💛5-Nasi Goreng

940 35 0
                                    

Waktu menunjukkan pukul 05.40, Ica sedang bersiap-siap untuk sekolah. Pagi ini Ica merasa sangat bahagia, karena ia akan bertemu dengan Arvin. Maka dari itu Ica akan membuatkan Arvin nasi goreng special.

"Ca!! Cepetan turun sarapan" ucap Bunda dari lantai bawah.

"Iya bun" ucap Ica.

Ica pun turun ke lantai bawah untuk memasak dan sarapan.

"Bun tolong bikinin Ica roti pake selai nanas ya, Ica mau masak nasi goreng dulu" ucap Ica, lalu pergi ke dapur untukmemasak.

"Kamu ngapain masak sih Ca?" ucap Bunda sambil mengolesi roti dengan selai nanas.

"Ica pengen bawa bekel aja Bun" ucap Ica.

"Kamu kan bisa bilang bilang ke Bunda kalo kamu mau bawa bekel, nanti Bunda bikinin" ucap Bunda.

"Udah gak papa bun" ucap Ica.

"Pagi semuanya, rame bener sih" ucap Vano.

"Pagi bang, abang mau sarapan apa?" ucap Bunda.

"Abang mau sarapan roti pake coklat Bun" ucap Vano.

"Ya udah Bunda bikinin dulu ya" ucap Bunda. Vano hanya mengangguk.

Setelah selesai membuat nasi goreng seafood special, Ica kembali ke meja makan untuk sarapan.

"Wihh apaan tuh? Wangi bener" ucap Vano.

"Nasi goreng seafood untuk orang special" ucap Ica.

"Lo punya pacar?" ucap Vano.

"Udah kalian sarapan aja, nanti terlambat ke sekolahnya" ucap Bunda.

"Oh iya Bun, Ayah kemana kok gak sarapan?" ucap Ica.

"Ayah berangkat ke luar kota semalem" ucap Bunda.

Setelah selesai sarapan Ica dan Vano berpamitan kepada Bundanya untuk berangkat sekolah.

"Bun kita berangkat sekolah dulu ya" ucap Ica, sambil mencium punggung tangan Bundanya, Vano pun begitu.

"Iya hati-hati ya" ucap Bunda.

Ica dan Vano pun berangkat sekolah menggunakan motor. Jarak rimah Ica dan sekolah tidak terlalu jauh, hanya membutuhkan waktu 25 menit untuk sampai.

Akhirnya Ica dan Vano sampai di sekolah. Setelah berpamitan dengan Vano, Ica pun langsung berjalan menuju kelasnya, ternyata sudah ada sahabatnya.

"Bawa apa Ca?" ucap Stella.

"Ini sarapan buat Arvin" ucap Ica sambil tersenyum manis.

"Ciee lo suka ya sama Arvin" ucap Maureen.

"Ssssttt, jangan keras-keras ngomong nya!!" ucap Ica.

"Ca! Lo kok tega sih mau rebut pacar gue!! Tega lo, hiks...hiks" ucap Stella dramatis.

"Lo marah sama gue?" ucap Ica.

"Nggak lah. Lo ambil aja Arvin, gue cuma bercanda kok" ucap Stella.

"Jadi gak papa kalo gue suka sama Arvin?" ucap Ica.

"Iya Fransisca" ucap Stella smbil mencubit pipi Ica.

Tak lama setelah itu Arvin pun datang. Arvin menaruh tas nya lalu duduk. Ica menghampiri Arvin. Stella dan Maureen pun pergi meninggalkan mereka berdua.

"Arvin, lo udah sarapan belum? Gue udah bikinin sarapan buat lo nih" ucap Ica sambil memberikan kotak makan itu kepada Arvin. Arvin mengerutkan keningnya seolah berkata "apa ini?"

"Ini nasi goreng seafood buatan gue sendiri semoga lo suka ya" ucap Ica.

"Gue alergi" ucap Arvin.

Raut wajah Ica berubah, dia nampak sedih.

Arvin yang melihat Ica sedih jadi merasa tak enak hati, dia pun mengambil kotak makan itu dan memakannya.

"Lho, katanya alergi? Kok dimakan? Jangan di makan kalo emang alergi, nanti lo kenapa-napa lagi" ucap Ica.

"Sayang"

"Lo sayang gue Vin? Gue juga sayang kok sama lo" ucap Ica tersipu malu.

"Makanannya"

Ica malu setengah mati.

Badan Arvin mulai terasa gatal dan memerah. Arvin merasa badannya memanas, dan sesak nafas.

Ica sangat takut jika Arvin kenapa-napa.

"Vin lo gak papa kan? " ucap Ica sangat khawatir.

"Gue kan udah bilang kalo emang lo alergi gak usah di makan" ucap Ica lirih.

Ica pun berjalan keluar untuk mencari pertolongan. Setelah menemukan pertolongan Arvin pun di bawa ke uks. Ica merasa sangat bersalah.

"Ca, ini kronologisnya gimana?" tanya bu Mega.

"Jadi saya bawain dia sarapan, sarapannya itu nasi goreng seafood, saya gak tahu kalo Arvin alergi seafood. Tapi tadi dia udah bilang. Setelah bilang kaya gitu dia malah makan nasi gorengnya, padahal saya udah larang dia buat makan itu kalo emang alergi, soalnya saya takut dia kenapa-napa. Eh dia keras kepala bu, dia tetep makan nasi gorengnya" Ica menjelaskan semuanya.

"Oh jadi gitu. Nanti kalo Ayah nya Arvin nanyain, kamu jelasin ya Ca" ucap bu Mega.

"Iya bu. Bu saya mau nungguin Arvin di sini gak papa kan bu?" ucap Ica

"Iya gak papa Ca"

Ica pun duduk di samping ranjang kasur uks, dia menatap Arvin. Pada saat Ica menatap wajah Arvin tiba-tiba dia bangun.

"Arvin maafin gue ya, ini salah gue" ucap Ica.

"Berhenti nyalahin diri lo sendiri" ucap Arvin tanpa ekspresi.

"Tapi kan—" belum selesai Ica bicara, perkataannya di potong oleh Arvin.

"Stop!!" ucap Arvin.

Suasana kembali hening. Mereka saling diam.

Pintu uks terbuka, seorang pria berpakaian formal memasuki uks.

"Kamu kenapa Vin?" ucap pria itu.

"Tadi Arvin gak sengaja makan seafood Pi" ucap Arvin

"Dari siapa makanan itu?" ucap pria itu.

"Dia" ucap Arvin sambil menunjuk Ica.

"Jadi kamu yang buat anak saya seperti ini" ucap papi nya Arvin.

"Maaf om, saya kira dia tidak alergi seafood, tadi Arvin jug udah bilang sama saya kalo dia alergi, saya udah larang dia buat makan kalo emang alergi. Tapi dia tetep aja makan itu om. Sekali lagi saya minta maaf ya om" Ica menjelaskan kejadian tadi kepada papi nya Arvin.

"Ya sudah tidak papa. Maaf ya tadi om emosi" ucap Papi nya Arvin.

Setelah Papi nya Arvin memaafkan Ica, ia pun langsung ke luar dari uks dan segera ke kelas untuk melanjutkan kegiatan belajarnya.

.

.

.

Halo guys! Maaf ya kalo ada yang typo, semoga suka sama cerita nya. Jangan lupa vote, comment, dan follow akun aku ya.

My Cold Prince [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang