💛40- Terpilih

459 28 0
                                    

Waspada typo 🚨

VOTE dulu guys please dengan Vote kalian sangat mendukung aku untuk terus lanjutin cerita ini!!!





















Setelah beberapa hari di rawat di rumah sakit, kini Ica akan kembali masuk ke sekolah. Arvin sudah menjemput Ica, ia menunggu di luar.

"Bun, Yah. Ica berangkat ya" pamitnya sambil mencium punggung tangan ayah dan bunda secara bergantian.

"Iya. Jangan jajan sembarangan ya!" ucap ayah.

"Kalo masih pusing ke uks aja" sahut bunda.

"Iya iya" ujar Ica, lalu ia segera beranjak keluar.

"Pagi Siwon-ku" sapa Ica diiringi senyum khas nya.

"Pagi juga Yoona-ku" sahut Arvin.

"Yuk berangkat" ajak Ica, lalu Arvin pun melajukan mobilnya.

Sesampainya di kelas, Ica langsung di sambut hangat oleh Stella.

"Ica!! Gue kangen banget sama lo" ucap Stella sambil memeluk Ica erat.

"Ish Stella, gue gak bisa nafas" gerutu Ica.

"Maaf maaf" ucap Stella dengan cengirannya.

"Vin, kamu masih duduk sama dia?" ucap Ica sambil melirik ke arah Maureen.

"Masih"

"Ouh"

Bel masuk pun berbunyi, kini guru bahasa Indonesia  pun memasuki kelas Ica.

"Selamat pagi semuanya" ucap bu Melinda saat memasuki kelas.

"Pagi bu" sahut semua murid secara bersamaan.

"Oke sebelum kita memulai kegiatan belajar ada pengumamuman sebentar" jeda bu Melinda. "Jadi 2 minggu lagi bakal ada lomba menyanyi antar sekolah, nanti siapa yang mau ikutan boleh daftar ke guru seni budaya dan nanti akan di seleksi" lanjut bu Melinda.

Stella melirik ke arah Ica lalu berkata "Ca lo ikutan gih"

"Gak ah males" tolak Ica.

"Ica lo harus ikutan, sayang banget suara emas lo" paksa Stella.

"Iya nanti gue coba daftar deh" pasrah Ica.

"Ya udah sekarang kita langsung aja mulai pelajarannya" ucap bu Melinda. Semua murid membuka buku bahasa Indonesia nya lalu mendengarkan penjelasan bu Melinda.

Bel istirahat sudah berbunyi, Ica dan Stella segera mencari guru seni budaya untuk mendaftar ikut lomba antar sekolah. Acara ini selalu di adakan setiap tahunnya.

"Permisi bu" ucap Ica saat menemui pak Bey selaku guru seni budaya.

"Iya kenapa" tanya pak Bey.

"Pak saya mau ikut lomba nyanyi yang antar sekolah itu pak" ucap Ica.

"Oh, namanya Fransisca ya" ujar pak Bey.

"Iya pak"

"Kamu pasti menang ini" puji pak Bey.

"Belum tentu pak" elak Ica.

"Ya sudah nanti pulang sekolah kamu kumpul di ruang musik untuk seleksi" ucap pak Bey, Ica hanya mengangguk.

Ica dan Stella pergi menuju kantin, mereka bertemu dengan Nadya, Aletta, dan Maureen. Ya, sekarang Maureen berteman bersama mereka.

"Cupu! Siap-siap kalah ya di lomba nanti" ucap Nadya meremehkan Ica. Ica hanya tersenyum kecil, sedangkan Stella menatap sinis ketiga nya.

Maureen mendorong pundak Ica hingga terjatuh ke lantai. "Dasar lemah" ucap Maureen sambil menendang kaki Ica, lalu mereka bertiga pergi meninggalkan Ica.

Stella mengepalkan lengannya kuat, ia  tak terima sahabatnya di perlakukan seperti itu. Stella berjalan menyusul Maureen, lalu menjambak rambutnya dari belakang.

"Lo gak tau diri" umpat Stella.

"Lepas gak" ucap Maureen sambil menatap sinis Stella.

Stella melepas jambakkan nya. "Lo kapan sadar sih Reen!"

Maureen memutar bola matanya malas. "Gak akan!" Maureen kembali berjalan.

Stella menghampiri Ica lalu membantunya berdiri. "Ca lo gak papa kan?"

"Nggak. Kayaknya gue mau ke kelas aja deh" ucap Ica.

----------

Bel pulang sekolah telah berbunyi, Semua murid langsung keluar dari kelas untuk segera pulang.

"Vin, aku mau kumpul dulu di ruang musik" ujar Ica.

"Ya udah aku juga mau kumpul osis" kata Arvin.

Ica mangangguk lalu pergi ke ruang musik.

"Baik karena semua sudah kumpul saya akan memilih di antara kalian yang pantas untuk mengikuti lomba antar sekolah" ucap pak Bey.

Pak Bey mulai mengetes semua murid dengan cara menyanyikan sebait lagu. Setelah 30 menit lebih ada 4 orang muris yang terpilih, yaitu Ica, Maureen, Nadya, dan Jessica.

"Nah sudah ada 4 perwakilan, semoga di antaranya ada yang jura" kata pak Bey penuh harap.

"Ya sudah kalian boleh pulang karena sudah semakin sore" sambung pak Bey.

Ica menghampiri Arvin di parkiran. Ica melihat Arvin yang sedang berdiri di samping mobilnya.

"Lama ya nunggu nya" ucap Ica merasa tak enak.

Arvin hanya menggelengkan kepalanya lalu masuk ke dalam mobil.





Hali guys! Semoga kalian suka ya sama ceritanya, maaf kalo kurang seru dan masih banyak banget kekurangannya. Maaf juga kalo masih ada typo yang bertebaran. Jangan lupa vote, comment, dan follow akun aku ya.

My Cold Prince [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang