
"Eh gak boleh langsung tidur lo duduk dulu selama satu jam" ucap Maureen.
''Untuk seluruh siswa harap berkumpul di lapangan" ucap slah satu guru melalui pengeras suara. Semua murid berhamburan ke lapangan.
"Oke baik, jadi kita akan mengumumkan hasil voting" ucap pak Elang selaku pembina osis dan guru fisika.
"Voting tertinggi adalah Arvin dengan 264 suara, Gabriel 183 suara, Adella 142 suara, dan Agatha 111 suara. Jadi, Arvin ketua osis, Gabriel wakil 1,Adella wakil 2 dan Agatha sekretaris 1" ucap Pak Elang. Semua murid bertepuk tangan.
"Yeay pilihan gue gak salah, emang ya pangeran gue jiwa pemimpin nya besar" ucap Ica.
"Btw gue juga pilih Arvin" ucap Stella tak mau kalah.
"Gue juga pilih Arvin dong" ucap Maureen.
"Eh Reen di kelas kita ada ketua eskul musik, ada ketos, seneng ya. Apalagi nih si ketua eskul musik sama ketos duduk nya bareng lagi" ucap Stella.
"Eh iya bener Stell, tinggal tunggu mereka berdua pacaran aja" goda Maureen.
"Udah ah ayo kita balik, kata pak Elang juga boleh pulang" ucap Ica berusaha menyembunyikan rona merah di pipi nya.
"Wait wait, lo gak mau nyamperin si Arvin buat ngucapin selamat gitu?" ucap Stella.
"Oh iya ya gue lupa, ya udah gue mah nyamperin pangeran gue dulu ya bye" ucap Ica lalu pergi.
"Arvinn" panggil Ica.
"Arvin selamat ya" ucap Ica di akhiri dengan senyum manis nya.
"Makasih"
"Arvin kmu gak ngajak aku makan gitu buat ngerayain ini?" ucap Ica dengan penuh harap Arvin akan mengajak nya dinner.
"Dateng ke rumah gue jam 19.00 di perumahan Gading no. 10" ucap Arvin datar.
"Arvin, kamu ngomong lebih dari 5 kata lho" ucap Ica.
"Hm"
"Aku boleh ke rumah kamu kan?" ucap Ica memastikan.
"Iya"
Ica berteriak dalam hati karena terlalu senang, jika ia teriak di depan Arvin nanti di sangka orang gila.
•
•
•
Halo guys! Maaf ya kalo ada yang typo, semoga suka sama ceritanya. Jangan lupa voye, comment, dan follow akun aku ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Prince [TAMAT]
Teen FictionWanita keturunan Belanda yang memiliki wajah cantik, dia bernama Fransisca Henzie Van Lucas. Dia menyukai musik, mungkin musik adalah belahan jiwanya. Dia pun menjadi ketua eskul musik di sekolahnya. Dia juga sangat tergila-gila pada Arvin si panger...