💛42-Arvin Selingkuh?!!

564 24 0
                                    

Waspada typo🚨

VOTE  dulu guys please dengan vote kalian sangat mendukung aku untuk terus lanjutin cerita ini!!!





Hari demi hari telah berlalu, Ica selalu melewati harinya bersama Arvin. Hingga kini hubungan mereka telah menginjak 1 tahun. Pertengkaran dalam hubungan mereka pun selalu ada, tapi mereka tidak pernah berfikir untuk mengakhiri hubungannya.

Ica sudah naik kelas menjadi kelas 12,sungguh waktu sangat cepat berlalu rasanya baru kemarin Ica duduk di bangku kelas 11 kini ia sudah menjadi kelas 12.

Pagi ini Ica berangkat bersama abangnya, Vano. Arvin bilang hari ini ia tidak menjemput Ica karena Arvin akan mengantar adiknya, Ica pun memakluminya.

Sesampainya di sekolah, Ica langsung menuju papan informasi untuk melihat nama dirinya berada di kelas berapa.

Ica mulai mencari namanya, dan akhirnya ia menemukan nama dirinya, ia berada di kelas 12 IPA 2, sekelas dengan Stella lagi sungguh senangnya. Tapi seketika ia mengerucutkan bibirnya ketika melihat Arvin sekelas bersama Maureen.

Pasalnya sejak dulu hingga sekarang Maureen selalu berusaha untuk merebut Arvin darinya.

"Pagi Ca" sapa Stella yang baru saja datang.

Ica menengok ke arah Stella. "Pagi Stell"

"Eh kita sekelas gak?" tanya Stella.

Ica mengangguk.

"Yeyy, seneng banget gue sekelas terus sama lo" ucap Stella bahagia.

"Gue juga seneng, tapi Arvin sekelas sama Maureen" ucap Ica.

"Ca, gue yakin Arvin setia sama lo" ucap Stella mencoba meyakinkan Ica.

"Gue tau, tapi–"

"Pagi Ca" sapa Arvin. Mata Ica langsung berbinar ketika melihat Arvin.

"Pagi sayang" jawab Ica diiringi dengan senyum manisnya.

"Ca ke kelas yu, pegel nih berdiri terus" ajak Stella.

"Ya udah yuk. Vin aku ke kelas dulu ya" ucap Ica. "Oh ya–Vin, awas ya kalo nanti kamu di kelas genit sama cewe itu" ucap Ica dengan tatapan sinis nya. Arvin hanya mengangguk.

——————

Bel telah berbunyi, semua murid masuk kelas. Hari ini masih belum belajar sepeti biasanya. Jadi Ica dan Stella memustukan untuk ke kantin.

"Mau makan gak Ca?" tanya Stella saat sudah sampai di kantin.

"Gue minum aja deh" jawab Ica. Lalu mereka berdua memesan minuman. Setelah mendapatkan minuman, mereka berdua segera duduk di bangku.

"Eh si Arvin gak kesini?" tanya Stella.

"Tadi dia chat gue, katanya lagi di perpustakaan sama Mauren–" jeda Ica.

"Maureen?, Hah—Maureen" seketika Ica terkejut dan langsung menarik Stella menuju perpustakaan.

"Ca pelan-pelan dong–ini minuman gue tumpah arghh–" ucap Stella, tapi Ica tak memperdulikannya.

Saat sampai di perpustakaan, Ica melihat Arvin yang sedang memeluk Maureen. Mata Ica memanas, ia mencoba menahan air matanya agar tak keluar, namun sia-sia cairan bening itu mulai membasahi pipinya.

Stella bingung, ia harus berbuat apa. Jujur saja melihat sahabatnya menangis hati Stella terasa sakit. Stella memeluk Ica lalu membawanya keluar.

"Ca lo tenang dulu" ucap Stella sambil mengelus punggung Ica.

Ica masih terus mengluarkan cairan bening itu. "Gue heran sama Maureen, apa sih mau nya dia"

"Udah lo gak usah fikirin itu, nanti pas pulang sekolah lo coba omongin ini baik-baik sama Arvin. Jangan egois, beri Arvin kesempatan untuk ngejelasin ini semua biar jelas" ucap Stella tulus.

"Makasih ya Stell, lo sahabat gue yang paling baik" Ica memeluk Stella.

Mereka berdua memutuskan untuk kembali ke kelas.

Bel pulang sekolah berbunyi, Ica segera beranjak dari kelas nya menuju parkiran.

"Hai Arvin" sapa Ica saat sudah di parkiran.

"Hmm" jawab Arvin dingin. Arvin langsung menaiki motornya, namun Ica masih tetap diam.

Biasanya Arvin akan memakaikan helm nya. Tapi kali ini tidak.

"Cepet naik" ucap Arvin tanpa ekspresi.

"Pakein" ucap Ica manja.

"Pake sendiri bisa kan?" ucap Arvin ketus. Ica mendengus kesal, ia memakai helm nya lalu naik ke motor Arvin.

Setelah beberapa saat berada di perjalan, kini mereka telah sampai di rumah Ica.

"Mampir dulu Vin?" ajak Ica.

"Gak, aku sibuk. Duluan ya" ucap Arvin lalu ia melajukan motornya.

"Eh Arvin tunggu–" Belum sempat Ica bertanya soal Arvin dan Maureen yang berpelukan di perpustakaan Arvin sudah pergi.

Ica masuk ke dalam rumah nya dengan raut wajah sendu, ia sedih Arvin telah berubah, apakah hubungan ini akan berakhir begitu saja?

——————

Arvin telah sampai di rumahnya, ia membanting tubuhnya ke kasur empuknya. Hatinya kini tengah resah.

"Maafin aku ya Ca, sebenernya aku juga gak mau kayak gini" gumam Arvin.

Flashback on

Arvin berjalan menuju perpustakaan, tiba-tiba saja Maureen berjalan di sampingnya. Arvin sudah menghindar, namun Maureen tetap saja mendekatinya kali ini Arvin pasrah.

Saat di perpustakaan Maureen tersandung oleh kaki meja, spontan Arvin langsung menahan Maureen agar tak jatuh.

"Makasih ya Vin" ucap Maureen. Arvin hanya mengangguk.

"Lo kenapa mau  sih pacaran sama Ica?" tanya Maureen. Mendengar nama Ica, Arvin langsung menoleh.

"Bukan urusan lo" jawab Arvin ketus.

"Kalo lo terus terusan dingin kaya gini ke gue, gue bisa aja suruh papi gue buat Ica hancur bahkan bukan hanya Ica tapi keluarganya juga" ucap Maureen tersenyum menyeringai.

"Jangan pernah sakiti Ica"

"Kalo lo gak mau Ica gue sakiti, gampang kok caranya. Lo cukup cuekin dia, setelah itu lo putus sama dia" ucap Maureen.

"Gue gak bisa–"

"Gak bisa ya? Oke gue bakal telpon papi gue sekarang" ancam Maureen.

"Oke oke gue bakal lakuin itu semua! Puas lo" ucap Arvin pasrah.

"Dan setelah lo putusin dia, lo harus jadian sama gue" ucap Maureen sambil tersenyum penuh kemenangan.

"Terserah" Arvin berdiri dari duduknya lalu meninggalkan Maureen.

Flashback off

Sungguh, Arvin melakukan ini semua karena terpaksa, hatinya akan lebih sakit ketika melihat Ica disakiti.

Arvin membuka handphone nya, ternyata ada pesan dari Ica. Ia bingung harus membalas apa. Akhirnya Arvin hanya membaca tanpa membalasnya.

"Ca, aku janji suatu saat nanti aku bakal ceritain ini semua ke kamu agar kamu gak salah paham sama aku" ucap Arvin sambil memandangi foto Ica yang ia pajang di nakasnya.





Halo guys! Lama ya gak update. Gimana gimana kangen gak sama Ica dan Arvin? Maaf ya guys kalo cerita ini kurang menarik atau kurang seru, maaf juga kalo ada yang typo. Jangan lupa juga untuk selalu vote cerita ini ya guys, please hargai jempol aku yang udah ngetik beribu ribu kata ini:( follow juga akun aku ya guys💛

My Cold Prince [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang