💛14-Nadya dan Aletta

707 30 0
                                    

Waspada typo🚨

Vote dulu guys please, dengan vote kalian sangat mendukung aku untuk terus lanjutin cerita ini.



Bel istirahat telah berbunyi, semua murid berhamburan ke kantin.

"Vin ke kantin bareng yuk" ajak Ica. Arvin hanya mengangguk.

"Ekhemm, berdua aja gak ngajak kita" celetuk Alvredo.

"Tau nih" timpal Stella.

"Biarin" ucap Ica.

Ica ke kantin dengan Arvin yang di buntuti oleh teman-teman nya. Pada saat di kantin, Ica hanya duduk berdua dengan Arvin, yang lain duduk di tempat lain. Pada saat Ica dan Arvin sedang menikmati makanannya, Ica bertanya pada Arvin.

"Arvin kamu mau gak jadi pacar aku" celetuk Ica, Arvin yang mendengar itu tersedak kuah baksonya.

"Uhukk.. Uhukkk.."

"Eh minum nih minum" Ica memberikan air minum yang Arvin pesan tadi.

"Lo bercanda kan" Arvin tersentum kikuk.

"Iya, tapi kalo beneran gimana?" celetuk nya lagi.

"Gak tau, gue ke kelas duluan ya" Arvin menghindar dari Ica.

"Ish.. Arvin kok gitu sih" Ica menggerutu.

Tiba-tiba datanglah Nadya dan Aletta, Nadya menggebrak meja kantin yang di tempati oleh Ica.

"Heh lo gatel banget sih, di bilangin jangan deket-deket Arvin masih aja deket sama dia" ucap Nadya, dia bersiap untuk menyiramkan kuah bakso yang ada di tangannya. Saat ia menyiramkan kuah bakso itu bukannya terkena Ica namun kuah itu mengenai Arvin.

Arvin memang sengaja balik lagi ke kantin karena ia melihat Nadya dan Aletta. Arvin khawatir jika mereka menyakiti Ica lagi. Semua pasang mata yang ada di kantin tertuju pada mereka.

"Arvin, kamu ngapain nolongin dia sih" ucap Nadya.

"Lo yang apa-apaan, lo jangan pernah bikin masalah lagi sama pacar gue!!!" ucap Arvin menekankan kata 'pacar'. Ica yang mendengar itu sangat terkejut. Semua orang di kantin juga sangat terkejut dengan perkataan Arvin.

"Hah pacar kamu? Gak mungkin aku gak percaya" ucap Nadya tak percaya.

Arvin tak menggubris perkataan Nadya, ia menarik tangan Ica dan membawanya pergi dari kantin.

"Eh yang ada tuh lo yang gatel sama Arvin" ucap Maureen.

"Tau dasar gak tau diri lo" timpal Stella.

------

"Arvin kita mau kemana" tanya Ica.

"Gue ke kamar mandi dulu lo tunggu sini" ucap Arvin. Ica menunggu Arvin. Saat menunggu Arvin, Ica tak sengaja mendengar ucapan murid tentang dirinya.

"Ih kok si Arvin mau sih sama dia"

"Iya perasaan lebih cocok sama Nadya"

"Bener banget, dasar si Fransisca gatel"

Air mata yang sedari tadi di tahan kini jatuh dengan sendirinya. Arvin baru saja keluar dari kamar mandi sedikit terkejut mendapati Ica yang menangis.

"Lo kenapa" ucapnya sambil mengelap baju nya dengan tissu.

"Kita pacaran?" celetuk Ica.

"Gue tadi cuma mau nolongin lo, jangan GR" ucap Arvin. Hati Ica bagai tersayat pisau tajam.

"Ya udah gue duluan" ucap Ica.

"Apa gue salah ngomong" gumam Arvin pelan.

Ica berjalan menuju rooftop, ia tak sengaja bertemu dengan Nadya dan Aletta lagi.

"Lo belum kapok ya di sakitin sama gue" ucap Nadya.

"Tau nih, gak ada kapok-kapok nya emang" sahut Aletta membuat suasana semakin panas.

"LO MAU SAKITIN GUE SAMPAI MATI JUGA BOLEH SILAHKANN!! GUE UDAH GAK TAHAN SAMA SIKAP LO YANG SEENAK JIDAT, LO MIKIR GAK SIH. OTAK LO DI MANA?" amarah Ica sudah tidak bisa di tahan lagi.

"KENAPA DIEM?? AYO CEPETAN SAKITIN GUE SESUKA HATI LO!!" Ica sngat marah kali ini. Nadya dan Aletta memilih untuk pergi meninggalkan Ica.

"KENAPA LO PERGI, GAK BERANI LO" teriak Ica, karena Nadya dan Aletta mulai jauh.

Halo guys! Semoga suka ya sama ceritanya, maaf kalo ada typo. Jangan lupa vote, comment, dan follow akun aku ya.

My Cold Prince [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang