kesayangan bunda

2.9K 212 35
                                    

Sudah satu minggu sasha berada di rumah mertuanya, sasha bersyukur mempunyai mertua yang sangat baik dan perngertian.

"Kamu berangkat kuliah jam berapa nak?". Tanya rida saat sasha sedang memoles make up tipis di depan meja rias nya.

"Nanti jam 9 bunda?".

"Bawa mobil aja ya?"

"Nggak bunda, sasha di jemput sama temen bunda. Tapi laki-laki, sahabat sasha dari SMA. Nggk papa kan bunda?". Tanya sasha hati-hati karena merasa tidak enak kalau sasha harus semobil sama laki-laki lain.

"Nggak papa sayang, bunda percaya sama kamu"

"Nantik aku kenalin sama bunda" rida tidak menjawab hanya tersenyum lalu mengangguk tanda ia setuju.

"Tapi kamu sarapan dulu ya?" sasha mengangguk, meraih tas nya keluar kamar berjalan menuju mertua nya. "Ayo bunda".

Mertua dan menantu itu berjalan ke arah meja makan dengan berdampingan sambil bersenda gurau.

Sungguh pemandangan yang indah, saat di luaran sana banyak sekali mertua yang tidak dekat dengan manantu nya.

Tapi tidak dengan sasha, walaupun baru hitungan hari sasha menikah dengan iqbaal, tapi sasha sudah sangat dekat dengan mertuanya.

***

Iqbaal berjalan dengan tergesah-gesah menuju kamar nya bersama revi. Iqbaal sudah berangkat sedari pukul 06:00 pagi tadi dari rumah orang tua nya menuju rumah milik nya sendiri bersama revi

Hanya ingin mampir sebentar dan memastikan keadaan istri pertamanya sedang baik-baik saja.

"Sayang" panggil iqbaal saat pintu kamar nya sudah terbuka, dan mendapati revi yang masih tertidur di ranjang mewah nya.

Iqbaal mendekat ke arah revi, mengecup singkat kening istri nya yang sudah satu minggu  ia tinggalkan.

Ada rasa bersalah, dan rasa sedih yang tiba-tiba menyerang nya. Di saat istrinya sedang sakit, ia malah menikah lagi dengan wanita lain.

Walaupun itu semua atas kemauan revi istrinya, dan hanya untuk kebahagiaan iqbaal. Agar mendapat keturuan dari istri baru nya.

Revi mengerjap-ngerjapkan mata nya membuka matanya dengan pelan, apa benar kini suaminya ada di hadapan nya atau hanya bunga tidur semata.

Iqbaal tersenyum ke arah revi, mengelus tangan istrinya. "Morning sayang... Gimana kabar kamu?".

Revi segera bangkit dari tidur nya, tetapi iqbaal menahan nya agar tetap saja rebahan di atas ranjang milik nya.

"Kamu sendiri kesini?". Tanya revi tanpa memperdulikan pertanyaan suaminya tadi.

"Iya sayang, emang kesini harus sama siapa?".

"Istri kamu".

"Kan kamu istri ku".

"Baal".

Iqbaal tidak menjawab nya, memeluk istrinya. Rasa bersalah nya semakin besar, revi sungguh istri yang terbaik bagi iqbaal.

Revi slalu menyiapkan semua keperluan suaminya, dari baju, makanan, tas kerja, sampai peralatan mandi nya.

Iqbaal sungguh beruntung memiliki istri yang baik seperti revi, walaupun tidak se cantik dan se gaul sasha istri ke dua nya.

Tapi revi memiliki tempat tersendiri di hati iqbaal.

"Kamu nggak ke kantor baal?" tanya revi tiba-tiba di tengah-tengah lamunan nya.

"Jam berapa sih?"

"Udah jam 8 lebih baal?" iqbaal tiba-tiba inget perkataan bunda nya tadi pagi, kalau ia di paksa sang bunda untuk mengantar sasha ke kampus jam 9.

Madu MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang