"Mas, kamu dari kapan bangun."
"Morning sayang." ucap iqbaal pada sasha lalu mengecup kening istri nya singkat.
"Dari kapan bangun mas."
"Udah dari shubuh tadi sayang?."
"Oh, kenapa liat akunya gitu banget."
"Nggak papa, aku cuma ngerasa bersalah aja sama kamu."
"Udah ah males, bahas nya itu muluk."
Sasha memalingkan wajahnya ke arah lain, dia sedikit malas melihat wajah suaminya.
Entah kenapa dari semalam selalu itu saja yang di bahas oleh nya, apa tidak ada topik lain selain topik merasa bersalah.
Padahal sasha juga tidak pernah sedikitpun menyalahkan suaminya, karena dia sendiri yang memintanya untuk menurunkan nya di tepi jalan raya itu.
Tetapi kenapa dia masih saja menampakkan wajah mellow nya, yang membuat sasha menjadi lebih merasa bersalah.
"Coba aja luka kamu bisa di tukar? Aku rela berbaring di ranjang ini untuk menggantikan kamu."
Sasha dengan cepat menoleh ke arah suami, matanya sudah berkaca-kaca setelah mendengar penuturan suaminya yang membuatnya terharu bahagia.
"A-aku nggak papa mas?." airmata nya lolos begitu saja. Sasha sudah tidak tahan melihat wajah sendu suaminya.
Tangan nya telulur mengelus rahang kokoh milik suaminya, dengan melihatkan senyuman nya. walaupun air mata nya masih sesekali menetes.
"Aku minta maaf sama kamu." iqbaal menarik tangan istrinya, mengecupnya dengan lembut dan lama.
Ia hanya ingin menyalurkan semua rasa yang ada di dalam hatinya, rasa cinta, bahagia, kecewa, sedih dan haru Semua menjadi satu.
"Aku udah bilang berkali-kali sama kamu mas? Aku nggak papa, yang terpenting sekarang aku masih ada di hadapan kamu. Udah!."
Iqbaal mencondongkan tubuh nya lalu mencium kening istrinya dengan singkat.
"Makasih, makasih. Kamu sudah menjadi istri yang terbaik buat aku."
Sasha hanya mengangguk sembari mengelus pelan lengan suaminya.
"Kamu nggak ke kantor mas?."
Iqbaal menggeleng dengan kuat, ia tak mungkin meninggalkan istrinya dalam keadaan seperti ini.
"Kenapa?."
"Aku mau nemenin kamu sampai kamu sembuh."
"Kerjaan kamu gimana?."
"Aku nggak mau ngurusin kerjaan dulu sayang? Aku cuma mau fokus sama kamu."
"Klo ada masalah di kantor?." iqbaal tidak bisa menjawab, dia hanya diam sembari memandang lekat wajah istrinya.
Walaupun sedang terbaring lemah, aura kecantikan sasha tidak pernah luntur. Walau sudah tua sekalipun. Iqbaal yakin, istrinya akan selalu terlihat cantik.
"Aku nggak mau ya punya suami miskin."
Iqbaal membelalakkan matanya, ia sama sekali tidak percaya dengan ucapan yang baru saja di lontarkan istrinya.
Tapi di detik berikutnya, sasha tertawa, hanya sedikit sembari memegang bekas jahitan di perut nya.
"Aku bercanda mas? Nggak usah melotot gitu dong?."
"Aku nggak akan jatuh miskin sayang? Walaupun aku tidak bekerja."
"Sombong."
"Biarin, kita keliling dunia sampai satu tahun pun aku tidak akan jatuh miskin, walaupun tanpa bekerja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Madu Mu
RomanceNatasha Cecilya yg biasa di panggil sasha terpaksa harus menjadi istri ke dua karena paksaan dari orang tua nya. Narendra Iqbaal Wardhana lelaki yg sangat mencintai istri nya Revina Ayu yang sedang mengidap tumor ganas. akan kah iqbaal bisa menerima...