Waspada typo🚨
VOTE dulu guys please karena dengan vote kalian sangat mendukung aku untuk terus lanjutin cerita ini.
"Anak-anak besok kita semua akan kemah di daerah puncak" ucap bu Mega.
"Bu kita pake baju nya bebas kan" ucap salah satu murid.
"Iya bebas, tapi yang sopan ya" jawab bu Mega.
"Berapa hari bu" tanya Maureen.
"Seperti nya 3 hari" jawab bu Mega.
"Dan kalian harus ada perwakilan untuk pentas seni" ucap bu Mega.
"Bu gimana kalo Ica sama Arvin aja duet" pendapat salah satu murid.
"Ya sudah Ica, Arvin kalian mau?" tanya bu Mega, lalu Ica dan Arvin mengangguk.
"Bagaimana kalian semua setuju?" tanya bu Mega pada semua murid.
"Setuju!" jawab semua murid serempak. Bel istirahat pun berbunyi.
"Ca nanti ke mall yuk kita beli persiapan buat kemah" ajak Stella.
"Gak" bukan nya Ica yang menjawab tapi malah Arvin.
"Kenapa Vin" tanya Ica bingung.
"Gak boleh aja" ucap Arvin datar.
"Ya udah Stell gue gak ikut dulu, mungkin Arvin masih trauma karena gue di culik, maaf ya gue gak bisa ikut" ucap Ica.
"Ya udah gue ngerti ke khawatiran Arvin kok Ca" ucap Stella memahami Ica.
"Ke kantin yuk" ajak Maureen.
"Mau ke kantin gak Vin?" tanya Ica.
"Nggak deh" jawab Arvin.
"Aku ke kantin dulu ya" ucap Ica, Arvin hanya mengangguk. Ica dan kedua temannya segera ke kantin.
"Ca lo beruntung banget ya dapet Arvin, walaupun dia sikapnya suka dingin ternyata dia perhatian juga ya sama lo, bahkan dia rela berkorban buat lo" ucap Stella.
"Enak ya kalian punya pacar" ucap Maureen.
"Makanya Reen lo sama Satria aja" celetuk Ica. Bel masuk sudah berbunyi, kini mereka semua kembali ke kelas. Dan memulai kembali kegiatan belajarnya. Tak lama setelah itu, pak Tristan memasuki kelas Ica dan mulai mengajar disana.
---------
Bel pulang sekolah sudah berbunyi. Rencana nya hari ini Ica akan belanja kebutuhan untuk kemah nanti tapi bersama Arvin. Arvin tak mengizinkan Ica pergi tanpanya sepertinya ia masih trauma atas kejadian Ica di culik.
Sesampainya di supermaket Ica langsung memilih cemilan. Arvin hanya mengiyakan apa yang Ica mau. Setelah selesai berbelanja kini mereka memutuskan untuk pulang. Arvin akan mengantar pulang Ica terlebih dahulu.
"Mau mampir Vin?" tanya Ica.
"Mau" Arvin turun dari mobilnya lalu mengikuti langkah Ica.
"Bun besok sekolah mau kemah di daerah puncak lho" ucap Ica pada bundanya.
"Ya udah gak papa, Arvin jagain Ica ya" pesan bunda pada Arvin. Yang di beri pesan hanya mengangguk.
"Bun, Ica sama Arvin ke kamar dulu ya bun" ucap Ica, bunda mengerutkan keningnya.
"Nggak macem-macem kok bun, cuma mau beresin buat besok, terus mau latihan buat pentas seni" ucap Ica, lalu ia ke kamar dengan Arvin. Tenang saja pintu kamarnya ia buka agar tak ada yang mengira mereka berbuat Macam-Macam.
"Vin cemilan kamu mau di tas kamu atau tas aku?" tanya Ica.
"Tas kamu aja deh" ucap Arvin, ia sedang memegang gitar Ica.
"Vin latihan yuk buat pentas seni" ajak Ica. Arvin mengangguk.
"Mau lagu apa" tanya Arvin.
"Aku sih ikut kamu aja" ucap Ica, lalu Arvin mulai mencari lagu lewat handphone nya. Setelah menemukan lagu yang cocok mereka segera latihan.
"Ekhem" terdengar suara deheman Arvin dan Ica langsung menoleh.
"Gak boleh berduaan di kamar" ucap Vano.
"Yee sirik aja lo jomblo" ledek Ica pada Vano. Vano membulatkan matanya.
"Ca, besok aku jemput kamu ya. Sekarang aku mau pulang dulu" pamit Arvin lalu verjalan keluar bersama Ica.
"Bang, pulang dulu ya" pamit Arvin pada Vano.
Ica mengantar Arvin hingga keluar. Arvin melajukan mobilnya, Ica masih menatap kepergian mobil Arvin. Setelah mobil Arvin mulai menjauh ia kembali lagi ke kamarnya.
•
•
•
Halo guys! Semoga suka ya sama ceritanya, maaf kalo ada typo. Jangan lupa vote, comment, dan follow akun aku ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Prince [TAMAT]
Teen FictionWanita keturunan Belanda yang memiliki wajah cantik, dia bernama Fransisca Henzie Van Lucas. Dia menyukai musik, mungkin musik adalah belahan jiwanya. Dia pun menjadi ketua eskul musik di sekolahnya. Dia juga sangat tergila-gila pada Arvin si panger...