💛43-Putus!!?

388 21 7
                                    

Waspada typo🚨

VOTE  dulu guys please dengan vote kalian sangat mendukung aku untuk terus lanjutin cerita ini!!!

Pagi ini Ica berangkat sekolah dengan ojek online, karena Arvin tak menjemput nya lagi. Alasannya masih sama—mengantar adiknya.

Beruntunglah jalanan tak begitu macet hari ini. Hanya butuh waktu 20 menit untuk sampai ke sekolah, dan kini Ica telah sampai.

Berjalan menuju koridor sendirian. Tiba-tiba saja mata Ica menoleh ke arah parkiran, ia melihat Arvin melepaskan helm dari kepala Maureen.

"sarapan lo enak banget Ca" senyuman palsu terukir di wajahnya.

Ica melanjutkan perjalanannya menuju kelasnya. Perasaan dan mood nya sedang tidak baik pagi ini. Ia merasa kehilangan kepercayaan pada Arvin. Arvin yang dulu tak pernah berbohong, tapi sekarang Arvin mengkhianati kepercayaan Ica.

Entah apa yang membuat Arvin bertingkah laku seperti ini. Kesal, marah, kecewa,  semua menjadi satu.

"Pagi Ica ku sayang" teriak Stella dengan heboh. Ica tak menggubris Stella.

Stella yang sadar akan keadaan Ica, ia langsung duduk di sebelahnya lalu memeluk sahabat karibnya itu.

Ica mulai terisak, ia menumpahkan semua nya di pelukan Stella. Hanya Stella yang mampu memahami dirinya.

"Ca, gue gak tau apa masalah lo sekarang kalo lo siap cerita, gue pasti bakal dengerin lo"

"hiks–Arvin Stell, Arvin berangkat bareng cewek itu dia bilang ke gue mau anter adiknya, tapi gue liat dia di parkiran bareng cewe itu" Ica tak mampu menahan air matanya.

"Gue tau Ca pasti ini sakit buat lo. Gue gak tau harus berbuat apa" Stella mengeratkan pelukannya.

Karena bel masuk akan segera berbunyi, Ica menghapus air matanya.

Pelajaran kelas pertama Ica adalah Penjaskes. Ica merasa sedikit pusing, namun ia memaksakan untuk ikut pelajaran ini.

Beruntunglah ini pelajaran pertama, karena tidak terlalu panas. Namun saat sedang pemanasan tiba-tiba saja pandangan Ica kabur, lalh semua menjadi gelap.

Kelas Alvaro sedng tidak ada guru pagi ini, Alvredo sahabat karibnya baru saja tiba dari toilet.

"Vin, Ica Vin" kata Alvredo dengan raut wajah panik.

"Ica kenapa" tanya Arvin.

"Dia pingsan" ucap Alvredo, Arvin langsung berdiri. Namun saat ia akan keluar kelas,Maureen menahan nya. Arvin memutar bola matanya kesal.

Arvin kembali ke tempat duduknya.

"Maafin aku Ca"

———-

Hampir 30 menit Ica pingsan, kini ia sudah siuman. Kepala nya masih terasa pusing, ia melihat hanya ada Rafael sang ketua kelas.

"Lo udah sadar?" tanya nya.

Ica mengernyitkan dahinya. "Menurut lo?"

"Nih minum dulu" Rafael memberikan air mineral kepada Ica.

"Siapa yang bawa gue kesini?" tanya Ica penasaran.

"Gue"

Sebenarnya Ica berharap Arvin lah yang membawa nya ke UKS.

My Cold Prince [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang