💛15-Malas Sekolah

715 30 2
                                    

Waspada typo🚨

Vote dulu guys please, dengan vote kalian sangat mendukung aku untuk terus lanjutin cerita ini.

Pagi ini Ica masih terbaring di kasur empuknya. Ia sangat malas beraktivitas hari ini, padahal ia harus sekolah. Sepertinya Ica akan berpura-pura sakit saja.

"Ca sekolah gak" ucap Bunda.

"Nggak bun, males" ucap Ica enteng.

"Kenapa?" tanya bunda.

"Males aja bun, Ica gak sekolah 3 hari ya bun" ucap Ica.

"Kenapa sih" tanya bunda lagi.

"Males ketemu orang-orang di sekolah, lagian kata kak Boy Ica di undang ke acara Jakarta festival" ucap Ica, kak Boy adalah manager nya Ica.

"Ya udah kalo gitu" bunda pasrah dengan ucapan Ica.

"Kemana Ica bun?" tanya ayah.

"Gak mau sekolah katanya Yah, kayaknya sih lagi ada masalah gitu" ucap bunda pada ayah.

"Kenapa lagi anak itu" ayah bingung dengan sikap Ica yang kadang-kadang seperti anak kecil.

"Dia juga mau manggung katanya Yah di acara Jakarta festival" ucap bunda.

"Ya udah deh, penyanyi kan emang udah cita-cita dia" ucap ayah.

Malam hati telah tiba, Ica sedang bersiap-siap untuk off-air

"Ca, Boy udah jemput" ucap bunda.

"Iya bun" Ica menuruni tangga ia juga pamit pada ayah, bunda dan abangnya.

Sesampainya di tempat acara, Ica cek sound terlebih dahulu. Acara sebentar lagi di mulai, Ica akan membawakan lagu Tanya Hati, lagu itu sangat cocok dengan suasana hati nya saat ini.

Di sisi lain, Arvin tengah merenung di balkon kamarnya sesekali ia memetik senar gitar yang ia pegang.

"Fransisca kenapa ya, kok gak sekolah. Apa dia marah sama gue" tanyanya pada diri sendiri.

"Apa gue harus deketin Fransisca dan jadian sama dia, karena hati gue berbisik lirih bahwa gue cinta sama Fransisca, tapi gue gengsi" gumamnya pelan. Arvin memutuskan untuk tidur.

--------------------------

Waktu menunjukkan pukul 06.30, Ica baru bangun dari tidurnya. Vano masuk ke kamar Ica.

"Udah 2 hari gak masuk sekolah, kenapa?'' tanya Vano.

"Males"

"Kenapa cerita" ucap Vano paksa, menurutnya jika Ica tidak di paksa dia tidak akan pernah cerita.

"Males aja, bawel banget sih. Udah sana keluar aku gak mau di ganggu" ucap Ica. Vano keluar dari kamar Ica.

"Ica kenapa katanya bang?" tanya Ayah.

"Dia bilang males sekolah, terus Vano di usir. Dia sekarang lagi ngurung di kamarnya. Vano takutnya ada apa-apa dan kejiwaannya terganggu Yah" ucap Vano.

"Udah biarin dia tenang dulu, nanti kita coba bicara sama dia" ucap bunda.

Di kamar Ica sedang duduk di balkon sambil bernyanyi. Dia cinta dengan Arvin tapi bagaimana dengan Arvin kemarin saja dia mengaku sebagai pacarnya hanya karena dia ingin menolong nya.

"Ah kalo gini caranya pindah sekolah aja kali ya, tapi gue gak mau ninggalin Arvin" gumamnya.

"Arvin kapan nyamperin ke rumah gue terus minta maaf" ucap Ica penuh harap.

"Gue cabut ah" ucapnya beranjak pergi.

Ica menuruni tangga bunda yang melihat itu langsung menanyakan Ica akan pergi kemana.

"Mau kemana Ca" tanya bunda.

"Mau pergi sama kak Boy bun" jawab Ica.

"Kemana" tanya bunda lagi.

"Mau meeting buat rencana meet and great" ucap Ica.

"Ini kan masih jam sekolah Ca" ucap Bunda.

"Biarin bun, udah ah Ica mau pergi" ucap Ica lalu pergi.

Ica pergi ke cafe, sebenarnya tidak ada meeting ia hanya ingin menenangkan fikiran nya saja. Ia duduk di tempat yang dekat dengan jendela. Ia melihat jam tangannya, sudah hampir 3 jam ia berada di cafe ini. Dan ini juga waktu pulang sekolah. Pada saat Ica beranjak pergi dari cafe ini Ica melihat Arvin dan teman-temannya.

"Ca, tunggu ca" Arvin mencekal tangan Ica, namun Ica memberontak lalu cekalan itu terlepas, Ica berlari sekencang mungkin.

"Kenapa Vin?" tanya Satria.

"Itu Sat, Fransisca dia kan udah 2 hari gak sekolah tapi dia malah main du cafe ini" jawab Arvin.

"Feeling gue mengatakan bahwa Fransisca marah sama lo" ujar Alvredo.

"Masa sih" tanyanya.

--------------------

Ica sampai di rumah dengan nafas yang terengah-engah karena ia berlari tadi.

"Kenapa kamu" tanya Vano. Ica hanya menggeleng dan berlari ke kamarnya.

Pagi hari selanjutnya, Ica masih tak ingin sekolah. Itu membuat semua keluarga khawatir. Ayah sedang berusaha membujuk Ica agar dia mau kembali bersekolah.

"Ca, ayah boleh masuk" ucap Ayah dari balik pintu. Ica membukakan pintu nya lalu duduk di tepi kasurnya.

"kamu kenapa gak sekolah terus. Ada masalah apa cerita sama ayah" bujuk ayah. Ica hanya memeluk sang ayah, ayah khawatir dengan keadaan Ica sekarang.

"Besok Ica sekolah, sekarang ayah keluar ya. Ica gak mau di ganggu" ucap Ica. Ayah pun menurutinya dan beranjak keluar.

Sementara suasana di kelas Ica, Stella dan Maureen khawatir dengan keadaan Ica yang sudah 3 hari ini tidak masuk sekolah, handphone nya juga tidak aktif, mereka berdua memutuskan untuk menjenguk Ica di rumahnya, apakah Ica sakit atau dia justru malas.

"Reen, nanti pulsek kita ke rumah Ica yuk" ajak Stella.

"Iya gue khawatir banget sama Ica" ujar Maureen.

"Lo mau ke rumah Ica" tanya Arvin tiba-tiba, Stella dan Maureen terkejut.

"Kenapa emangnya" ucap Stella.

"Gak" Arvin pergi begitu saja.

"Dih gak jelas banget lo jadi orang" Maureen berdecak kesal.

Waktu pulang sekolah tiba, Maureen dan Stella segera menaiki mobil Stella dan menuju rumah Ica. Sesampainya di rumah Ica mereka langsung masuk ke kamar Ica, karena tadi bundanya sudah menyuruhnya masuk.

"Ca lo kenapa gak sekolah-sekolah" tanya Stella.

"Iya, kenapa sih" timpal Maureen.

"Males"

"Kenapa, di tolak cinta nya sama Arvin" Celetuk Stella.

"Gak, udah ah jangan ledekin gue! Mending lo pulang aja deh, gue lagi pengen sendiri" ucap Ica.

"Ca, lo kalo lagi punya masalah cerita dong sama kita, jangan di pendem sendirian. Lo harus cerita biar lebih tenang" bujuk Maureen.

"Iya bener tuh" ujar Stella.

"Udah sana pulang" usir Ica.

"Ya udah kita pulang, tapi besok lo sekolah ya" ucap Stella, Ica tak menghiraukan perkataan Stella. Mereka berdua memutuskan untuk pulang, mungkin Ica masih belum siap untuk cerita. Disaat dia sudah siap cerita pasti dia akan cerita pada Stella dan Maureen.














Halo guys! Semoga suka ya sama cerita nya, maaf kalo emang cerita nya gak seru. Maaf kalo ada typo. Jangan lupa vote karena itu sangat berharga, jangan lupa juga untuk comment dan follow akun aku ya.

My Cold Prince [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang