Hari Terburuk

6.8K 259 34
                                    

"Saya terima nikah dan kawin nya Natasha Cecilya dengan mas kawin tersebut di bayar tunai".

Sah, sah.

Saaahhh.

Alhamdulillah.

Teriak semua saksi kala mendengar iqbaal mengucapkan ijab qabul hanya menggunakan satu nafas. Semua berucap syukur lalu mengaminkan doa yang di pandu lelaki paru baya tersebut.

Tetapi tidak dengan sasha. sedari keluar dari kamar nya, sasha tidak berhenti menangis. Air mata nya membanjiri pipi nya, tatanan rias nya pun sudah tidak serapi tadi.

Matanya bengkak dan memerah, rasa nya ia ingin pergi dari tempat ini. Pergi jauh meninggalkan semuanya. terlambat, dia sudah menjadi menantu dari keluarga wardhana.

"Nak kamu cium tangan suami kamu". Suara sang papa mengagetkan lamunan nya. Dengan segera sasha meraih tangan suami nya mengecup singkat lalu melepasnya.

Iqbaal hanya melirik malas, tidak ada senyuman bahagia atau kecupan sayang di kening sasha. Semua terasa hambar, yang ada di pikiran nya hanya istri tercinta nya revi.

"Baal, cium kening istri kamu dong. Mau ayah foto nih". Pinta sang ayah untuk segera melakukan nya. Tetapi iqbaal masih terdiam, menatap tajam ke arah sasha.

Sasha hanya tertunduk, setelah mendapat tatapan tajam dari suami nya.

"Baal" panggil sang ayah. Tanpa menjawab iqbaal kemudian mengecup singkat kening sasha.

Sasha melotot kaget, kala kepalanya di tarik paksa oleh iqbaal dan mendapat ciuman singkat di kening nya.

Tidak ada tamu undangan, apalagi pesta mewah. Sasha menolak semua tawaran papanya untuk resepsi di hotel bintang dengan tatanan mewah serta jamuan yang istimewa. Hanya dengan alasan malu karna dia hanya menjadi istri ke dua.

***

Sasha sudah berada di hotel bintang 5 daerah jakarta selatan, setelah selesai syukuran di rumah nya.

Wardhana selaku mertua memaksa iqbaal untuk mengajak sasha menginap di hotel yang sudah di pesan khusus untuk sang pengantin baru.

Sasha dan iqbaal sudah menolak dengan halus, tetapi wardhana bersikeras memaksa agar segera menuju hotel elite tersebut.

"Nat"

"Sasha, panggil aja sasha". Potong sasha kala iqbaal akan memanggil nama nya dengan natasha.

"Galak amat, gue mau ngomong sama lo". Iqbaal berjalan ke arah sofa duduk di sana sembari mengeluarkan rokok nya.

Sasha berjalan dengan malas mengikuti iqbaal, lalu duduk berhadapan dengan suami nya. Sasha tidak memandang iqbaal sama sekali, sibuk memainkan handphone nya.

"Gue mau ngomong penting sama lo" sasha masih fokus dengan hp nya tanpa memperdulikan iqbaal yang ingin bicara serius dengan nya.

"Sha?".

"Hhmm".

Iqbaal berdiri dari duduk nya menghampiri sasha, merebut hp milih sasha lalu membuang nya ke sembarang arah.

"Hp gue" pekik sasha sembari melihat ke arah hp nya yang sudah tergeletak di lantai dan pecah "elo apa-apa'an sih?". Bentak sasha sembari menoleh ke arah iqbaal yang masih di hadapan nya.

"Makanya kalau gue ngomong dengerin" sasha tidak menjawab, dia hanya berdiri lalu berjalan menuju hp nya. Mata nya sudah berkaca-kaca satu kedipan saja air mata nya akan jatuh menetes ke pipi nya.

***

"Non revi makan dulu ya?? Dari tadi pagi non revi belum makan. Obat nya juga belum di minum".

Revi tetap terdiam di atas ranjang milik nya dengan iqbaal. Pikiran nya terus menuju ke suami nya yang tadi pagi melaksanakan ijab qabul dengan wanita lain.

Bukan dia tidak menerima kalau suami nya menikah lagi, revi sangat menerima. Karna di berfikir hidup nya tidak akan lama lagi.

Sedangkan sang mertua slalu mendesak iqbaal agar segera memberinya cucu. Walaupun hatinya terasa sakit, tapi dia ikhlas karena rasa cinta nya yang begitu besar kepada suami nya.

Sebenar nya iqbaal sudah menolak untuk menikah lagi, sangat menolak. Tetapi revi yang slalu memberi wejangan supaya iqbaal mau menerima perjodohan nya dengan sasha.

Revi yang tidak akan bisa memberi nya keturutan karena penyakitnya yang sudah stadium 4 dan harus melaksanakan kemo.

Jadi revi merasa bersalah ke mertua nya yang sampai saat ini belum bisa memberi nya cucu. Dan hanya bisa menyuruh iqbaal untuk menerima tawaran ayah nya untuk menikah lagi.

Iqbaal adalah anak semata wayang dari keluarga wardhana, jadi orang tuanya sangat berharap iqbaal mempunyai keturunan untuk melanjutkan bisnis keluarga nya.

~
Please baal kamu terima tawaran ayah, kamu jangan egois. Ayah sama bunda juga pengen cucu.

Kita bisa adopsi anak sayang.

Enggak-enggak ayah sama bunda pengen nya anak dari kamu baal.

Sama aja rev, kita adopsi anak. Kita rawat sama-sama.

Orang tua kamu pengen nya darih dagang kamu baal.
~

Revi membayangkan percakapan nya dengan suami nya seminggu yang lalu, sampai akhir nya iqbaal mau menerima tawaran ayah nya untuk menikah lagi.

***

Sasha duduk sembari memeluk lutut nya di sisi ranjang kamar hotel nya. Menangisi keadaan nya, baru beberapa jam yang lalu lelaki itu mengucap janji suci. Tapi sekarang lelaki yang di sebut dengan suami itu sudah membentak nya, membanting ponsel nya.

Kenapa hidup nya sememprihatinkan begini, seharus nya dia bahagia karena hari ini hari yang paling bersejarah dalam hidup nya. Walaupun pernikahan ini hanya dengan satu kata terpaksa.

"Nggak usah cengeng deh lo" suara berat milik suami nya.

"Cengeng lo bilang" bentak sasha. "Coba lihat hp lo" pinta sasha.

Tanpa sadar iqbaal mengeluarkan hp nya memberikan hp nya ke sasha. Dengan cepat sasha menarik hp iqbaal dan membanting nya dengan kerass..

Brraaaakkkkk

"Sashaaaaaaaa" teriak iqbaal

Gimana nih sam crita baru nyaaa

Madu MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang